03 - Fate telah kembali

33 5 0
                                    

Ku kejar, kian menjauh
Ku diamkan, kian mendekat
'Dia' akan datang pada saat yang tak terduga
'Dia' adalah yang tak bisa kau hindari
Kedatangan 'Dia' membawakan cahaya ataupun gelap.

***


Namaku Fate William, seorang pria berusia 25 tahun yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Namun, ada satu hal yang membedakanku dari orang lain: kemampuanku untuk membaca perasaan seseorang. Ini bukanlah sesuatu yang aku pelajari, melainkan sebuah naluri yang telah tertanam dalam diriku sejak lahir. Dengan hanya melihat, dan mendengar, aku dapat mengetahui apa yang dirasakan seseorang, bahkan jika mereka berusaha menyembunyikannya. Aku seperti dapat menelusuri isi hati mereka, seperti membaca sebuah buku yang terbuka lebar di hadapanku.

Keunikan ini mungkin tampak sepele bagi beberapa orang, namun bagiku, ini adalah anugerah. Kemampuanku ini membantu pekerjaanku sebagai konselor, atau yang lebih dikenal sebagai penasihat. Dengan kemampuanku ini, aku telah berhasil menarik banyak pelanggan dan membangun reputasi yang baik.

Aku tinggal sendirian di kota Elkstus, sebuah kota kecil yang terletak di tenggara ibu kota Nesius. Nesius adalah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Elric Lucan Vesemir, seorang pemimpin yang bijaksana dan adil. Elkstus mungkin bukan kota yang ramai atau mewah, jika dibandingkan dengan kota Nesius, namun bagi ku, ini adalah tempat yang sempurna untuk memperluas jaringanku sebagai penasihat.

Alasan utama aku pindah ke Elkstus adalah untuk dikenal oleh para bangsawan dan pengusaha besar lainnya, dengan harapan suatu hari nanti, aku dapat menjadi penasihat raja. Itu adalah tujuan, dan impianku. Aku ingin memiliki hidup yang damai dan tentram, dan aku meyakini bahwa menjadi penasihat raja adalah jalan terbaik untuk mencapainya.

Di kota Elkstus, aku telah bertemu dan berteman dengan banyak orang, sebagian besar dari mereka adalah pelangganku. Salah satu teman yang paling berkesan adalah Calvin, seorang penjaga toko perhiasan yang cukup ternama.

Calvin pertama kali datang kepadaku dengan masalah rumah tangga yang sedang dihadapinya. Seperti banyak kasus yang pernah aku tangani, aku memberinya beberapa saran dan petunjuk. Beberapa hari kemudian, Calvin kembali dengan wajah yang cerah dan penuh senyum. Hubungannya dengan istrinya telah membaik, dan dia sangat berterima kasih atas bantuan yang aku berikan. Sejak itu, Calvin sering datang ke kantorku, bukan hanya untuk meminta saran, tetapi juga untuk berbagi cerita dan pengalamannya. Kami menjadi teman yang baik, dan dia bahkan mengajarkanku beberapa teknik bela diri, yang sangat berguna untuk melindungi diri di dunia yang keras ini.

Sebelum aku pindah ke Elkstus, aku tinggal bersama ibu dan adik perempuanku. Ayahku merupakan seorang penjelajah, telah meninggalkan kami semenjak aku masih kecil. Ibu selalu mengatakan bahwa ayah adalah seorang penjelajah yang mencintai dunia luar dan menyukai belajar sesuatu yang baru. Dia suka menulis tentang perjalanannya di sebuah buku, dan ibu sering membacakan cerita-cerita itu kepada kami. Meskipun aku belum pernah bertemu dengannya, aku merasa mengenalnya dengan hanya melalui cerita-cerita itu. Ibu selalu mengatakan kalau ayah sedang melakukan perjalanan di tempat yang jauh, di sebuah kontinen yang berbeda.

Namun, setiap kali aku bertanya tentang dimana tempat itu, ibu hanya menjawab, "Saat kamu sudah besar, ibu akan memberi tahumu." Aku tahu ibu tidak ingin mengatakannya kepadaku. Aku bisa merasakan perasaannya, kerinduan yang ditahan, dicampur dengan kesedihan yang telah lama ia pendam.

Seiring berjalannya waktu, ibu memberikan alasan yang berbeda-beda. Perlahan-lahan, aku mulai memahami bahwa ibu tidak bisa memberi tahu aku alasan sebenarnya. Akhirnya, aku berhenti menanyakan tentang keberadaan ayahku.

Selain kemampuanku untuk membaca perasaan orang lain, ada satu hal lagi yang membuatku unik: rambutku yang berwarna perak. Warna ini sangat tidak biasa, dan mungkin tak ada orang lain yang lahir dengan rambut berwarna perak. Kecuali aku. Warna rambutku ini sering menjadi bahan olok-olokan saat aku masih kecil. Teman-temanku memberiku sebuah julukan "Sang Purnama". Aku tak mengerti mengapa rambutku berbeda dari ibu dan adikku. Sampai pada suatu saat, aku akhirnya bertanya kepada ibu tentang hal itu.

The Chain of Destiny (Rantai Takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang