|3|three

175 20 3
                                    


"Apa kau tahu mengapa Lucifer diusir dari surga dan jatuh ke neraka?" Lee Taemin, Ketua Klub Dance- ialah salah seorang pemicu dipilihnya dirinya sebagai pemeran Cinderella -itu melongok pada lembaran kertas buram yang jadi korban corat-coret asal Taeyong pagi itu.

Taeyong mengerjap, sedikit malu karena senior satu tingkat di atasnya itu memergokinya menghabiskan waktu diskusi klub dengan kegiatan tak berguna-seperti melamun dan mencorat-coret hal-hal konyol di secarik kertas di meja rapat ruang klub. Klub dance mereka akan kembali berpartisipasi dalam kompetisi dance tingkat universitas pertengahan tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya.

Taeyong masih mengingat dengan baik, bagaimana ia terperangah menonton pertunjukan dance yang sangat berkesan dalam ingatannya hingga membuatnya memutuskan untuk ikut bergabung dengan klub ini di hari pertamanya masuk kuliah. Musim panas tahun lalu dalam kompetisi ini, anggota klub dance tardahulu berkompetisi melawan puluhan klub dance dari berbagai macam universitas.

"Maaf, Hyung. Tapi aku menyimak rapatnya, sungguh." Taeyong memamerkan cengiran khasnya yang membuat siapapun tak akan dapat bertahan lama untuk marah pada wakil ketua klub dance itu.

"Itu," tunjuk Taemin pada coretan Taeyong di atas meja, "bisa jadi ide yang bagus untuk dance kita selanjutnya."

Pupil mata Taeyong melebar. Ia hanya asal saja corat-coret soal kekesalannya pada Jung Jaehyun yang ia rasa sama sekali tak pantas memenuhi isi kepalanya sampai sesak padahal telah memberikan ingatan yang tidak menyenangkan semalam.

"Aku ingin sesuatu yang memberikan nuansa berbeda untuk penampilan klub kita dalam perlombaan tahun ini." Taemin melipat kedua tangannya di dada, menampakkan air muka penuh pertimbangan yang serius-walau tetap saja terlihat manis, salahkan garis-garis wajahnya yang memang lembut dan anggun itu.

Fyi, kompetisi dance tahun ini mengusung tema Cinta melalui contemporary dance.

"Tentang Lucifer?" Taeyong mengerutkan keningnya.

"Iya. Tentang Lucifer dan rasa cintanya yang membuatnya diusir dari surga dan jatuh ke neraka." Taemin mengangguk.

"Kenapa Lucifer diusir dari surga?" salah seorang anggota klub yang juga duduk mengitari meja rapat mengangkat tangannya dan bertanya.

Taemin mengangkat sebelah alisnya, menatap anggotanya itu tak percaya. "Kau tidak tahu? Lucifer adalah malaikat kesayangan Tuhan, dan ia diusir dari surga karena terlalu mencintai Tuhan."

"Apakah," potong Taeyong sebelum seniornya satu itu memulai dongeng panjangnya, "Apakah tema itu tidak berlebihan? Maksudku takutnya penonton tidak akan terlalu menyukainya."

"Kalau Lucifer memang kesayangan Tuhan, lalu mengapa ia diusir dari surga? Apa salahnya mencintai Tuhan?" si anggota klub tadi masih penasaran, rupanya, dan tak mengindahkan ucapan Taeyong.

"Dia bukan mencintai Tuhan. Lucifer terlalu mencintai Tuhan," terang Taemin dengan intonasi yang sengaja direndahkan namun penuh penekanan untuk menimbulkan kesan dramatis, kedua pupil matanya berkilat dengan senyum samar di bibir tipisnya.

Taeyong mengerang. Ia tahu benar kilatan di mata Taemin barusan menandakan bahwa ketua klubnya itu akan memulai dongeng panjangnya, dan ia tak punya waktu untuk mendengar omong kosong ini.

"Lucifer adalah salah satu dari empat malaikat tertinggi ciptaan Tuhan. Ia tinggal di Taman Eden, Garden of God. Setiap batu mulia yang ada di dunia ini menghiasi pakaiannya. Rubi, topas, berlian, beryl, lapis lazuli, zamrud, dan emas menjadi bahan-bahan yang membentuk pakaian yang melekat di tubuhnya yang sempurna.

The Cinderella's Late Night (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang