03 - tentang belajar

4 2 0
                                    

✒️ [Proyek Cinta] ✒️

Bel tanda istirahat berbunyi. Caleb menghela napas lega. Dia menolehkan kepalanya. Berniat bertanya apakah Bianca mau diajak ke kantin bersama. Mengingat kejadian tadi, lelaki itu menjadi ragu. Bianca memang menegurnya, namun jelas dengan cara yang tidak mengenakkan.

Kalau membiarkannya sendirian, seperti biasa, maka rencana yang sudah dia buat akan gagal. Kalau mengajaknya, kemungkinan besar ditolak. Caleb memandang ke sekitar. Kelas menjadi lebih sepi karena banyak murid yang memilih keluar kelas, bersama teman masing-masing.

Biasanya, Caleb langsung melesat keluar, mencari teman-temannya yang ada di kelas berbeda. Kali ini, dia malah termenung. Sampai Bianca yang baru menyadari dirinya ditatap sejak tadi berdeham. Menyadarkan Caleb dari lamunannya.

" Gak usah natep gue. "

Caleb mendengus keras. " Siapa juga yang mau? "

Bianca tak mengacuhkan. Tatapannya kembali fokus ke layar ponsel. Dia hendak memasang earbud, tetapi ditahan oleh Caleb. Perempuan tersebut menepis. Tidak suka disentuh sembarangan, jika secara sengaja.

" Lo... "

" Gak, gue gak mau, " tolak Bianca.

Caleb menelan ludah. Belum selesai dia menyampaikan ajakannya, sudah ditolak. Dihelanya napas. Baiklah. Tetap ada cara lain, walaupun tidak mengajak Bianca. Dia sudah menduga hal ini, yang memiliki kemungkinan terjadi hingga sembilan puluh sembilan persen.

" Nitip? "

Bianca mengerutkan kening. Tidak biasanya. Pasti ada sesuatu. Sikap Caleb sejak duduk di sampingnya menjadi agak berbeda. Dan sebagai seorang pemikir yang punya banyak kecemasan, skenario jebakan permainan Caleb sudah sejak semalam dia pikirkan.

" Gak usah. "

Caleb sedikit kesal. Rencana pertama gagal, rencana kedua pun gagal. Dia belum mau menyerah sekarang. Mungkin dia harus mengisi perutnya dahulu sebelum memikirkan cara lain yang lebih ampuh dan bisa diterima oleh nona berhati batu.

" Lo yakin? Gak bosen makan yang gitu gitu aja? "

Bianca menggeleng kuat. Kini dia malah sengaja mengeluarkan buku bacaan. Memberi pertanda jelas dia tidak ingin diganggu oleh siapapun. Baiklah. Caleb mengaku kalah. Percuma membujuk Bianca. Dia tidak akan luluh semudah menjentikkan jari.

Dasar sialan.

️✒️️ [Projek Cinta] ✒️

Bianca menyantap makanannya sendirian. Sama seperti hari-hari lainnya. Sambil mendengarkan musik melalui sebelah telinga, sisi satunya dia biarkan mendengarkan keramaian khas sekolah. Suasana yang tidak pernah dia nikmati, namun tetap diterima sebagai sedikit hiburan.

Dia selalu kesepian di rumah. Dan mendengarkan interaksi orang lain membuatnya merasa lebih hidup. Kalau berada di rumah serasa berada dalam ruang kosong, maka di sekolah membuatnya merasa ruangan itu terisi, walau tidak banyak. Walau pada akhirnya dia hanya mampu berdiri di sudut, menyaksikan dunia di sekitarnya bergerak.

Mau sampai kapan?

Sampai kapan kamu terus mendendam?

Proyek CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang