Jika dibandingkan dengan orang lain, Juan memang termasuk anak yang sangat beruntung. Dia hidup di keluarga yang berkecukupan, bahkan berlebih. Jangan lupa kasih sayang dari kedua orang tuanya yang seakan tak pernah surut.
Mungkin karena itulah Juan terlahir menjadi anak yang sedikit sombong. Ah, ralat, sangat sombong.
"Woi, Miskin! Masih punya muka lo buat sekolah di sini? Kalo jadi lo, gue bakal milih cabut, sih," cibiran itu Juan tujukan untuk teman seangkatannya.
"Heh, Juan! Jangan mentang-mentang anak orang kaya lo seenaknya aja! Zaki juga punya hak buat sekolah! Lagian yang punya sekolah juga ga masalah kok dia sekolah di sini. Dan apa tadi lo bilang? Miskin? Ngaca! Lo bahkan lebih miskin dari Zaki! Lo manusia ga punya hati, yang bisanya sembunyi di balik harta orang tua. " Makian gadis tersebut membuat pengunjung kantin hari itu terprovokasi, mereka turut memaki Juan, sudah cukup selama ini mereka tutup mata.
"Apa lo? Berani sama gue? Dasar, cewe miskin, belagu! Kalian semua dari pada ngoceh ga jelas cuma gara-gara kepancing ni cewe, mending makan dah. Ambil semua yang lo mau. Gue yang bayar!"
Ya selalu begitu. Nyatanya benar, Juan hanya anak yang bersembunyi di balik harta orang tua.
Akan tetapi, roda kehidupan akan terus berputar. Dan begitulah roda kehidupan membalikkan kehidupan Juan.
"Ma, Pa, apa kalian ga bisa bertahan? Untuk aku, aku masih butuh kalian."
"Bertahan? Sama laki-laki bajingan seperti Ayahmu ini?"
"Apa-apaan, kamu juga sama aja! Jangan hanya menyudutkan saya!"
"Kamu yang apa-apaan, untuk apa kamu menikahi aku kalo ga ada cinta sedikitpun buat aku? Untuk apa?"
Kenapa semuanya jadi begini? Kemarin orangtuanya masih baik-baik saja, mereka masih makan malam bersama, masih bercanda di ruang keluarga, masih memeluknya sebelum tidur, lalu sekarang?
Hanya dalam kurun waktu dua puluh empat jam, segalanya berubah.
Semunya telah berakhir.
Mungkin ... ini karma? Juan tidak tau, yang pasti saat ini, dia menyesal, namun apa gunanya menyesal disaat seperti ini?
Yang bisa Juan lakukan sekarang hanya pasrah, ntahlah takdir ingin mempermainkan Juan seberapa jauh, ia akan terima semua yang nanti terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐚𝐧𝐝𝐚 [TERBIT]
Teen FictionHidup dengan limpahan harta dan kasih sayang sedari kecil, membuat Juan tidak tahu jika takdir ternyata begitu kejam. Di mata orang lain, kehidupan Juan sempurna. Ia tampan, kaya, dan keluarganya harmonis. Namun, siapa yang tahu takdir? Jika boleh...