"Aku hanya mengikuti yang terbaik,walau hati ini terpaksa.tapi aku yakin memang ini jalannya"
~Arlisa Azizah Hazzafa~•
•
•Pagi hari,keluarga Hisyam sudah bersiap-siap untuk berangkat survey.Ize tampak masih tak terima dengan keputusan keluarga nya,namun mau tak mau dia harus mengabulkannya agar keluarganya tetep senang.
Photo by pinterest
Ilustrasi Arlisa"Sudah siap? " Hayyan sambil memanaskan mobil juga memasukkan barang yang dibawa, menanyakan pada adiknya itu.
"Gak tau" Arlisa dengan muka judesnya.
"Yauda sih wir, lagipula pesantren itu enak cuy" Hafidz pun meyakinkan Ize agar dia semangat untuk memenuhi kemauan Orang tuanya itu.
"Lagian bang Hadwan ngapain ngasih tau sih? Lagipula udah lama kejadian kyak gitu disekolah! Nanggung banget klo harus pindah, dikira gampang kali beradaptasi sama lingkungan baru" Ize mengeluarkan unek-uneknya.
bang Hadwan hanya bisa tersenyum tipis
"gak usah senyum!"Ize sangat kesal dengan abangnya itu.
"perasaan salah mulu"Hadwan merenungi dirinya.
Zihar Islamic junior high School adalah sekolah yang terbaik di kota Jakarta. Namun dibalik nama yang terkenal serta biaya yang cukup mahal, nyatanya fasilitas yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang tersebar di masyarakat.
salah satu alasan mengapa Ize dipindahkan yaitu pada suatu kejadian,dimana Ize telah mendapatkan beberapa kali perlombaan dan sekolahnya hanya ingin mengambil piala tanpa menanggung biaya segala macam seperti transportasi dll.
itulah mengapa bang Hadwan memberi tau babah dan sepakat memindahkan Ize yang padahal sekarang sudah kelas 9.
tak sampai 1 tahun pun Ize sudah selesai di SMP.° ° ° ° ° °
"Babah? Kok gak sampe sampe sih"
Arlisa sudah mulai bete dengan perjalanannya."Dikit lagi nak, tinggal 10 menit lagi kita sudah sampai" Babah yang berada di kursi depan menengok pada putri satu-satunya
"Baru juga sekali, nih aing udh berkali-kali,bolak balik... Biasa aja tuh" Hafidz memancing adiknya yang emosian itu
"Kan beda,lu tiap 4 bulan sekali pulang!jadi udah biasa,lah gue?mana jalannya jauh banget lagi"Arlisa yang sudah benar benar muak dengan perjalanannya.
"Hafidz, jangan dipancing adeknya. Ntr tambah jelek mukanya" Ibun menegur hafidz sambil mencubit lengan Hafidz.
"Aduh, duhhh,,, iya iyaa nggak lagi deh.susah klo putri kecil udah dibela, atutttt" Hafidz meledek Ize yang benar-benar bete.
"Kita hampir sampai" bang Hayyan dengan muka dingin namun tampan menawan, memberi tau bahwa tujuan mereka sudah dekat.
"Inget ya dek,tetep jaga sikap soalnya nanti kita disambut langsung sama kyai dan nyai serta ada anak-anak nya juga.jangan bikin malu Abang loh"Hadwan sebagai Kaka kedua yg sedang menempuh kuliah mengingat kan adiknya.
° ° ° ° ° °
Terlihat gerbang yang tak terlalu besar namun terdapat kesan yang mewah, menandakan bahwa keluarga Ize telah sampai ditujuan nya.
"Gilee,beneran ini pesantren lu kak?"
Ize tak menyangka bahwa pesantren kakaknya lumayan bagus untuk ukuran kampung."Ya lu pikir pesantren kampungan banget gitu?gini-gini sekolah gue top 5 Bray di Bogor."tak terima,Hafidz pun membela pesantrennya itu.
"hutan kita lewati,gunung kita tanjaki,bahkan jauh bgt dri bogor kota.ternyta ini pesantren bagus juga"Arlisa atau biasa dipanggil dengan Ize itu mengungkapkan kekagumannya pada calon pesantrennya ini.
Hai guys!jangan lupa vote sebagai dukungan kalian untuk author yaa!!komen untuk saran jangan lupa..lop you guys,muachhh.bye bye friends!
KAMU SEDANG MEMBACA
My target!
Teen FictionMasalah yang datang tanpa aba aba,membuat Arlisa Azizah Hazzafa gadis yang Extrovert dan selalu tersenyum mulai lelah dengan dirinya.masalah,dan target yang dia lakukan menjadi penyebab semuanya.Menjadi perempuan satu satunya,membuat Arlisa yang ak...