-dua tahun

9 0 0
                                    

dua tahun setelah kandas, masih ada aromamu yang dengan jahat tersisa di permukaan sofa berwarna oranye norak di apartemenku.

masih ingat ranselku yang warna merah, nggak? yang kalau kita pergi-pergi berdua, kamu selalu yang ambil alih ransel itu dari punggungku. "sini, aku aja yang bawain," katamu. di ransel yang berlabel bahasa mandarin dan kubeli di online dari flash sale itu, juga masih ada wangimu, lho. nempel pol.

oh ya. kemarin, waktu bapak mau sholat jum'at, hampir-hampir kusangka bapakku pakai parfum yang sama dengan punyamu. tahunya bukan. punya bapak ada label 'dior'-nya.

kupikir-pikir lagi, nyatanya, dua tahun setelah kandas, bau parfum tanpa merek yang kaubeli di toko minyak wangi pinggir jalan itu masih ada di mana-mana setiap aku pergi menjejakkan kaki.

atau mungkin di kepalaku aja, kali, ya?

hari ini, kubereskan apartemenku yang kamu sering sebut sebagai kapal pecah itu. kuusap-usap semua debu bandel dengan kemoceng, kusapu, aku juga ngepel—semua hal yang biasanya kamu yang lakukan, aku sedang lakukan.

tempat ini mau dijual ke orang lain. aku mau pindah rumah. jadi, aku harus ambil langkah berikutnya untuk coret-coretin kamu seluruhnya dari hidupku.

soalnya, besok aku menikah. seperti kamu yang sudah lebih dulu menikah, dua tahun lalu.

Kepingan: Prosa Tentang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang