42.

1.6K 128 14
                                    


"hei ra?kenapa?"tanya chika.

"ka bunda ka"lirih ara dengan mata yang berkaca kaca.

"bunda kenapa ra?"tanya chika.

ara hanya menggeleng tak sanggup menjawab pertanyaan chika.

chika pun mengambil handphone ara,dan sama terkejutnya dengan ara.

"ka?kenapa?"tanya mami aya.

"tante ve bun"

"veranda kenapa?"

"meninggal.."jawab chika.

"astaga ya tuhan"kaget aya.

Aya yang melihat ara menangis pun segera memeluk ara begitupun dengan puccho kitty dan juga chika.

"it's oke sayang,jangan nangis"ucap aya mengecup kening ara.

"ga tan,ga mungkin bunda meninggal"ucap ara.

"ara mau pulang tan"lanjut ara.

"tapi kamu belum istirahat ra"ucap aya.

"bunda lebih penting tan"ucap ara menghapus air matanya dan segera bangun dari duduknya.

"om ikut ra"ucap puccho.

"mami adek sama kaka juga ikut ya"lanjut puccho.

"iya pih"

"om sama tante duluan ke parkiran,ara mau ke kantin dulu"ucap ara dan di angguki oleh puccho.

setelah itu ara pun berlari ke kantin.

"ra kenapa ra?"tanya agas.

"pelaku masi ada apa udah abis semua?"tanya ara dengan emosi.

"yang di rumah itu udah abis ra"jawab steven membawa bakso.

"berarti dari rumah itu masi ada satu dalang lagi?"batin ara.

"gita bang jep ikut gw,steven sama yang lain disini aja jaga ayah gw"ucap ara.

"gw mau balik ke rumah,steven tolong hubungin polisi untuk datang ke rumah gw"lanjut ara.

"paham?"

"paham ra."

setelah itu ara jeffry dan gita langsung berlari ke parkiran dan menaiki motor masing masing,kecuali bang jep dia menaiki mobil.

dengan emosi yang sudah tidak tertolong ara ugal²an di jalan.


beberapa waktu telah terlewat,ara kini sampai di rumah dengan yang lain.

tanpa menunggu lama ara langsung berlari masuk kerumah.

ia melihat beberapa bodyguard ayahnya dan bang samuel.

ara hanya menghiraukan dan langsung naik ke kamar bundanya itu.

"bun..."lirih ara melihat ve yang sudah tak lagi bernapas.

"bun ara tau bunda lagi ngeprank ara kan?"

"udah ya pranknya?ga lucu bun.."lirih ara.

"JAWAB BUN JANGAN DIEM AJA"teriak ara dengan air mata yang turun dengan deras.

"bun.."ara memeluk jasad bundanya itu.

"bunda bangun bun"

"BUNDAA!!"teriak ara.

"ARGHHHH!!"

"BUNDAAA!!!"

ara tak sanggup lagi,ia menangis di samping jasad bundanya itu.

"ara janji bun bakal nemuin orang yang bikin bunda kaya gini"

"ara gaakan lepas orang itu bun"

"tapi bunda bangun ya?ara ga sanggup hidup kalo gda bunda"

DON'T GET TIRED (END)✔️.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang