part 3

1.3K 7 0
                                    

Seminggu kemudian, selepas tunangan wisnu dan dini. Sahara masih kalang kabut mencari pinjaman sebesar satu juta untuk pelunasan kontrakannya, namun dia masih bingung darimana dia mendapatkan uang itu.

Tok..tok..tok..
Sahara terkejut mendengar ketukan pintu, segera ia berdiri hendak membuka pintu.

"Wisnu?" Sentak sahara yang mendapati wisnu yang berdiri didepan pintu rumahnya.

"Ada apa nu?" Tanya sahara.

"Ini." Wisnu memberikan undangan pernikahan kepada sahara.

"Jangan lupa datang, kali ini nyokap gue ngijinin lo hadir di acara penting gue." Lanjut wisnu.

Sahara mengambil undangan yang diberikan wisnu padanya.

'Apa aku minjem aja ya ke wisnu.' Batin sahara.

"Dari tadi gak nyahuti gue ngomong, lagi mikirin apa?" Tanya wisnu.

"Anu, gue..." Belum saja selesai bicara, ibu siti pemilik kontrakan sudah datang.

"Kebetulan ada orangnya." Ucap siti.

"Mana uangnya?" Lanjut siti.

Wisnu bergantian menatap siti dan juga sahara, dia memang tidak tahu apa apa, tapi dia tahu kalau sahabatnya butuh bantuannya.

"Kasih waktu sehari lagi ya bu, uangnya masih kurang ini baru ada empat ratus ribu." Ucap sahara sambil mengeluarkan uang pecahan lima puluh ribu empat lembar dan pecahan seratus ribu dua lembar.

"Ya ampun sahara, kurang baik apalagi saya sama keluarga kamu. Saya gak mau tahu bayar sisanya sekarang juga." Tutur siti dengan nada tinggi.

Wisnu hendak mengeluarkan dompetnya, tiba tiba dari belakang datang dika bersama gara menghalau siti yang marah kepada sahara.

"Berapa sih kurangnya?" Tanya dika dengan entengnya.

"Siapa kamu?" Tanya siti yang mendengar pertanyaan dika.

"Perkenalkan nama dia andika mahendra, puas?" Tekan gara, mewakili dika.

"Ibu tinggal bilang berapa kurangnya, susah amat." Sindir gara dengan ketus.

Sahara sendiri merasa bingung kenapa tiba tiba ada gara juga dika datang kerumahnya, dan yang membuat sahara bingung darimana mereka tahu rumah sahara, apalagi dia baru bertemu dengan dika sekali itupun satu minggu yang lalu di pesta pertunangan wisnu.

"Enam ratus ribu." Jawab siti dengan sinisnya.

Dika mengeluarkan segepok uang dalam jasnya, lalu melemparkan uang itu kearah dada siti. Walaupun merasa terhina atas sikap dika yang tak sopan, tapi melihat uang segepok siti pun urung mencaci.

"Nominalnya gak banyak, cuma sepuluh juta." Tutur dika.

'Sepuluh juta?' Batin sahara shock mendengar nominal yang dikatakan dika.

Sitipun beranjak dari tempat itu tanpa pikir panjang seraya mencium wangi uang segepok yang diberikan dika padanya.

"Terimakasih, secepatnya saya akan kembalikan uang itu pada anda." Ucap sahara.

"Tidak perlu." Tukas dika.

"Tapi uang itu bukan uang yang sedikit, saya janji akan segera mengembalikannya." Ucap sahara memaksa untuk mengembalikan uang dika.

"Terserah saja." Ucap dika.

"Oh iya, kami berdua kesini mau ngambil jas milik dika yang dia pinjamkan kepada kamu satu minggu yang lalu." Ucap dika menimpali.

"Jas?" Tanya wisnu.

"Oh iya, sebentar saya ambilkan dulu." Sahara masuk kedalam rumahnya mengambil jas milik dika yang sudah rapi dan juga wangi, tak lupa dia menyimpan dompet milik dika kedalam saku jasnya.

wanita pemuas tuan arogan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang