part 4

1.3K 9 0
                                    

"Dek, maafin kakak ya gak bisa jaga kalian berdua." Ucap sahara.

"Kakak gak usah khawatir sama kita berdua, kakak fokus saja cari uang." Ucap nadira meyakinkan kakaknya.

"Kakak jadi gak tega ninggalin kalian berdua." Nadira memeluk kedua adiknya.

Andra melepaskan pelukan dari kakaknya, lalu dia menghampiri dika yang sedang menunggu di ambang pintu.

"Kak." Andra memyentuh lengan dika, dika pun berbalik.

"Ada apa?" Tanya dika.

"Tolong jaga kakak saya kak, walaupun terlihat kuat tapi sebenarnya dia itu aslinya lemah." Ucap andra.

Dika menatap sahara yang masih memeluk adik perempuannya itu, hatinya tersentuh melihat adegan itu di depan matanya, namun egonya lebih kuat daripada hti kecilnya. Memisahkan sahara dari adik adiknya adalah keinginan yang tidak bisa dibatalkan.

"Bagaimana sudah selesai pamitannya? Ini sudah sore perjalanan kita jauh." Ucap dika.

Sahara melepas pelukannya, dia meninggalkan kedua adiknya. Sahara menaiki mobil dika, mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah, masih terlihat wajah kedua adiknya yang setia melambaikan tangan padanya.

Selama perjalanan kedua orang itu sibuk dengan dunianya masing masing, dika fokus menyetir mobilnya sedangkan sahara dia masih menatap nalang keluar kaca mobil. Langit mulai menguning menandakan petang mulai tiba, sebentar lagi langit malam menyambut mereka namun perjalanan masih cukup panjang.

"Apa kamu gak lapar?" Tanya dika membuka percakapan.

"Sedikit lapar." Jawab sahara.

"Kita menepi dulu kalau kamu lapar." Ucap dika.

"Gak perlu, lebih baik kita melaju terus. Saya sudah pegal dan ingin segera mandi." Tukas sahara.

"Baiklah kalau itu maumu." Dika pun urung untuk menepi dan memilih melajukan mobilnya.

Drtt...
Sahara merogoh hp nya dalam tasnya saat mendapat pesan singkat dari sahabatnya.

Wisnu :
Katanya andra kamu kerja
Kerja dimana?

"Siapa?" Tanya dika.

"Wisnu." Jawab sahara.

"Jangan kasih tahu dimana kamu kerja, bilang saja kamu kerja di rumahku." Ucap dika.

"Kenapa gak boleh ngasih tahu?" Tanya sahara.

"Sebaiknya kamu menurut saja." Tutur dika penuh tekanan.

"Baiklah." Sahara pun menurut.

Me :
Gue kerja dirumah dika, jadi pembantu

Wisnu :
Kok lo mau sih kerja jadi pembantu?

Me :
Mau bagaimana lagi, gue harus kerja demi adik adik gue

Wisnu :
Semoga betah, lagian dika orangnya baik

Sahara menyimpan kembali hpnya ke dalam tasnya.

*
"Bangun, kita sudah sampai." Dika mencoba membangunkan sahara yang tertidur saat diperjalanan.

Sahara menggeliat. "Ah maaf saya ketiduran, kita sudah sampai ya?"

"Ayo turun!" Seru dika.

Sahara pun turun dari mobil, dia mengekor di belakang dika.

wanita pemuas tuan arogan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang