part 7

807 4 0
                                    

"Lagi lagi kamu nemuin wanita itu." Gumam dini dipojokan sana yang melihat suaminya mendatangi rumah sahara.

"Sendirian aja." Wisnu duduk di bangku sebelahnya.

"Ngapain kesini sih?" Sebenarnya sahara merasa risih, pasalnya wisnu bukanlah laki laki lajang melainkan suami orang.

"Kangen." Celetuk wisnu yang membuat sahara terbatuk. "Becanda kali ah." Lanjut wisnu.

Sedangkan dipojokan sana dini menyumpal mulutnya yang tak mau mengeluarkan kata kata kasar, dia pun bergegas pergi meninggalkan suaminya yang tengah tersenyum manis kepada wanita lain.

"Gimana kerja bareng dika, enak?" Tanya wisnu yang membuat senyum di wajah sahara memudar seketika.

Wisnu yang menyadari ekspresi di wajah sahabatnya berubah langsung turun dan berjongkok di hadapan sahara yang masih mematung duduk di kursinya.

"Ada apa? Kenapa dengan ekspresi menyebalkan itu?" Tanya wisnu.

Sahara kembali sadar, dia kembali tersenyum melihat wisnu yang tengah menyudutkan beberapa pertanyaan kepadanya.

"Hey jangan begitu gak enak dilihat orang." Sahara membantu wisnu untuk berdiri.

"Nu janganlah begini, gue gak mau orang salah paham sama kita." Ucap sahara.

"Baiklah baiklah, aku akui aku memang menjengkelkan." Ucap wisnu.

"Sebaiknya lo pulang." Sahara mengusir wisnu, dan dia memang ingin sendirian saat ini.

"Oke aku pulang, tapi ingat kalo mau cerita ceritalah sama aku!" Seru wisnu.

Wisnu pun pulang, kini sahara duduk termenung sendirian mengingat lagi momen gila bersama dika.

"Tunggu! Tumben wisnu bilang aku kamu, biasanya juga gue lo." Sahara baru menyadari perubahan panggilan wisnu barusan.

"Ah sudahlah jangan dipikirkan, lagian terserah dia mau manggil aku kamu atau lo gue juga. Mendingan aku istirahat, menikmati malam tanpa laki laki itu." Sahara memasuki rumahnya.

Sedangkan dika, dia tengah berpesta bersama gara sahabatnya.

"Eh bro gimana perasaan lo setelah memperkerjakan sahara si gadis miskin itu?" Tanya gara ditengah kerasnya suara musik.

"Pertanyaan yang sangat tak diharapkan." Sahut dika sambil memangut mangutkan kepalanya menikmati musik dj.

"Gue kan juga penasaran, sejauh mana lo ngedeketin gadis itu?"

Dika memberikan gelas berisi minuman keras kepada gara. "Lo gak asik, gue cabut."

"Eh dik, gue becanda." Ucap gara.

Dika tak menindahkan ucapan gara dan melengos pergi begitu saja, dia menuju parkiran mengambil motornya.

"Si gara merusak malam gue." Dika menarik gas motornya secepat mungkin.

**

Sahara mengecek kamar kedua adiknya, rupanya mereka sudah tertidur pulas. Sahara pun memasuki kamarnya hendak merebahkan badannya, menikmati malam tanpa dika.

"Inilah surga dunia sesungguhnya." Gumam sahara seraya memeluk gulingnya.

Mata sahara mulai terpejam, namun tiba tiba dia mendengar ketukan di depan pintu sana.

"Siapa sih malam malam gini?" Sahara turun dari tempat tidurnya.

Sahara menatap jam dinding, waktu menunjukkan pukul 12 malam.

"Gak habis pikir sama orang yang bertamu tengah malam begini, ganggu orang mau istirahat saja." Sahara terus saja mengomel, dan ketukan di depan pintu semakin kencang.

wanita pemuas tuan arogan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang