12.

1.1K 55 1
                                    

Seorang pria yang saat ini sedang berdiri di pembatas balkon seraya menghisap sebatang rokok tengah memandangi langit malam yang tampak gelap, tidak ada satu bintang pun, dia berpikir setelah ini pasti akan terjadi hujan lebat.

tetapi pikiran nya berkelana mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan seorang wanita yang sangat cantik.

Teman-teman nya bahkan tidak pernah berhenti membicarakan wanita tersebut.

Tetapi dia juga kembali mengingat seorang pria yang berani mengaku bahwa dia merupakan suami dari wanita tersebut.

Mengingat raut wajah wanita itu, dia tersenyum.wajah itu menunjukkan raut wajah yang tampak risih terhadap pria tersebut, lelaki idiot itu pasti termasuk salah satu dari ribuan pria yang tergila-gila pada wanita tersebut, pikirnya.

"You are very beautiful darling, every look on your face makes me crazy about you." gumam pria tersebut seraya menghembuskan asap rokok nya.

••••••••••••••••••••••••••••••••••
Aira saat ini sedang bersiap siap untuk sarapan sebelum berangkat bekerja.

Aira menyiapkan satu persatu makanan yang sudah dia masak di meja makan seraya bersenandung kecil.

"huh, semoga hari ini pria gila itu tidak mengacaukan hari saya" gumam Aira pelan

Baru sedetik kata itu terucap dari bibir Aira, tiba tiba suara bel berbunyi, membuat Aira terkejut dan hampir saja minuman yang dia bawa terjatuh.

Menghela nafas pelan, kemudian Aira berjalan membuka pintu apartemen nya.

"Good morning my love, aku sengaja cepat datang kesini supaya bisa makan masakan kamu sayang, setelah itu aku anterin kamu kerja baby" ucap gio panjang lebar bahkan sebelum Aira membuka suaranya.

Aira yang baru membuka pintu langsung kaget melihat kedatangan pria yang dia harapkan tidak mengacaukan hari nya.

Aira benar benar di buat emosi pagi ini oleh gio.

"Gio, apa yang kamu lakukan ini tidak lucu, kamu ga takut tanggapan orang di sekelilingku terhadap kamu?" Tanya Aira jengah, pasal nya gio bersuara cukup kuat membuat Aira malu dan kesal secara bersamaan.

Gio tiba-tiba masuk dan menarik pinggang Aira, Aira ingin mengelak tapi gio dengan sigap menahan tangan Aira dan memeluk tubuh mungil itu begitu erat.

Gio menyembunyikan wajah nya di lipatan leher Aira dan mengecup nya dengan lembut.

"Gio, jauhin wajah kamu dari leher saya" ucap Aira mendorong wajah gio agar menjauh dari lehernya tapi tidak bisa, gio memeluk Aira begitu erat.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu, semalam aku mau telpon kamu saking kangennya, tapi aku lupa aku belum punya nomor kamu sayang" ucap gio memelas dengan bibir mengerucut setelah itu gio mengecup bibir Aira berulang kali.

"Hei, apa apaan kamu gio, berhenmpp-" ucapan Aira terpotong karena gio menarik tengkuk Aira dan melumat bibir indah itu dengan lembut.

"Baby, ini punya aku manis banget" ucap gio tersenyum seraya mengelus bibir Aira dengan lembut kemudian mengecup nya lagi dengan lama.

"Gio berhenti, sekarang sebelum saya marah, kamu sebaiknya pergi dari sini sekarang juga" ucap Aira seraya menahan wajah gio yang ingin mencium bibir nya.

"Aku mau sama kamu cintaku, aku mau tinggal sama kamu selamanya" balas gio mencium pipi Aira berulang ulang

Aira yang melihat sisi gila gio mulai keluar, kemudian menarik tangan gio untuk ikut makan dengan nya, sebelum hal-hal yang membuatnya panik terjadi.

Gio yang melihat tangan nya di genggam Aira tersenyum dan mencium tangan aira lembut, dan tidak melepaskan nya dari bibirnya.

Aira yang melihat itu mencoba menarik tangannya tapi kekuatan nya tidak sebanding dengan gio, Aira pasrah kemudian menyuruh gio duduk setelah menarik kursi untuk gio makan.

Gio yang melihat itu kemudian duduk, dan menarik tangan Aira untuk duduk di pangkuannya.

Aira yang terkejut mencoba berdiri tetapi gio menahan nya dengan kedua tangan gio melingkar di perut aira.

"Gio lepasin, saya tidak nyaman seperti ini" ucap Aira masih tetap menarik tangan gio untuk melepaskan nya.

"tapi aku sukanya seperti ini sayang, supaya kamu lebih mudah suap aku, dan aku bisa cium cium kamu honey"
Balas gio tersenyum dan menciumi leher belakang Aira.

Aira yang melihat kekeras kepalaan gio mencoba bersabar, selain untuk mengisi perut nya yang sedari tadi meminta untuk di isi, Aira juga tidak ingin terlambat berangkat bekerja.

Dengan perasaan terpaksa, aira menyuapi gio seraya menyuap kan nya juga kepadanya, Aira ingin berbeda sendok dengan gio, tapi gio menentang nya dan meminta agar dia dan Aira tetap makan dengan sendok yang sama.

Setelah selesai sarapan, sekarang Aira sedang berada di mobil gio, sesuai perkataan gio tadi, dia akan mengantarkan Aira untuk bekerja.

Semua yang di lakukan gio pagi ini sangat membuat Aira kesal, tapi yang membuat Aira lebih kesal adalah, gio menahan hp Aira dan menghapus semua kontak yang ada di hp Aira, selain nomor orang tua Aira dan menambahkan nomor nya di hp Aira.

Bahkan nomor teman perempuan Aira saja gio hapus, karena Aira selalu saja chatting dengan teman perempuan nya dan itu membuat gio sangat cemburu.

Aira tidak habis pikir dengan laki-laki yang berada di sebelahnya ini.

"Cukup! Kamu benar-benar keterlaluan gio, kamu tidak punya hak tentang saya, apa yang ada di hp saya itu bukan urusan kamu" ucap Aira marah kepada gio

"Bukan hak aku gimana sayang, kamu itu milik aku,punya aku, kamu ga boleh chatting sama siapapun selain sama aku dan orang tua kamu, kamu tau aku orang yang gila bila menyangkut kamu?" Tanya gio menjangkau wajah Aira dan mendekatkan wajah nya ke wajah Aira

"Tau kan sayang?" Tanya gio lagi menyatukan kening mereka berdua dan mengecup lembut bibir Aira seraya memejamkan matanya.

Aira menjauh kan wajah nya mulai takut dengan gio sekarang.

"S-sekarang tolong kamu antar saya, saya tidak ingin terlambat"  ucap Aira tidak ingin melihat gio

Gio yang melihat itu tersenyum, dan mendekatkan wajah nya untuk mencium pipi kanan Aira.

"Baik, ratuku" balas gio lembut

Aira yang melihat itu semakin takut dengan kepribadian gio yang dalam sekejap dapat berubah dengan cepat.




PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang