11.

1.6K 59 4
                                    

Sudah 18 jam Aira tidur, gio tidak pernah sedikitpun meninggalkan Aira dari tempat tidur.

Kalau masalah makan, dia pesan online, dan bibi mengantarkan nya ke kamar.

"engghh" Aira menggeliat dalam tidur nya

"Sayang kamu sudah bangun ya?" Tanya gio yang sekarang sedang menatapi wajah Aira dari dekat.

Perlahan Aira membuka kedua matanya, dan melotot kaget karena jarak wajah Aira dan gio dekat sekali,bahkan hidung mereka bersentuhan.

Aira langsung saja bangun dari tidur nya dan memeriksa pakaian yang dia gunakan tadi.

Aira menghela nafas lega, tapi tidak lama kemudian dia menampar wajah gio, yang saat ini sedang tersenyum menatap Aira.

Plak!

"Kamu benar-benar kurang ajar gio!, Kamu melakukan apa saja kepada saya, hah?!" Bentak Aira hampir menangis.

"Aku cuma meluk kamu sayang, sama cium Kamu,emang kalau aku lakuin hal yang lebih dari itu boleh?"tanya gio tersenyum sambil mengusap pipi nya yang merah karena tamparan Aira.

"Kamu! Akh, saya tidak habis pikir dengan kamu gio, apa yang kamu ingin kan sebenarnya?" Tanya Aira tidak habis pikir dengan perbuatan gio.

"Aku cuma pengen kamu baby, aku ga pengen apapun di dunia ini selain kamu sayang"jawab gio dan mengangkat tubuh mungil Aira ke pangkuannya.

Saat Aira ingin memberontak, gio dengan cepat menciumi leher Aira sampai membuat Aira kewalahan.

"Jangan melewati batas kamu gio!"bentak Aira setelah menjauhkan wajah gio dari lehernya.

Aira ingin turun dari pangkuan gio karena tidak nyaman melihat gio yang tidak mengenakan pakaian atas nya, gio hanya memakai celana pendek berwarna putih.

"Jangan gerak gerak dong sayang, nanti ada dede bayi di perut kamu kalau kamu gerak lagi" ucap gio sambil mengeratkan pelukannya, dan menggesek kan hidung nya ke hidung Aira.

Aira menjauhkan wajah nya dan menatap tajam gio.

"Kamu kalau macem macem lagi, saya bisa saja melaporkan kamu ke polisi gio!" Ancam Aira

"Sebelum kamu menemui polisi itu, dia pasti udah ga bernyawa sayang, karena aku udah bunuh dia, karena dia, kamu jadi ngomong sama laki laki lain selain aku, dan aku ga suka itu sayang" balas gio memelas, setelah itu gio tersenyum sambil menatap Aira dengan kabut nafsu dan obsesi yang bersatu.

"Jangan gila kamu, awas saya mau pulang" Aira merinding melihat tatapan gio yang seperti ingin memakannya

Gio menahan kedua tangan Aira dengan satu tangan nya dan satu tangan lagi menarik tengkuk Aira dan mengecup bibir nya berulang kali.

Aira melotot dan ingin memberontak, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan gio.

Setelah itu gio melumat lembut bibir Aira yang sangat manis bagi gio.

Gio gila, dia benar benar gila karena wanita yang sedang duduk di pangkuannya ini, sangat menawan ketika melihat Aira lemas karena ciumannya.

"Enak sayang?" Tanya gio tersenyum dan mengelus bibir pink Aira dengan lembut

"Kamu jahat gio, kamu pikir aku siapa semudah itu kamu lecehkan"tanya Aira lemah, kenapa dia bisa begitu lemah di hadapan gio

"Sayang jangan ngomong gitu, aku nikahin kamu sekarang aja deh, supaya kamu ga ngomong gitu lagi" ucap gio tersenyum

Aira merasa aneh dengan gio, kenapa dia senyum terus, dan jangan lupa tatapannya membuat Aira takut.

"Kurang ajar kamu, saya ingin pulang tolong" minta Aira memelas berharap gio bisa luluh

Memang benar gio luluh, dan itu membuat nya tidak tahan dan memeluk tubuh Aira begitu erat dan membisikkan di telinga Aira bahwa dia sangat mencintai Aira.

Aira merinding dan ingin menjauh kan wajah gio dari lipatan leher nya, tapi tidak bisa gio sangat erat memeluk Aira, membuat Aira Malu sekali karena gio bertelanjang dada.

"Lepasin gio, dan tolong pasang baju kamu, itu membuat saya tidak nyaman" ucap Aira yang senantiasa menjauhkan wajah gio dari leher nya.

"Malahan aku ga pengen pakai baju terus sayang kalau lagi sama kamu" balas gio setelah melonggarkan sedikit pelukannya.

Itu mau nya gio, kalau Aira sendiri takut.

" Emang badan aku ga bagus sayang?, lihat ini otot aku, perut aku juga bagus kok sayang, coba pegang" gio memegang tangan Aira dan meletakkannya di atas perut nya

Aira langsung saja menjauhkan tangan nya setelah merasa bahwa gio membawa tangan Aira ke area sensitif pria itu.

"Jangan main main kamu, saya ingin pulang gio" minta Aira sekali lagi, dia sungguh lelah dengan pria gila di depan nya ini.

"Ini kan rumah kita sayang, oh iya kamu juga belum makan, ayo makan dulu" gio mengangkat Aira dan duduk di sofa kamar gio dengan Aira masih di pangkuannya.

"Saya ingin pulang ke rumah saya gio" balas Aira marah

"Kamu manis banget sayang kalau marah, tapi kamu makan dulu ya" senyum gio dan menyuapkan nasi ke mulut Aira

"Sayang buka dong bibirnya, sebelum aku suapin kamu pakai bibir aku" ancam gio

Dengan terpaksa Aira membuka mulutnya, gio yang melihat itu tersenyum dan menyuapkan makanan ke dirinya sendiri lewat sendok yang sama.

Aira yang melihat itu kaget, dia ingin merampas sendok itu tapi kalah cepat dengan gio yang menyembunyikan nya di belakang tubuhnya.

"Kenapa sayang, hm?"tanya gio

"Kenapa harus satu sendok, atau tidak saya makan sendiri saja" minta Aira

"Kan gapapa sayang, tadi juga kita ciuman bibir kok" jawab gio tersenyum

Aira hanya diam dan berharap makan ini cepat selesai supaya dia bisa pulang.

Setelah beberapa menit mereka makan, akhirnya Aira di perbolehkan pulang, dengan syarat gio tetap di perbolehkan setiap hari datang ke rumah sakit tempat Aira bekerja.

Aira ingin protes, tapi mendengar permintaan gio yang ingin meminta Aira untuk memandikan nya, jadi Aira Jawab gio boleh datang dengan terpaksa.

Gio yang mendengar itu jadi senyum senyum sendiri.

Sekarang mereka sedang ada di mobil gio menuju rumah Aira, tangan Aira tidak pernah gio lepaskan sedikitpun,membuat tangan Aira jadi pegal.

"Gio, tolong lepasin tangan saya" ucap Aira

"Ga mau sayang"balas gio sambil menciumi tangan Aira

Aira hanya diam saja yang penting dia bisa pulang ke apartemen nya sendiri sekarang juga.

Setelah beberapa menit mereka sampai, dan ketika Aira ingin langsung masuk, gio tiba tiba memeluknya dari belakang dengan erat.

"Lepasin gio, nanti ada yang melihat"panik Aira seraya menatap sekeliling

"Aku nanti kangen sama kamu sayang" ucap gio sedih

Aira membalikkan tubuh nya, dan dengan cepat gio melilitkan tangan nya di pinggang Aira dengan erat.

"Gio, kan besok bisa ketemu, jadi lepasin saya" ucap Aira masih panik

Gio mengecup bibir Aira dan kening nya dengan lembut, setelah itu melepaskan pelukannya.

"Baik sayang, kamu hati hati ya, jangan biarin ada laki laki lain yang ajak kamu bicara selain aku" ucap gio mengelus rambut Aira

"Iya, sekarang kamu bisa pergi sebelum ada yang melihat" ucap Aira tersenyum paksa

"Kamu sangat cantik jika tersenyum sayang, tapi kamu boleh senyum cuma saya aku aja ya, i love you so much baby, aku pergi dulu" gio pergi masuk ke dalam mobil dan Aira juga langsung masuk ke dalam apartemen.

Setelah melihat Aira masuk,gio menjalankan mobilnya dengan senyum yang tidak pernah pudar, gio pergi dengan hati yang sangat bahagia.

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang