🕸Hope_04||Teman Baru! ✨

125 65 43
                                    

Buat kalian yang tetap stay di sini, sama yang selalu nunggu part baru Anggala, putri katak ucapin makasih banyak, semoga kalian bisa betah di sini ♡'・ᴗ・'♡

Buat yang belum faham sama story Anggala, silahkan baca deskripsinya terlebih dahulu biar faham sama isi ceritanya (◍•ᴗ•◍)

Selamat Reading

.
.

.
.

'senyuman itu sangat misterius, karena kita tidak tahu kalau orang yang tersenyum itu bahagia ataupun sedih. Karena senyuman terlalu pandai menyembunyikan luka'

•••••

"Heran deh sama si tuh Nenek Lampir. Nggak ada kapok-kapoknya dia ngejer lo, nggak risih apa?" tanya Rama terhadap Anggala, yang dikejar-kejar oleh Jessica. Padahal gadis itu sangat populer di kalangan para siswa, tapi kenapa ia malah mengejar Anggala yang notaben-nya sama sekali tidak suka bahkan tertarik padanya.

"Ya mana gue tahu, tanya aja noh sama dia," jawab Anggala dengan santai. Lagipula, ia dan Jessica tidak mungkin bisa bersama, mau seberapa keras pun gadis itu berusaha. Ia tidak akan pernah menaruh perasaan padanya.

"My prince!!" pekik seseorang di belakang Anggala.

"Noh, mulai lagi dia," celetuk Fauzan, yang melihat Jessica tengah berlari di ujung Koridor untuk menghampiri Anggala. Benar-benar gadis yang tak kenal menyerah.

"Nggak lo ladenin, Gal?" tanya Rama pada Anggala yang asik terhadap buku berwarna putih di tangannya. Ia yang diam saja sampai jenuh melihat Jessica yang terus menerus mengejar Anggala.

Anggala menoleh pada Rama. "Nggak. Males."

Anggala pun mempercepat langkahnya agar tidak bisa dikejar oleh Jessica. Dan benar saja, gadis itu jadi kewalahan untuk mengikuti langkah cepat Anggala.

"My prince Angga!! Tungguin Chika!!" pekiknya yang sontak membuat para murid yang berada di koridor menutup rapat-rapat telinga mereka akibat teriakan Jessica yang bisa memecahkan gendang telinga. Namun, gadis itu tetap berlari mengejar pemuda di depannya yang sudah mulai menjauh, tanpa memedulikan pandangan para murid terhadapnya.

"She's never give up (dia tidak pernah menyerah)," ucap Justin menggelengkan kepalanya pelan menatap Jessica yang tengah berlari untuk mengejar Anggala.

"Lo ngomong apaan sih dari tadi? Gue nggak ngarti," celetuk Rama dengan menggaruk-garuk kepalanya tak faham akan perkataan Justin. Tentu saja ia tidak faham, nilai bahasa inggrisnya saja 34, itupun sudah sujud syukur. Karena biasanya hanya dapat nilai 18.

Fauzan yang berada di dekat mereka lantas berkata, "makanya, belajar dong, jangan main cewek mulu lo."

Rama lantas menoleh dan memberikan tatapan tajam pada Fauzan, yang malah dibalas kekehan oleh laki-laki itu.

"Ck, si Anj-"

Fauzan langsung membungkam mulut Rama dengan tangannya sebelum ia mengeluarkan kata-kata mutiara dari mulut penuh dustanya.

"Eits, nggak boleh ngomong kasar, Anak Jurig!" ujarnya dengan menggoyangkan jari telunjuknya ke sana kemari, beserta senyum terpaksa miliknya.

Rama menepis tangan Fauzan dari mulutnya. "Tangan lo bau, bangke," ejeknya dengan mengusap mulutnya yang habis dibungkam oleh Fauzan.

Anggala's little hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang