Change 改变|| three

812 59 0
                                    

Kini renjun dan juga chenle sudah tiba di kediaman Nakamoto

"Sini tas lele biar Buna taruh di kamar" chenle memberikan tas sekolahnya pada Renjun dan di bawa ke lantai dua di mana kamarnya berada "wah-wah cucu nainai sudah pulang sekolah ternyata" winwin datang dengan cemilan ringan di tangannya

"Nainai, apa nainai tau? Lele mempunyai teman baru di sekolah tadi, namanya icung anak dari mama haechan"

"Wah...cucu ku sudah tumbuh dewasa" winwin tersenyum dan mencubit gemas pipi gembul milik chenle yang membuat anak itu sedikit meringis karena sakit "aduh nainai jangan di cubit sakit taukkk"

"Aigokkk..... Kau sangat menggemaskan chenle" ucapannya seraia mengacak-acak Surai lembut chenle "lepaskan lele nainai, lele ingin berganti baju dulu setelah itu lele akan bermain dengan jiu dejun" sebelum meninggalkan winwin di sana chenle mencium pipi winwin dan berlari pergi

"Cucu ku sudah besar, dan aku tidak akan membiarkan kebahagiaan anak dan cucuku kembali hilang"

....

"BUNAAA" chenle berteriak mencari Renjun saat ia tak melihat Renjun di sekitarnya "BUNAAA, Buna diamanaaa?!"

"Akh...chenle berhenti berteriak, telinga jiu ingin meledak karena suaramu itu" chenle berteriak saat di ruang keluarga dan kebetulan sekali di sana ada xiojun yang sedang tertidur karena leleh dan terbangun karena teriakan ponakan lucunya itu "miane Jiu....tapi lele sedang mencari Buna...apa Jiu melihat Buna ada di mana?"

"Buna mu pergi mencari anak baru karena kau sudah sangat nakal jadi Buna mu tak mau mempunyai anak seperti mu lagi Nakamoto chenle" xiojun menjulurkan lidahnya setelah mengatakan itu dan melanjutkan menutup matanya

Sedangkan chenle Tenga menatap tajam xiojun yang kembali terlelap

Sebuah kejahilan terlintas di pikiran anak manis tersebut, ia mendekat pada xiojun dan sedikit menaikkan celananya dan

"AKHHH..."

"Ahaahaha" chenle tertawa hingga terpingkal-pingkal karena melihat wajah xiojun yang menurutnya begitu lucu karena rasa sakit dan rasa kesal yang ia rasakan "dasar kau chenle!!!...awas saja aku akan mengadukan ini pada Buna mu"

Anak itu tak menghiraukan xiojun dia malah pergi meninggalkan xiojun yang terus menggosok kakinya karena ulah ponakan lucunya tersebut "andai aku bisa menukar anak itu dengan anak yang lebih baik huuhh...kaki kuu"

......

"Buna, apa besok Buna tak bisa menemani ku bersekolah lagi?" Kini mereka Tenga berada di kamar Renjun untuk tidur karena hari sudah menjadi malam "Buna tidak tau sayang, pekerjaan Buna sangat banyak di kantor, Buna tak bisa meninggalkan itu sayang"

Chenle mempeyotkan bibirnya lucu saat melihat Renjun yang masih sibuk di meja kerjanya dengan banyak sekali kertas di atas sana "buna~ apa kah tidak bisa pekerjaan itu di berikan pada Jiu saja?"

Renjun memutar kursinya dan menatap chenle yang sudah siap menangis "Jiu punya pekerjaan nya sendiri sayang, Buna tak bisa memberikan pekerjaan Buna pada Jiu, kasian Jiu akan ke lelehan karena pekerjaan Buna dan pekerjaan Jiu sendiri"

"Hiuaaa...Buna tidak menyayangi lele lagi...huaaa yeye nainai"

Chenle berlari keluar dari kamar Renjun dengan beralri sambil menangis ke arah kamar yuta dan winwin

Renjun hanya bisa menghela napas beratnya melihat putra sematawayangnya tersebut

Beberapa menit kemudian suara ketukan pintu kamar Renjun terdengar

Winwin masuk dengan menggendong chenle dan yuta yang mengikuti dari belakang, Renjun hanya diam karena ia tau nanti akan jadi seperti apa

"Renjun, apa kau tak bisa mengantar chenle ke sekolah besok?"

"Tidak baba, aku sangat sibuk karena proyek baru ini"

"Tapi lele mau di antar Buna, gapapa deh kalau Buna ga temanin lele di sekolah tapi antar lele ya Buna ya ya ya~"

"Antar saja lah ren"

"Tapi bu~, baiklah aku akan mengantarmu anak nakal"

"Sudahlah kalau begitu lele tidur di kamar nainai dan yeye saja malam ini, lele masih marah sama Buna, ayo nainai kita pergi tidur lele sudah mengantuk"

"Ayo"

Renjun menggeleng melihat kelakuan orang tuanya dan anak nya tersebut

....

Ke esokan harinya Renjun mengantar chenle untuk bersekolah sesuai dengan perkataannya semalam pada orangtuanya dan juga anaknya itu "kajja sudah sampai turun lah, jangan membuat onar di sini chenle~ya, kau harus jadi anak baik agar Buna mu ini bangga sayang, kalau pulang nanti kau akan di jemput oleh Jiu, baybay sayang"

"Baybay Buna selamat bekerja dan hati-hati lele mencintaimu"

Cup

Chenle mengecup pipi Renjun dan pergi berlari masuk ke sekolah itu dan meninggalkan Renjun di sana yang tersenyum manis

"Kau sangat lucu chenle, kau sangat mirip dengannya walau aku sudah berusaha menyakal hal itu, tapi kenyataannya adalah kau adalah putranya juga Jung chenle"

......

Renjun memarkirkan mobilnya dan masuk ke sebuah gedung tinggi bertuliskan rjn crop

"Sunghan kau keruangan saya sekarang, ada yang ingin saya bicarakan pada mu" sebelum masuk ruangannya Renjun berhenti di sebuah meja asisten kepercayaannya

"Baik pak" sunghan mengikuti Renjun berjalan ke ruangan atasannya tersebut

"Duduklah" Renjun mempersilahkan sunghan untuk duduk saat tiba di ruangan Renjun "jadi ada apa pak ren memanggil saya?"

"Jadi begini sunghan, apa kau bisa membatalkan semua kerja sama kita bersama jungs crop?"

"Tidak bisa pak ren, karena jungs crop sangat berpengaruh di perusahaan kita, dan lagi pula sebelumnya pak ren tidak keberatan bukan bekerja sama dengan jungs crop, dan pak ren juga sudah menandatangani kontrak itu hingga selesai"

"Tapi apa kau tau siapa pemilik jungs crop itu?"

"Iya, saya mengetahuinya, pemiliknya adalah Jung jaehyun dan sekarang yang mengurus perusahaan itu adalah anak pertamanya Jung Jeno pak ren"

"Huftt....jadi tidak bisa di batalkan? Baik kalau begitu apa kah saya ada rapat hari ini?"

"Ada pak ren...anda rapat yang cukup penting bersama jc crop jam empat sore nanti...."

"Atur tempat dan waktu saya untuk Minggu depan....saya harus pergi ke China untuk pekerjaan yang ada di sana...dan yang akan mengatur semua disini selama seminggu saya pergi adalah kamu....saya percayakan semua pada kamu Minggu depan"

"Baik pak...kalau begitu saya permisi pak"

Sunghan pergi meninggalkan ruangan Renjun... sedangkan Renjun Tenga di ambang kebingungan ia harus melanjutkan atau membatalkan hanya karena masalah pribadi

.......

Change 改变 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang