Change 改变 || thirteen

499 40 2
                                    

"kamu ga makan sayang?" Winwin duduk di sebelah Renjun yang terus memperhatikan chenle

Renjun menggeleng "ga ma aku udah kenyang" winwin menatap sendu putranya itu dan beralih ke arah Sion

"Sion sayang kamu mau makan?" Sion menggeleng "kalau Buna Renjun tidak makan aku juga ga mau"

Winwin sudah lelah dengan mereka berdua yang menunggu chenle sadar sedari tadi

Chenle tertidur cukup lama yang membuat semua orang cemas

Di saat mereka merenangung tiba-tiba pintu di dobrak dengan kasar oleh seseorang

Brakk

"Chenle!"

Semua orang berdiri karena terkejut dan menatap bingung pria yang berlari ke arah chenle yang terbaring dan terduduk lemas di sebelahnya

Renjun yang mengatahui siapa orang itu menatap tajam pria itu dan berjalan lalu menarik kasar baju pria itu

"Pergi dari sini brengsek! Jangan dekati anak ku!" Renjun menatap tajam pria itu yang terus menatap wajah terlelap chenle

"Apa kau tuli Jung Jeno!" Renjun tak bisa mengendalikan amarahnya dan mendorong Jeno hingga terjatuh kelantai

Dugh

Winwin dan yuta yang melihat itu langsung membantu Jeno yang terlihat tak bisa melawan padahal tubuhnya yang jauh lebih besar dari yuta apa lagi tubuh Renjun

"Kenapa kau mendorong nya Renjun? Ada apa sebenarnya?" Winwin mencoba menenangkan Renjun sedangkan yuta memegangi tubuh Jeno yang seakan benar-benar hancur saat ini

"Aku-aku ayahnya" Jeno menunjuk chenle dan renjun yang melihat itu mengepalkan tangannya "perhatikan perkataan mu tuan Jung Jeno! Dia anak ku bukan anak mu!"

"Tapi dia anak ku juga Renjun! Dia anak ku dia darah dagingku dia anakku"

Plak

Bukan Renjun yang menampar Jeno tapi winwin yang mendengar perdebatan itu

"Diam!" Ucap winwin menunjuk Jeno dan Renjun "kalian berdua berkelahi di hadapan cucuku yang sedang sakit. Dan apa kau tuan? Kau mengaku sebagai ayah dari cucuku?"

"Bu-buna"

Semua atensi teralihkan ke arah chenle yang berusaha menggerakkan tubuhnya agar bisa terduduk

Jeno dan Renjun yang melihat itu sepontan berlari dan membantu chenle untuk duduk "hati-hati sayang" Jeno tersenyum dan membantu chenle

Sedangkan Renjun yang melihat itu hanya mampu diam ketika melihat tatapan Jeno dan senyuman nya pada chenle

"Apa jagoan papa baik-baik saja?"

"O-om Jeno? S-sedang a-apa?" Jeno menggeleng dan menempatkan dahinya pada dahi chenle "bukan om tapi papa. Aku papa mu Jung chenle, maafkan papa brengsek mu ini chenle hikss"

Jeno menangis dan memeluk tubuh chenle "maafkan papa mu ini chenle. Papamu ini sangat brengsek dan meninggalkan Buna mu yang ternyata sangat papa cintai itu. Maaf, pukul saja jika kau mau chenle"

Jeno berlutut di hadapan chenle yang membuat mereka yang berada di sana terkejut

Karena yuta tau dan winwin tau siapa si tuan Jung itu. CEO yang benar-benar terdengar dingin kasar egois dan juga protektif di semua pekerjaan namun saat ini sedang bersujud pada seorang anak kecil

"Bangunlah papa" Jeno mengangkat kepalanya dan menghentikan tangisannya ketika mendengar chenle yang memanggil nya seperti itu

Jeno dapat melihat wajah chenle yang tersenyum lemah padanya "l-lele tidak a-akan membiarkan papa lele berlutut di hadapan lele, walau papa lele sudah melakukan kesalahan besar sekali pun lele tidak akan membiarkan itu terjadi papa"

Change 改变 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang