Part 3

560 66 0
                                    

  "Okay.. aku akan bersiap berangkat ke cafe, Freen,BYE"sindir Becca yang mengulang persis apa yang diucapkan terakhir kali dari temannya Freen yang bernama Torfan.

         Freen yang kembali masuk kekamarnya hanya menghela napasnya, sabar. Freen berjalan mendekati Becca dan duduk disebelah Becca dengan tersenyum. Ia bingung apa yang harus dia Katakan, dia lakukan? kepada Becca yang sekarang terlihat seperti Singa yang ingin mengamuk.

   "Teman? Kau menganggapku teman dihadapan temanmu yang ternyata pernah satu kamar denganmu Freen, sampai sampai dia meninggalkan ikat rambutnya dimeja belajarmu"protes Becca menatap wajah Freen dengan penuh kesal sementara Freen meraih tangan Becca dan memegangnya erat.
   "Bec dengar dulu, iya.. aku akui aku salah telah mengakuimu sebagai teman didepan Torfan dan.. maaf karna aku pernah mengizinkan Torfan menginap sekamar denganku"ucap Freen berusaha menjelaskan kepada Becca yang terlihat masih diam tapi  mendengarkannya.
   "Hmmm lalu.. berapa lama kalian bersama dalam sekamar ha?"tanya Becca dengan menahan emosi nya yang nampak meluap seperti air yang sedang mendidih, panas.
  "Hehe sudah.." Freen mencoba menghitung berapa lama Torfan menginap bersamanya dalam satu kamar.
  "Sampai enam bulan ini Bec tapi.. kami saling menyibukkan diri masing masing Bec. Kami tidak punya waktu bersama sedikitpun didalam kamar, aku hanya akan mengingat dan mencintaimu Bec"kata Freen menjelaskannya lagi pada Becca dengan sejujur jujurnya. Sementara Becca kini beranjak berdiri dari duduknya.
  "Enam bulan kau bersama si Torfan itu Freen? Selama itu, dan kau dengan senang menerimanya yang sekamar denganmu hh"Teriak Becca sambil menekan dahinya, kesal. Freen ikut berdiri dan menyentuh pundak Becca dan mengelusnya lembut.
   "Ada alasan aku begitu saja menerima Torfan Bec, kebetulan kamar kost yang kosong baru baru ini Bec. Maafkan aku" jelas Freen memohon dan Becca hanya menggeleng masih tidak percaya.
   "Sudahlah Freen, sebaiknya kau segeralah membersihkan dirimu dan setelah itu aku pulang"Kesal Becca masih jelas diraut wajahnya.
   "Okay, kau sekarang tenang yaa babyku yang cantik.. dan aku akan selalu mencintaimu"goda Freen dan menuntun paksa Becca untuk duduk ditepi kasurnya. Gadis itu hanya menghembuskan napasnya pasrah namun tidak mau menoleh sedikitpun kearah Freen. Becca masih terlihat sangat marah.
   "Tunggu yaa dan aku akan membersihkan diriku seperti yang kau minta baby"ucap Freen dan mencium singkat bibir Becca kemudian masuk kekamar mandi.
   "Aku kecewa padamu Freen"gerutu Becca dan merebahkan tubuhnya kekasur dengan kesal.

         Selesei Freen membersihkan dirinya, Ia keluar dengan handuk yang masih melilit ditubuh langsingnya. Becca yang tengah mengotak atik ponsel ditangannya dengan posisi tidur miring, Ia mulai menghentikan aktivitasnya saat Ia menyadari Freen keluar dari kamar mandi. Terlihat sangat sexy dikedua matanya.

         Becca kembali duduk ditepi ranjang dengan posisi yang tegak dan mengalihkan pandangan indahnya ketika Freen berjalan kearahnya.

   "Aku sedang menggodamu Bec, dengan tubuhku. Tapi kenapa kau masih marah"ucap Freen yang masih berdiri menatap Becca didepannya. Sedangkan Becca mengalihkan wajahnya lagi kesamping kiri.
    "Pakailah pakaianmu dan beristirahatlah Freen" ucap Becca beranjak dari duduknya dan meraih tas serta ponselnya dikasur.
    "Bec.. kau akan marah terus padaku ha?"tanya Freen kini lebih mendekatkan tubuhnya pada tubuh Becca dan menautkan wajah Becca dengan kedua tangannya menatap wajah Freen.
    "Sedikit.."jawab Becca singkat.
    CUP! Freen mencium singkat bibir Becca dan tersenyum manis.
    CUP! Becca membalas ciuman singkat itu dan ikut tersenyum kepada Freen.
    "Sudah malam Freen, aku harus pulang. Ada tugas kuliah yang harus aku selesaikan malam ini..dirumah"ucap Becca kemudian.
    "Kau.. tidak mau bermalam denganku malam ini baby?"ucap Freen sambil mengalungkan kedua tengannya pada leher Becca dan sedikit merajuk. Becca hanya menarik pinggang Freen dengan tatapan manisnya.
    "Maaf, dan besok juga aku ada kuliah tambahan dari pengacara sukses Thailand Freen" jelas Becca sambil mengeratkan pelukannya pada Freen. Sedangkan Freen kini terlihat jelas diraut wajahnya kecewa.
     "Aku pulang dulu sayang, dan kunci pintumu.. kau terlihat sangat sexy malam ini"pamit Becca dengan bisikan lembut ditelinga Freen pada kalimat terakhirnya. Sementara Freen hanya diam dan mengerucutkan mulutnya kesal.
     CUPPP! Becca mencium dahi Freen cukup lama sebelum akhirnya harus meninggalkan Freen dari balik pintu kamar kostnya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang