Freen masih menatap ponselnya sedikit kesal dimeja belajarnya. Kemudian Ia memasangkan earphone miliknya ketelinga dan mendengarkan musik dari Zack tabudlo - Give me your forever.
"I want you to know..
I love you the most..
I'll always be there right by your side..
Cause baby you're always in my mind..
Just give me your forever.."Freen ikut menyanyikan lirik dari lagu tersebut.Disisi lain Becca kembali kerumah Oma dan langsung menuju dapur. Ia melihat Oma dan Dasha yang sudah bersiap memotong beberapa sayuran yang akan mereka santap untuk makan malam.
"Hallo Oma, Dasha" sapa Becca dan disambut semangat oleh mereka.
"Apa Becca bisa memotong kubis?"tanya Oma kemudian
"Tentu bisa Oma, aku lebih handal memotong sayuran daripada Dasha"jawab Becca sambil melirikkan kedua matanya melihat hasil potongan Dasha pada wortel.
"Sayang.. potonganmu terlalu besar, potong separuhnya lagi"seru Oma yang menyaksikan potongan wortel cucunya sedangkan Becca kini hanya bisa terkekeh.
"Becca, Dasha.. kalian fokuslah memotong sayuran dulu Oma akan mencuci potongan ayam diwastafel" ucap Oma dan berlalu meninggalkan mereka.
"Hei Bec, cepat ceritakan kepadaku siapa yang kau kencani itu apa dia satu unversitas dengan kita? atau..dia dari inggris dan kalian sedang LDR an"bisik Dasha sambil memotong satu buah wortel lagi.
"Lain kali saja aku ceritakan, fokuslah memotong.. aku takut jika yang kau potong bukan wortel dan.. lihatlah hasil potonganmu benar benar jelek"sindir Becca sambil memotong kubis dengan cepat. Sementara Dasha yang belum terjawab rasa penasarannya dari Becca Ia dengan kesal mengeluarkan suara irisan wortel hingga terdengar ditelinga Oma.
"Ada apa Dasha, mengirislah dengan baik"tegur Oma yang sambil memarinasi potongan ayam dibaskom sedang. Mendengar teguran Oma Becca hanya tertawa kecil dan membuat Dasha semakin kesal dibuatnya.Setelah selasai memotong sayuran Dasha segera mencuci sayuran itu sementara Becca menghampiri Oma yang mulai menggoreng ayam.
"Hmmm terlihat enak Oma"puji Becca kepada Oma. Sedangkan Oma hanya tersenyum.
"Bec, itu sayurannya sudah kucuci bersih"seru Dasha kemudian.
"Okay, Oma biarkan aku yang memasak sayuran sup untuk kalian"seru Becca yang terdengar bisa membuat sayur sop dan oma dengan senang hati mengizinkanya.
"Dasha.. kau cucilah beberapa buah disana lalu letakkan dimeja makan"ucap oma kepada Dasha dan membuat Dasha segera menjalankan perintah.Begitu air sudah mendidih Becca memasukkan sayuran dan beberapa bawang yang sudah digoreng kemudian memberikan takaran garam dan penyedap, setelah dirasa cukup pas. Ia mematikan kompor dan mengangkat panci sedang itu menuju meja makan.
Oma yang sudah selesei menggoreng ayam juga segera meletakkan ayam goreng ke meja makan."Baunya lezat dan enak, aku jadi merasa lapar"ucap Dasha sambil mengelus perutnya. Sedangkan Becca dan Oma hanya tersenyum menatap tingkah Dasha.
"Oma, terimakasih karna dariawal Oma dan Dasha sudah menjadi seperti keluarga kandungku, Selama Becca tinggal disini Becca tidak pernah merasa jauh dari keluarga sendiri"ucap Becca kemudian dan Oma tersenyum hangat menatap Becca begitu juga Dasha.
"Oma sudah menganggap kau seperti cucuku sendiri, Becca"balas Oma sambil mengelus lembut rambut Becca
"Oma! Becca sudah punya kekasih"celetuk Dasha kepada Oma dan respon Oma hanya tersenyum.
"Yakk! Dasha.. kenapa kau ceritakan hal itu kepada Oma sekarang"gerutu Becca tidak terima dengan menatap tajam kearah Dasha sedangkan Dasha kini meledeknya senang.
"Tidak apa jika Becca punya kekasih, kau juga punya kekasih Dasha"ucap Oma terdengar memihak kepada Becca kemudian Becca menjulurkan lidahnya kearah Dasha yang mulai mendesah kesal.
"Ayo kita makan bersama"ajak Oma kemudian mereka segera menyantap makan malam mereka bersama dengan suasana yang begitu tenang dan nyaman.Torfan mengetuk pintu kamar Freen setelah mendengar suara Freen dari dalam Ia bergegas melangkah masuk.
"Duduklah fan, kebetulan aku sudah menyiapkan air es dibaskom kecil"ucap Freen kepada Torfan yang mulai duduk ditepi ranjang dan Freen segera menghampiri tempat duduk Freen dengan membawa baskom berisi kompress.
"Ini akan sedikit meredakan bengkak dipipi mu fan"jelas Freen sambil mulai mengompress perlahan pada pipi kiri Torfan sementara Torfan sesekali meringis, ngilu.
"Tidak lama lagi mungkin ayahku akan mengetahui tempat kostku Freen"lirih Torfan menatap wajah Freen yang tengah terfokus mengompress pipinya.
"Apa kau akan tetap tidak mau kembali kerumah fan, siapa tau ayahmu hanya ingin kau serumah dengannya seperti layaknya ayah dan anak"ucap Freen menghentikan kompressnya dan menatap Torfan.
"Aku sudah paham sifat ayah Freen, dia hanya akan memanfaatkan ku"protes Torfan kemudian.
"Ayah dan anak sama sama keras kepala"gerutu Freen dan melanjutkan kompressnya dipipi Freen
"Aku lihat sudah 3hari ini kau tidak kembali kedanau Freen, Apa orang yang kamu tunggu selama ini sudah kembali?"tanya Torfan serius dan sedikit penasaran kemudian setelah Freen selesai mengompress pipi Torfan Ia beranjak menempatkan bekas kompresan kedalam kamar mandi.
"Iya, dia sudah kembali dan.. ternyata dia 1 kampus dengan kita selama seminggu terakhir ini" jawab Freen yang kembali duduk disamping Torfan
"Siapa dia Freen? Apa dia 1 jurusan denganmu? Apa.. kalian berkencan?"tanya Torfan seperti mengintrogasi Freen sedangkan Freen segera menjauhi pertanyaan Torfan dengan dirinya yang segera beranjak dari duduk. Namun dengan gerakan cepat Torfan menarik tangan Freen hingga tubuh Freen oleng dan menindih tubuh Torfan. Sementara Torfan yang terkejut karna seringan itu menarik tangan Freen hingga tubuhnya juga ikut terjatuh.DEG! DEG! Suara degupan jantung Torfan setelah menatap lebih dekat wajah Freen membuat detak jantung Torfan tidak menentu terkadang lebih cepat dan terkadang lambat.
"Rasa apa ini?"bathin Torfan masih posisi sama dengan Freen. Sementara Freen segera beranjak dari posisinya. Namun tiba tiba suara pintu terbuka kemudian Freen dan Torfan sontak menoleh kearah pintu tersebut.
"Sedang apa kalian?!" Seru Becca yang terkejut melihat posisi keduanya. Freen membelalak kaget dan segera bangkit dari posisinya menindih tubuh Torfan begitu pula Torfan yang segera berdiri disamping Freen.
"Freen.. dia siapa?"tanya Torfan bingung sedangkan Freen masih terdiam kaget dengan kedatangan Becca.
"Besok akan kuberitahu fan, sepertinya kompressmu sudah selesei"jawab Freen dan membuat Torfan mengangguk kemudian Ia segera pergi meninggalkan kamar Freen dengan pikiran yang masih bingung.
Becca masih diam mematung didepan Freen, rasanya Ia ingin segera langsung pergi meninggalkan Freen tapi seolah kakinya lemah tidak bisa untuk melarikan diri.
Freen dengan perasaan takut dan khawatir menatap Becca, ia dengan cepat menepis semua pikirannya dan berjalan menghampiri Becca."Sayang.. ini salah paham. apa yang kau lihat.. tidak seperti kenyataannya"jelas Freen sambil meraih kedua tangan Becca dan mengelus punggung tangannya lembut. Sementara Becca masih diam tidak mau menjawab apapun.
Freen dengan memberanikan diri menarik tangan Becca dan menuntunnya untuk duduk diranjang.
"Maaf.."lirih Freen memohon sedangkan Becca segera mengusap beberapa tetesan air dimatanya.
"Kau tahu.. sakit Freen"ringis Becca sambil menepuk dada kanannya singkat. Freen menunduk dan hanya menatap punggung tangan Becca
"Aku hanya membantu mengompress pipi Torfan yang.."Becca seketika menghentikan penjelasan Freen dan menarik kedua tangan Freen.
"Sudahlah.. aku tidak mau mendengar nama Torfan lagi"jelas Becca serius. Sedangkan Freen hanya memperlihatkan senyuman tipis kepada Becca.
"Apa kau sudah makan malam?"tanya Becca kemudian. Ia berusaha bersikap dewasa kepada Freen. Hubungannya dengan Freen sudah tiga tahun meski sempat berpisah selama setahun tapi tidak membuat mereka untuk saling meninggalkan masing masing. Cinta mereka kuat dan mereka sama sama mempunyai keyakinan cinta mereka dihati.
"Sudah, apa kau belum hm? Aku bisa memesan makan malam untukmu"jawab Freen dan segera meraih ponselnya dimeja belajar namun dicegah oleh Becca yang menahan tangannya.
"Aku sudah makan Freen, duduklah"ucap Becca dan Freen kembali disamping Becca dengan lebih mendekatkan posisi duduknya disebelah Becca. Freen memeluk tubuh Becca dari samping sambil bersandar dibahu Becca
"Aku mencintaimu Baby"seru Freen semakin mengeratkan pelukannya
"Aku juga mencintaimu sayang, dan akan selalu menjaga perasaan ini hanya untukmu"balas Becca balik memeluk erat Freen.
"Ayo kita tidur, besok kita berangkat kekampus bersama"kata Becca dan Freen hanya mengangguk senang.
Suasana malam hari dikamar Freen terasa begitu sunyi dan nyaman. Becca yang sudah terlelap tidur dipelukan Freen terlebih dulu kemudian Freen mengecup singkat kening Becca dengan senyuman yang merekah sebelum akhirnya Ia juga terlelap disamping Becca.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Romance"Setiap pasangan berhak untuk bahagia bersama, namun setiap perjalanan yang dipenuhi cinta juga akan diuji seberapa besar keduanya mencintai dan memperjuangkan cinta mereka" Pemain:: -Freen -Rebecca -Torfan Pemain lain:: -Dasha -Chimon Genre:: Roman...