Part 7

411 46 0
                                    

         Torfan duduk diam dengan pikiran yang masih mencerna ucapan dari sang ayah pagi ini. Ia kembali mengingat dimana ketika Dia dan Freen pertama kalinya bertemu sampai perasaannya tumbuh kepada Freen sekarang.

         Flashback On
        Torfan menggigit tangan seorang bodyguard yang terus memaksanya masuk kedalam mobil berwarna gelap. Torfan yang berhasil melarikan diri dari bodyguard itu berlari cepat dipinggir jalan besar. Pria bertubuh kekar itu juga tak ingin menyerah mencari keberadaan Torfan sedangkan Torfan masih bingung ingin pergi kemana tapi kakinya tidak ingin berhenti lari.

            Torfan melihat sebuah taxi dan langsung masuk kedalam dengan napas yang masih tersenggal senggal.

     "Maaf, tapi taxi ini aku yang memesan terlebih dulu" ucap gadis dengan penampilan biasa tapi terlihat cantik
     "Please.. aku mohon kita jalan sekarang"seru Torfan kepada gadis itu dengan memohon sambil menatap kaca belakang yang ternyata bodyguard itu mulai berjalan kearah taxi yang dinaiki Torfan.
              Sedangkan Freen menatap gadis disebelahnya yang tiba tiba muncul dengan tubuh yang bergetar hebat seperti sedang melarikan diri. Ia ikut khawatir.

     "Pak jalan sekarang"ucap Freen kepada sopir taxi dan mobil Taxi mulai meninggalkan tempat tersebut.
     "Terima kasih kau mau membantuku"ucap Torfan kepada Freen dengan suara tenang.
     "Sama sama, lalu dimana tujuanmu?"tanya Freen kemudian Torfan hanya diam dan terlihat bingung ingin menjawab bagaimana
     "Yasudah, aku akan membawamu kekostku siapa tau ibu pemilik kost ada kamar kosong untukmu" lanjut Freen dan Torfan hanya tersenyum menyetujuinya.

            Setelah Freen menemui ibu pemilik kost ternyata tidak ada kamar kost yang kosong karna Freen sudah membawa gadis itu bersamanya Ia merasa harus bertanggung jawab setidaknya membantunya untuk malam ini agar tidak sendirian diluar sana.

     "Silahkan masuk"sambut Freen sambil membukakan kamar kostnya kepada gadis itu yang mulai berjalan masuk kedalam. Kemudian Freen memberi segelas air putih kepada gadis itu dan duduk disampingnya.
     "Terimakasih"ucap Torfan yang menerima segelas air putih itu dan langsung meneguknya habis.
     "Rambutmu berantakan sekali, dan kenapa pergelangan tanganmu memar memar seperti itu"tanya Freen sambil menatap gadis disampingnya yang memang terlihat berantakan sekali.
     "Hehe maaf, biasanya aku tidak seperti ini"jawab Torfan meringis sambil merapikan sedikit rambutnya dengan rapi.
     "Kau seperti melarikan diri, apa kau akan diculik"pikir Freen penasaran
     "Hari ini ayah ingin menjodohkanku dengan anak dari rekan bisnis ayahku, dia laki laki yang sukses dan sudah menguasai perusahaan ayahhnya dan aku juga cukup kenal laki laki itu karna dia teman SMAku dulu"cerita Torfan yang mulai direspon serius oleh Freen.
     "Aku rasa aku tidak ingin menikah sekarang, apalagi aku tidak mencintainya. Setelah pertemuanku dengan laki laki itu aku langsung mengatakan tidak ada persetujuan pernikahan ini. Lalu hari ini aku berpikir untuk pergi melarikan diri.. karna jika tidak, ayahku mungkin akan menyiksaku dengan kasar. Aku takut"jelas Torfan merinding dan sedikit merengkuh tubuhnya takut. Dan Freen refleks mengelus punggung Torfan kasian hingga gadis itu sampai terlihat tenang.
     "Sepertinya.. ukuran bajumu sama denganku, kau bisa meminjam bajuku dulu dan bersihkan dirimu lalu tidur"ucap Freen tersenyum dan Torfan balas tersenyum dengan penuh.
             Flashback Off

    "Fan.. ada pelanggan datang tuh, cepatlah kesana"tegur pelayan lain kepada Torfan kemudian gadis itu bergegas menghampiri pelanggan yang datang ke cafe.

            Freen menunggu Becca didalam mobil sedangkan Becca harus kembali mengambil bukunya yang tertinggal dikelas. Freen menemukan ikat rambut hitam dispion tengah Ia menatapnya heran karna sepertinya Ia tidak asing dengan ikat rambut hitam tersebut.

     "Eh ini kan milikku dan sudah lama sekali aku tidak menemukannya"pikir Freen bingung, karna jika benar itu miliknya lalu selama ini Becca yang telah mengambil ikat rambutnya kenapa harus barang kecil ini?
     "Maaf sayang, aku sedikit lama"ucap Becca yang langsung masuk kedalam mobilnya dengan napas yang belum teratur.
     "Apa ini milikku Baby? Lalu kapan kau mengambilnya dariku"tanya Freen menatap Becca penasaran sambil memperlihatkan ikat rambut tersebut.
     "Ahh itu, kau tidak ingat? Dulu waktu kita selesai ujian sekolah SMA. Aku langsung menarik ikat rambut itu dari kunciran dirambutmu sayang"jawab Becca tersenyum manis sambil mengambil ikat rambut itu dari tangan Freen.
     "Ini sudah menjadi milikku selama 3 tahun ini"lanjut Becca dan menggantungkan kembali ikat rambut itu pada spion tengah.
     "Iya aku baru ingat.. kau membuat rambutku terurai begitu saja. Untung saja kejadiannya setelah ujian"gumam Freen
      "Aku suka dengan rambutmu yang terurai waktu itu sayang, kau terlihat sangat cantik dan disitu aku benar benar yakin aku menyukaimu"jelas Becca kemudian mencium bibir Freen singkat.
      "Jadi aku tidak cantik jika aku menguncir rambutku, begitu?"goda Freen mulai menggelitiki perut Becca hingga gadis itu tertawa geli.
      "Sayang.. geli tau, sekarang kau lebih cantik dan akan selalu terlihat cantik dimata dan hatiku sayaangg"ucap Becca balas menggelitiki perut Freen dengan gemas.
      "Udah okay, ayo kita jalan" ucap Freen menyerah kemudian Becca bersiap menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan parkir kampus.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang