Happy reading guys!
______________________$$______________________
Sore ini, aku masih betah untuk berjalan-jalan menikmati indahnya alam di sekitar istana. Kakiku melangkah diatas hamparan rumput hijau nan indah. Sungguh, pemandangan indah ini layaknya surga dunia sangat asri dan cantik. Udaranya bersih tanpa polusi udara.
Aku dan Effie memetik beberapa bunga dan akar pohon kecil untuk dirangkai menjadi sebuah mahkota. Kami duduk dan merangkai bunga-bunga yang dipetik. Cantik sekali, Effie ternyata sangat pandai membuat kerajinan tangan.
"Effie, itu untuk aku boleh?" tanyaku. Mahkota yang dibuat Effie sangat bagus, sedangkan buatanku sangat jelek.
"Tentu, Nona."
Effie memasang mahkota itu di kepalaku. "Apakah aku cantik, Effie?" tanyaku antusias.
"Sangat cantik, Nona!"
Aku tersenyum cerah dibuatnya.
"Awas ... menghindar! Aku tidak bisa menghentikan kuda ini!"
Aku terkejut dengan teriakan yang tiba-tiba terdengar diiringi suara sepatu kuda yang mendekat.
"Nona, awas!"
"Aaa!"
Bruk
Aku terjatuh saat ada tubuh yang menimpaku. Ah, punggungku sakit sekali!
Author pov
___
Bruk
Seekor kuda putih terjatuh tepat di depan Annora. Sedangkan sang pemilik terlempar hingga menimpa tubuh Annora dan terjatuh bersama.
"Nona, apa kau baik-baik saja?" tanya Effie panik dan segera mendekat untuk membantu Nona-nya.
Seseorang yang terjatuh di atas Annora segera bangkit dan membantu Annora untuk bangun. "Maaf, maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja."
"Stttt."
"Apa ada yang sakit? Oh ya ampun! Punggungmu berdarah!" ujar seseorang itu dengan begitu histeris.
"Pangeran, ayo bawa Nona ke istana!" ujar Effie dilanda kepanikan hingga tidak sadar menyuruh seorang pangeran.
"Eh, em ... baiklah-baiklah."
Pangeran menggendong Annora bridal style, melangkah dengan tergesa-gesa memasuki istana.
"Aduh, bagaimana ini? Apa aku akan dimarahi Raja Dominic? Oh ya Tuhan, semoga aku masih bisa melihat hari esok."
Annora yang melihat dan mendengar semua perkataan pangeran itu ingin rasanya tertawa terbahak-bahak. Apakah dia benar-benar seorang pangeran? Tapi mengapa sifatnya begitu lugu dan lucu?
Tidak seperti pangeran yang ada di dalam novel yang Annora baca, kebanyakan pangeran memiliki sifat dingin, tidak banyak bicara. Ah, dia memang beda. Tapi lucu ...
Pangeran memasuki kamar Annora dan medudukkan Annora di atas ranjang. "Pengawal, panggil tabib istana cepat!" serunya.
"Apakah sesakit itu?" tanya Pangeran berjongkok dihadapan Annora, tangan kekarnya meraih tangan Annora.
"Eum, tidak apa-apa kok. Sakit sedikit saja."
"Bagaimana bisa? Aku melihat punggungmu berdarah. Ah! Dimana tabib itu, lelet sekali!"
Annora dibuat tertawa dengan tingkah pangeran didepannya ini. Sungguh, ekspresinya sangat lucu dan menggemaskan ditambah wajahnya yang tampan terlihat baby face.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Annora
FantasyProjek pertama bareng komunitas ESW Cerita Bersambung Silahkan di baca ... ________ Namaku Annora, tersesat di dunia aneh yang sialnya begitu indah dan penuh kemewahan. Aku berubah menjadi seorang puteri kerajaan dalam waktu terbilang cukup singkat...