Senja

468 58 0
                                    


Kak Yoshi

Kak, Asa izin pulang terlambat. Soalnya ada kerkom.

Ya.
(Read).

Akhirnya Asa bisa bernafas lega, Jadi dengan langkah riang nya ia berjalan memasuki Toko Kue yang akan menjadi tempat kerja nya beberapa hari ini.

"Misi Bu mira... Asa udah siap buat kerja hari ini." Amira pemilik Toko Kue itu tersenyum manis pada Asa.

Sebenarnya Ia tak tega jika harus memperkerjakan Anak di bawah umur seperti Asa. Tapi karna Asa memaksa, ia akhirnya mengizinkan.

Lagi pula, setiap mengingat Asa ia selalu teringat Putra nya yang sebaya dengan Asa. Tak terbayangkan jika Putra nya harus bekerja di usia semuda Asa.

"Yasudah, Asa Bantu bantu nulis pesanan Ya. Gaji nya nanti Ibu kasih pas Asa udah selesai."

Asa tersenyum sembari mengangguk, Bu Mira benar benar baik pada nya.

"Makasih Bu."

"Sama sama."

Setelah nya, Asa mulai melakukan pekerjaan nya. Mulai mencatat beberapa pesanan dari Customer yang datang. Lalu mencuci dan membersihkan alat alat pembuatan Kue di dapur produksi.

Semua ini Asa lakukan untuk mendapatkan uang, Ia ingat.
Bahwa beberapa hari lagi Haruto berulang tahun.

Dan Asa berniat membelikan sang kakak Hadiah, tidak perlu Mahal asal Haruto menerima nya Asa sudah sangat bersyukur.

"Kenapa Pusing Ya?"

Saat tengah beristirahat, Gadis itu memegangi kepala nya yang terasa berputar putar.

"Enggak, Asa Gapapa. Ayo semangat Asa, Jangan males-males!" Ujar nya menyemangati diri.

"Astaga Dek? Itu kamu mimisan!"

Asa sontak menyentuh bawah hidung nya saat mendengar ucapan ibu ibu yang membeli Kue.

Tes

Tes

Dan benar saja, Beberapa tetes darah mengenai baju seragam sekolah Asa.
"A-ah, Makasih Bu." Asa menyambut uluran tisu yang di berikan kepada nya.

"Kamu kalau sakit Jangan kerja Dong, Bahaya untuk kesehatan kamu."

"Kamu masih SMP kan? Harus nya sibuk belajar, jangan mikirin kerjaan sayang. Pentingkan kesehatan kamu."

Hati Asa menghangat, Ibu-ibu di depan nya ini seolah membuat ia merasa di pentingkan.

"M-makasih Bu.. Ah, Ibu mau pesan apa? Maaf, karna saya jadi gak mesen mesen ibu nya."

Ibu ibu tersebut tersenyum, Lalu mengelus pundak Asa lembut.
"Ibu pesen yang paling Favorit aja di sini dua. Sama sama."

"Baik, Di tunggu Ibu.. "

Ibu ibu tersebut pergi, Menyisakan Asa yang keheranan dengan mimisan nya akhir akhir ini. Memang, Beberapa hari ini Asa sering kali mimisan.

Bunga terakhir-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang