chp 02.

675 55 5
                                    

"itu tidak akan pernah terjadi, Kaiser bajingan"

isagi sangat jengkel dengan ekspresi kaiser yang menyebalkan, dan kaiser hanya mencoba untuk menahan tawa karna kelakuan isagi padanya, tingkah pria manis itu sangat lucu baginya, ia tidak segan menciumnya sekarang.

"yoichi, jika kau terus memasang ekspresi imutmu itu aku mungkin akan 'menyerang' -mu disini sekarang.."

lagi lagi seringai genitnya terus terlihat di paras tampan kaiser, dan isagi yang mendengar itu segera menjawabnya tanpa ragu.

"coba saja kalau bisa" nada bicaranya seperti tidak ada rasa takut sama sekali dengan kaiser, isagi mungkin tidak tau apa yang dimaksud oleh perkataan si alpha ini.

"wow, aku tidak mengharapkan jawaban seperti itu keluar dari mulutmu, yoichi"

lalu kaiser dengan cepat menarik isagi dan menempatkannya di tempat duduk miliknya, kaiser berada diatas isagi sekarang, tangan kaiser bergerak menarik tuas yang membuat sandaran tempat duduk didalam mobil itu tertarik kebelakang.

isagi tentu saja terkejut dan marah dengan hal ini, ia sedang berbaring dengan kaiser yang tepat diatasnya, seluruh tubuhnya mencoba memberontak, tapi kaiser menahannya dengan mudah.

"bagaimana jika aku 'menyerang'-mu sekarang, hm?" kini ekspresi kaiser berubah menjadi serius, tak ada lagi seringai genitnya, kaiser menatap kedalam mata isagi dalam-dalam.

"bagaimana jika aku 'menyerang'-mu sekarang, hm?" kini ekspresi kaiser berubah menjadi serius, tak ada lagi seringai genitnya, kaiser menatap kedalam mata isagi dalam-dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

isagi nampaknya bingung dengan perkataan kaiser sekaligus kesal dengannya, walaupun kaiser sedang memasang ekspresi serius miliknya, itu tidak akan mengubah apapun.

"kau sebenarnya sedang membicarakan apa?! jangan membuatku bingung dan jangan tiba tiba mendorongku seperti ini!" dahinya mengerut kesal.

"kau akan tau nanti"

nada bicaranya terkesan serak dan dingin, seperti sedang memerintah sang empu agar menuruti kemauannya.

kaiser perlahan mencondongkan kepalanya kearah leher lembut dan mulus isagi, hidung nya mulai mengendus tengkuk isagi, tapi hasilnya percuma, isagi tak memiliki eroma feromon apapun.

"jangan mengendusnya sialan" tangan isagi bergerak mendorong kaiser menjauhinya, tetap saja tak bisa karna beban tubuh kaiser berat, dan isagi merasa sedikit geli ketika hidung kaiser menyentuh tengkuknya saat pria itu mencium baunya.

kaiser sekarang mendekatkan mulutnya di telinga isagi, ia berbisik pelan disana.

"yoichi, kenapa kau tak memiliki aroma sama sekali? bukankah kau seorang omega?"

isagi terdiam sebentar setelah mendengar pertanyaan dari kaiser, lalu dia mulai menjawab pertanyaannya dengan wajahnya berpaling dan tidak menatap lurus kearah matanya.

"kenapa kau berpikir seperti itu? jelas jelas aku adalah beta"

"tidak, kuyakin kau itu seorang ome-

tiba tiba ada sebuah getaran dan disusul dengan suara di sak celana milik kaiser, merasa telepon genggamnya berdering secara tiba - tiba, kaiser berdecih kesal sebelum mengangkat telepon yang terus berbunyi.

BETA [ kaisagi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang