Isagi Yoichi, ia merupakan omega resesif yg berpura - pura menjadi seorang beta untuk suatu alasan.
start : 6 Oktober 2023
end : -
maaf bgt ya klo ceritanya nggak nyambung, soalnya ini cerita pertama aku hehe.
up nya lamaaaaaaaaaaaaaaaaaa
story by E...
Ugh... bagaimana dia bisa sesial ini? dia tidak akan berpikir jika ayahnya akan membuangnya seperti ini hanya karna mengetahui sub genre sialan itu.
semua anak bukankah berhak mendapat kasih sayang meskipun tidak sempurna? kini isagi kecil tak bisa berhenti menangis di bawah selimut usang milik panti asuhan tersebut.
"kenapa harus Isa..? aku tidak memiliki salah apapun, kenapa Isa dibuang oleh ayah...?"
Isagi kecil terus menerus menggumamkan itu setiap malam,dia bahkan tidak cukup dewasa untuk mengalami kejadian ini,
namun, dia sadar bahwa percuma menangisi hal tak berguna ini, mereka tak akan kembali.
"ahh... Persetan, siapa yang peduli dengan kedua tua bangka sialan itu?"
pikiran isagi sepenuhnya berubah.
_________________________________________
Dia kesal di panti asuhan ini isagi seperti 'tidak dianggap' dan tidak dipedulikan oleh pengasuh bahkan anak anak lainnya, jadi dirinya terpaksa menjadi mandiridan memiliki pikiran dewasa di usia nya saat ini.
suatu hari, Isagi hendak berjalan ke ranjang nya namun langkahnya terhalang oleh sesuatu dan dia terjatuh.
"ugh... apa apaan itu?" ucapnya kesal, dia menatap apa yang membuat nya tersandung.
itu sebuah buku, dengan antusias dirinya mengambil buku lusuh itu. memang Isagi kecil sejak dulu memang suka membaca buku.
"hmm... 'sepak bola' ya? aku belum pernah mendengarnya" dia mengatakan itu pada dirinya sendiri.
buku yang tengah dibaca isagi kecil itu menarik, tidak peduli kalau sedang sendirian di ruang tidur anak anak dari panti asuhan.
dia terus membaca buku lusuh itu hingga tak sadar waktu mulai beranjak malam, isagi kecil merasa kelopak matanya terasa berat kemudian terpaksa tertidur tanpa makan malam.
_________________________________________
8.33 PM / Saturday 25 December.
TAP
TAP
TAP
Suara dari hentakan kaki yang tegas dan percaya diri milik seorang anak remaja dengan kepalanya ditutupi oleh tudung hoodie hitam yang sedikit lusuh, tangannya berada di sak celananya, posturnya sedikit membungkuk seperti orang malas bersamaan dengan ekspresinya yang terlihat dingin dan cuek.
anak remaja itu menyusuri pinggiran jalanan kota, Berlin. mata biru lautnya menatap kearah toko toko yang ada disana
tidak lain anak remaja itu adalah Michael Kaiser.
"natal tahun ini benar benar ramai, huh?" -batin Kaiser, di hari ulang tahunnya ke 12 ini dia ingin 'sesuatu'
sembari menyusuri toko toko itu dia berpikir apa yang ingin ia beli, dia tidak ingin sesuatu seperti makanan, dia ingin sesuatu yang tahan lama.
setelah membuang waktu cukup lama menyusuri dan melihat toko toko, sorot matanya melihat sesuatu yang menarik perhatian nya
Dibalik sebuah kaca sebuah toko ada manekin dengan sebuah bola dikakinya, matanya berbinar melihat itu.
"Sepakbola..."
TINGTING *Bunyi lonceng di atas pintu saat tertutup.
"ah.. aku membelinya." sedikit tetesan keringat dingin di dahinya, tanda bahwa anak remaja itu ragu.
dia menatap kearah bola itu di kedua tangannya, entah kenapa Kaiser merasa sedikit antusias karna membeli barang itu dengan uangnya sendiri daripada memberikan pada Ayahnya-, tidak. bahkan Kaiser tak menyebut pria bajingan itu ayah.
"haa... aku tak ingin pulang ke rumah itu, tapi jika aku tidak pulang aku akan dipukuli olehnya." ucap anak remaja itu dengan kesal lalu mendengus.
dia menatap ke sekeliling dimana banyak sepasang kekasih dan keluarga berfoto foto atau berkeliling di pinggir pohon natal besar, disana dipenuhi oleh cahaya berwarna warni. Kaiser muak melihat itu semua.
sekarang Kaiser tengah berada di taman bermain yang sepi, lega karna disini tidak terlalu banyak orang, bisa disebut tidak ada orang sama sekali.
dia meletakkan bola itu diatas tanah dan duduk sembari menatapnya.
...
itu tak bergerak.
kini kaiser mencoba memukulnya dan bola itu tak bereaksi apa apa.
dia melemparkannya ke dinding dan kembali dengan sendirinya pada anak remaja itu.
Kaiser mengambil bola itu dan memeluknya sembari terbaring miring dengan menatapnya dengan mata berbinar hingga tak sadar tudung hoodie nya terbuka, sosoknya yang saat ini terlihat lucu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-607 kata _________________________________________