chp 6 part 2. Kaiser & Yoichi's past

347 33 10
                                        


11.24 PM / 26 December.

Kaiser kecil berencana kembali ketempat taman bermain umum yang pernah anak itu kunjungi lagi dan tidak lupa membawa bola sepak yang ia beli kemarin, dia kabur dari rumahnya ketika ayahnya sudah tertidur, di taman bermain umum itu Kaiser ingin menghabiskan waktu sendirian dengan bola sepaknya

_________________________________________

Dia menendang bola sekuat tenaga dengan kaki kecilnya, tapi entah kenapa bola itu memantul didinding dan mengarah pada wajah kaiser kecil, ekspresi jengkel terlihat diwajahnya

"apa ini semacam dendam karna aku telah memukul mu kemarin?"

dirinya berkata, tatapannya tertuju pada bola yang berada dihadapannya, lalu kaiser membawa bola itu, hendak kembali atau ia akan mendapat pukulan yang lebih buruk dari sebelumnya oleh bajingan itu saat sudah terbangun dari tidur.

tapi tidak ada bedanya, pria itu selalu memukuli dan mencekiknya setiap ada waktu, sudah sejak dulu, dia sebenarnya tidak ingin kembali kesana.

tapi kaiser saat ini tidak punya pilihan lain.

...

"hey, rambut pirang!"

ketika mulai beranjak dari posisi duduknya, ia mendengar suara dari belakangnya, Kaiser melirik ke arah dimana suara itu berada.

seseorang yang lebih pendek darinya dengan berambut hitam, mungkin biru? entahlah.
kaiser tidak terlalu mempedulikan penampilannya, tapi ia tak bisa menyangkal kalau anak laki laki itu memiliki wajah dengan struktur yang berbeda seperti yang biasanya ia temui dari banyak orang, matanya berwarna biru, apa anak itu dari negara lain?

"kau memanggilku, pendek?" tanya Kaiser mengejek dengan ekpresi yang datar sembari menatap padanya, kedua tangannya masih memegang erat bola sepaknya.

alis anak itu, Isagi. mengerut ketika mendengar ejekan darinya, ucapannya tidak memiliki etika didalamnya, dia menebak kalau si pirang ini suka mencuri, intuisinya tak pernah salah.

tapi ada sesuatu yang ganjal dengan si pirang, bajunya sedikit lusuh dan wajahnya penuh dengan luka lecet, dan ada beberapa goresan di bagian pipinya, apa dia dirudung atau semacamnya? pikir isagi kecil.

"apa kau... bermain sepak bola?" tanyanya dengan sedikit ragu, isagi kecil tidak berani menatap mata yang tajam milik Kaiser.

kaiser menatap kearah bola sejenak yang berada digenggamannya, dia belum tau kalau dirinya ingin bermain sepak bola atau tidak, dia membelinya tanpa sadar waktu itu.

"entahlah." kaiser memutar bola matanya, tidak mengerti dengan apa yang diinginkan dirinya sendiri.

...

"lalu kenapa kau mempunyai benda itu?"

tanya isagi kecil, kepalanya dimiringkan sedikit lalu mencondongkan tubuhnya pada Kaiser dengan tatapan penasarannya, sejak tadi Kaiser menggenggam bola itu seolah berpikir isagi akan mengambil atau mencurinya.

perkataan itu seperti bilah pisau menusuk otaknya dan membuatnya sadar tentang kenapa dia membeli bola sepak ini kemarin sebagai... hadiah untuk dirinya sendiri di ulang tahunnya ke 12.

dia mengatupkan rahangnya lalu genggamannya semakin kuat, dia menganggap benda itu adalah cahaya terang di hidupnya yang dipenuhi oleh siksaan yang sejak dulu telah ia alami.

kaiser tidak memiliki apapun disisinya, selain benda mati itu, bisa dibilang "dia" adalah "seseorang" didalam kehidupannya, bahwa mereka berdua hanyalah sepotong sampah sama seperti Kaiser yang menganggap dirinya sendiri adalah "sampah", dia sudah tau sejak ia terus menerus mendengar perkataan tentang hal itu dari ayahnya sejak ia sedari kecil, seolah itu adalah "kebenaran" baginya dan pola pikir tersebut akan terus tertanam dalam otaknya hingga saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETA [ kaisagi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang