Amala memahami kondisi tubuhnya, dua minggu setelah satu malam itu tidak bisa dikatakan bahwa dirinya sekarang baik-baik saja. Ada yang salah dengan tubuhnya dan tanpa memberitahu seorang pun wanita itu mengunjungi sebuah klinik untuk memeriksakan diri.
Pengecap rasa tak seperti biasanya, gejolak di perut yang tak pernah dirasakan kini menghampiri belum lagi suasana hati yang aneh.
"Selamat, Ibu hamil."
Amala melihat hasil tespack dengan wajah terkejut. Harusnya dia bisa memprediksi kalau ini akan terjadi, tapi dia tidak menyangka akan secepat ini.
"Silahkan berbaring Bu, kita USG dulu."
Amala naik ke brankar lalu memberikan tubuhnya, ia akan menjalani pemeriksaan terakhir untuk hari ini.
Dua Minggu sperma Hadi telah membuahi ovum miliknya dan menunggu delapan bulan dua minggu lagi dia akan melahirkan seorang bayi.Bidan menanyakan keluhan lain dan Amala menyampaikannya. Ia merasa lemah tiba-tiba dan sering mual sore hari, kondisi yang tidak pernah dirasakannya dulu.
Amala masih tertegun dengan kabar kehamilan dirinya, ada perasaan aneh dengan kondisinya sekarang. Andai waktu itu dia memakan Nanas, mungkin tak akan dirasakan hal seperti ini.
Hasil USG tak begitu diperhatikan, lembaran corak calon janin tak menarik perhatiannya.Tiba di rumah orang yang pertama kali diberitahukan Amala adalah Mahra, ia juga menyerahkan hasil USG pada wanita tersebut. Amala mendapatkan pelukan hangat dari beliau.
Bisakah dia mengatakan bahwa sekarang dirinya tidak baik-baik saja? Perutnya bergejolak, tapi tidak muntah mualnya berlebihan menurut Amala. Ia juga sering menelan ludah yang terasa aneh dan....Amala sering lapar.Amala tidak sadar dengan perubahan mood dam sikap, hormon mulai bekerja dan dia merasa sangat tersiksa.
"Harusnya kamu memberitahu Ibu agar ada yang menemanimu."
Amala meminta maaf. " Aku sendiri tidak yakin," katanya memberi alasan.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?"
Amala tidak berpikir untuk menutupi keadaannya. "Aku merasa buruk, apalagi di sore hari."
Amala menatap menantunya dengan penuh khawatir.
"Dokter memberikanmu obat?"
Amala mengangguk.
"Kalau begitu ayo makan dulu, setelah itu minum obat dan istirahat."
Karena ini pertama bagi menantunya, Mahra mengerti betul kondisinya.
Amala menurut, dia memang lapar dan akhir-akhir ini ia sering makan tengah malam, tidak dalam porsi yang banyak asal perut terisi saja.
Sejauh ini tidak ada masalah dengan penciuman, hanya perut yang bergejolak saat sore hari dan setelah makan di waktu sore. lainnya masih aman.
Amala tak menyendokkan kuah, ia hanya mengambil sambal dan ikan goreng. Di matanya dua menu itu sangat menggugah selera dan benar saja saat dua lauk itu masuk ke mulut nikmatnya terasa tiada tara.
Mahra menemani menantunya makan, beliau merasa perlu tahu apa yang disukai dan tidak oleh Amala. Seperti sekarang contohnya, ada beberapa lauk di meja sementara Amala hanya mengambil sambal dan ikan goreng.
"Sayuran hijau kamu suka kan?" tanya bu Mahra hati-hati takut mengganggu selera makan Amala.
"Ditumis jangan direbus."
Ini pertama kali bu Mahra mendengar permintaan Amala.
"Tapi jangan sekarang," kata wanita itu seraya bangun membawa piring ke wastafel. Ia sudah selesai dan perutnya mulai bergejolak.
![](https://img.wattpad.com/cover/341082885-288-k221652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN PENGGANTI
RomanceDia bukan wanita yang dipuja oleh lelaki itu tapi diberikan status mulia di tengah keluarga Mahmud Syah, namun se-mulia apapun mereka memperlakukannya Amala tidak akan lupa jika dirinya hanya pemeran pengganti.