Restu

408 53 6
                                    

Happy Reading 💞

.......

Pada pukul delapan malam ibu Yibo sudah sadar dan keadaannya juga telah membaik. Bahkan setelah dipindahkan ke ruang rawat VIP, ibu Yibo langsung ingin berbicara empat mata bersama Yibo. Sehingga ayahnya yang awalnya diizinkan masuk pertama kali pun harus keluar, agar Yibo boleh masuk ke dalam ruang rawat inap ibunya.

Namun ketika Yibo di panggil ke dalam untuk menemui, ibunya. Xiao Zhan yang sedang menunggu bersama ke dua orang tuanya di luar ruangan merasakan perasaan tak enak. Lalu di saat yang bersamaan ayah Yibo tiba-tiba mengatakan bahwa istrinya meminta acara pernikahan di percepat saja---  sehingga detik itu juga Xiao Zhan hampir memaki ibu Yibo karena sudah seenaknya hatinya memutuskan kehidupan seseorang.

Cuma untung saja Xiao Zhan masih mampu menahan dirinya di hadapan para orang tua. Hanya saja sialnya ibu dan ayah Xiao Zhan malah setuju untuk mempercepat proses pernikahan. Memangnya mereka yang bakalan menikah? Wah, sungguh Xiao Zhan sangat kesal saat ini. Ia berada di tengah mereka, tapi keberadaannya seperti tak terlihat.

“Xiao Zhan, paman mohon, tolong terima keputusan ini. Ibu Yibo benar-benar ingin kalian menikah dua hari lagi, jadi persiapkan dirimu.” Setelah selesai memutuskan ayah Yibo baru mengajaknya bicara.

Xiao Zhan tentu saja ingin langsung menolak rencana itu. Akan tetapi, Xiao Zhan tiba-tiba mengaduh, ketika merasakan cubitan ibunya, agar ia tidak berbicara yang macam-macam.

Sampai Xiao Zhan pun akhirnya hanya bisa menjawab perkataan ayah Yibo dengan senyum kecut.

Tidak ada hal yang benar!

Xiao Zhan berucap di dalam hatinya. Setelah itu ia sedikit menjauh dari orang tuanya, dan lebih memilih duduk di bangku yang berada di ujung untuk fokus melihat ke pintu ruangan di depannya.

Tin tin

Di tengah waktu menunggunya Xiao Zhan tiba-tiba mendengar suara ponsel dari saku celananya. Sehingga ia pun segera memeriksanya untuk melihat siapa yang sudah mengirimkan pesan kepadanya.

Baba, bo😼
Ayo bertemu di apartemen rahasia kita.

Sesudah mengecek ponselnya Xiao Zhan melihat pesan masuk dari Dilraba, ia merasa aneh dengan wanita itu. Soalnya biasanya Dilraba akan segera berlari mendatangi Yibo di saat seperti ini. Hanya saja kali ini sedikit berbeda.

Namun Xiao Zhan tidak merasa curiga, karena mungkin Dilraba merasa tidak nyaman sama keluarga mereka. Sehingga saat melihat Yibo sudah keluar dari kamar ibunya. Xiao Zhan pun segera berlari menghampiri lelaki itu, dan sedikit berjinjit untuk membisikkan sesuatu.

Dilraba mau kita ke apartemen sekarang, bisik Xiao  Zhan sambil memegang tangan Yibo.

Setelah mendengar ucapan Xiao Zhan, Wang Yibo segera menjauhkan tubuhnya dari Xiao Zhan, lalu ia berjalan ke arah ayahnya untuk meminta izin keluar mencari makan.

Padahal sebenarnya mereka mau menemui Dilraba, cuman Yibo tak mau mengatakan kebenarannya.

Orang tua mereka tentu memberikan Yibo dan Xiao Zhan izin. Karena itu sekarang kedua lelaki itu boleh meninggalkan rumah sakit bersama-sama. Hanya saja selama perjalanan bersama. Yibo terlihat enggan berbicara. Lelaki itu terus saja berusaha fokus melihat keadaan di depannya, sampai-sampai Xiao Zhan harus mengelus lembut pundak Yibo, agar sahabatnya mau melihat ke arahnya. “Apa yang terjadi di dalam kamar?” tanya Xiao Zhan setelah sempat menimbang-nimbang apakah ia harus bertanya.

Tapi akhirnya ia pun memutuskan untuk mengajak Yibo bicara.

Yibo menatap mata Xiao Zhan lembut, lalu ia menghembuskan nafasnya berat. Yibo benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi, sehingga ketika berbicara bersama ibunya di dalam kamar. Ia setuju untuk melaksanakan pernikahan ini untuk membuat ibunya tenang.

“Xiao Zhan ayo menikah,” kata Yibo sembari fokus mengendarai kendaraannya, karena saat ini mereka berdua sedang dalam perjalanan ke apartemen rahasia.

Deg.

Xiao Zhan langsung melotot mendengar perkataan Yibo. “Kau sudah gila!” serunya setengah berteriak.

“Aku serius. Kita akan menikah, dan Dilraba juga akan menikah denganku. Kau bersama Dilraba bisa menjadi istriku. Itu tidak masalah, bagiku,” putus Yibo setelah lelah mencari jalan keluar akan permasalahan ini.

Xiao Zhan sempat memutar otaknya sebentar, supaya bisa mencerna dengan baik ucapan Yibo. Setelah ia loading--- Xiao Zhan langsung berkata, “Eh, cowok tolol, bangsat, tidak ada otak. Seenaknya saja kalau bicara. Emangnya kau pikir aku dan Dilraba mau menerima keputusanmu. Tidak! Pokoknya, aku gak mau.” Xiao Zhan langsung menolak rencana Yibo.

Sacrifice of love  || Tamat Di PDF ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang