14

50 7 0
                                    

HAPPY READING ALL!!!!

Hari ini tepat pada tanggal 12 November adalah hari Ayah. Ayah adalah superhero bagi anak-anaknya namun tidak dengan ayahku. Tuhan, aku juga ingin mempunyai superhero seperti anak-anak lainnya.

Regaz duduk termenung di atas kasur nya. Sejenak ia menatap sekeliling kamar apartementnya dan pandangnya terkunci pada foto mamanya yang ada di dalam bingkai kecil yang terletak di meja. Ia menghampiri bingkai itu dan mengambilnya.

"Ma... Aku kangen... Mama tau? Hari ini hari ayah sedunia. Aku juga mau ayahku seperti ayah-ayah yang lainnya,
Ma... Ayah sebenci itu ya sama aku? Aku ga pernah minta di lahirin ma.." Ucap Regaz sambil menatap nanar foto mamanya.

Tak terasa cairan bening menetes dari pupuk matanya. Dan membasahi bingkai foto itu. Ia langsung menghapus kasar air mata yang berlomba-lomba menetes dari matanya.

Regaz meletakkan kembali bingkai foto itu dan melangkahkan kaki nya ke kasurnya. Tak lama ia tertidur dan memasuki alam mimpi.

Regaz bermimpi ia sedang berada di lahan luas yang penuh dengan bunga-bunga berwana putih yang sangat indah. Regaz berjalan melewati bunga demi bunga yang ada samping kanan dan kirinya. Cukup lama ia berjalan sampai Tegas melihat pohon besar dan ada kursi kayu berwarna putih di bawahnya. Ia duduk di atas kursi itu. Tak lama dari itu ada perempuan bergaun putih cantik nan anggun menghampiri dirinya
Perempuan itu berwajah sempurna bak putri bangsawan. Tak lain tak bukan itu adalah mamanya. Wanita hebat yang melahirkannya. Yang tak sempat ia lihat wajahnya secara langsung.

"Mama?"

"Iya sayang, ini mama, king adalah anak hebat dan baik, jangan benci ayah ya sayang? Ayah itu sayang dengan king hanya saja ayah salah menunjukan rasa sayangnya kepada kamu, kalau king benci ayah sama saja king benci juga dengan mama, mama tau king anak hebat dan kuat. Mama sayang king selamanya." Ucap mamanya sambil memeluk dan mengelus rambut putra nya dengan sayang.

"King juga sayang mama selamanya"

Drttttt Drtttttt

Panggilan telepon berhasil mengusik tidurnya.

Derick

Missed voice call at 21.24
Missed voice call at 21.40
Missed voice call at 22.01


Tiga panggilan tak terjawab dari asisten ayahnya itu. Regas kesal. Tak biasanya Derick lancang menelpon nya sebanyak ini.

Baru saja Regaz ingin menanyakan mengapa Derick menelpon nya hingga tiga kali telpon dari Derick masuk kembali. Ia langsung mengangkat panggilan itu.

"T-tuan muda ayahmu mengalami kecelakaan." Suara Derick yang panik dan sedikit gemetar terdengar dari handphone nya.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REGAZ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang