.
.
.
Ditatap dengan pandangan mata tajam dari pamannya, Jin Ling berbicara dengan kepala sedikit menunduk.
“Kedua laki-laki yang bersamaku adalah murid Hanguang Jun, dan untuk gadis itu, dia adalah anggota baru di tim kultivator Klan Lanling Jin.”
“Lalu untuk apa kau membawa mereka kemari?”
“Aku dan lainnya akan pergi untuk menyelidiki sesuatu, tapi karena [Name], ah itu adalah nama gadis itu, dia tidak sadarkan diri, jadi aku mau meminta paman untuk menjaganya selama kami pergi…”
“Haahh??! Kau kira aku pengangguran hingga kau memintaku menjadi ibu untuk bawahanmu, begitu maksudmu??”
Jin Ling sudah mengantisipasi Jiang Cheng pasti akan meledak, karena itu dia pun langsung menjelaskan situasi yang sedang terjadi.
Meskipun Jin Ling bercerita dengan suaranya yang cukup terbata-bata, Jiang Cheng memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan keponakannya itu. Selesai bercerita, Jin Ling menunggu pamannya yang terdiam cukup lama.
Tiba-tiba, Jiang Cheng berdiri dan hendak keluar ruangan. Jin Ling pun mengikutinya berjalan menuju ruangan tempat [Name] dan kedua junior klan Lan berada. Ketua klan Yunmeng Jiang itu langsung membuka pintu dan membuat perhatian kedua laki-laki di dalamnya tertuju padanya. Lan Sizhui dan Lan Jingyi berdiri untuk memberikan hormat yang kemudian dibalas oleh Jiang Cheng dengan tangan terangkat.
Mengingat apa yang diceritakan Jin Ling padanya tentang kondisi [Name] yang aneh, laki-laki itu kemudian mendekati [Name] yang terbaring dan melakukan pengecekan pada pergelangan tangannya.
“3 hari,” ucapnya seusai mengecek kondisi tubuh [Name]. “Lebih dari itu, aku tidak peduli mau seperti apa nasibnya.”
Jiang Cheng meninggalkan ruangan setelah berkata demikian. Lan Sizhui dan Lan Jingyi yang belum paham maksud perkataannya pun hanya memasang wajah bingung, berbeda dengan Jin Ling yang tersenyum lebar mendengarnya karena itu adalah jawaban dari permintaannya untuk menitipkan [Name] pada pamannya itu sementara mereka melakukan penyelidikan.
“Jin Ling, apa yang dimaksud Ketua Klan Jiang tadi adalah dia mau menjaga Nona [Name] selama tiga hari?” tanya Lan Sizhui yang sudah mulai memahami situasi yang terjadi.
“Iya.”
Lan Jingyi, “Hanya tiga hari? Apa cukup untuk kita menemukan hantu yang belum jelas keberadaannya itu?”
“Cukup tidak cukup, kita harus memaksimalkan sebisa mungkin,” sahut Lan Sizhui. “Tidak sopan pada Ketua Klan Jiang kalau kita terlalu lama menitipkan Nona [Name] karena pasti dia juga ada urusan lain untuk klannya sendiri. Lagipula ada Senior Wei dan Hanguang Jun yang menemani kita, mereka pasti bisa menemukan solusi yang tepat soal Hantu Seribu Wajah.”
Karena misi mereka untuk menitipkan [Name] pada Jiang Cheng sudah terlaksana, mereka pun berpamitan dan menuju tempat berkumpul dengan Wei Wuxian dan Lan Wangji. Namun saat sampai di tepi dermaga, mereka tidak melihat kedua senior itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu.
Sambil menunggu kedatangan Wei Wuxian dan Lan Wangji, ketiga junior yang ingin menghemat tenaga mereka pun hanya diam sambil mengamati sekitar. Lan Sizhui mengamati orang-orang yang berlalu lalang, Lan Jingyi mendongak melihat burung-burung yang berterbangan, dan Jin Ling memperhatikan teratai yang berayun diterpa angin. Mereka menunggu sampai masing-masing junior itu lelah mengamati yang ada di depan mereka.
Orang-orang yang semakin sepi, leher Lan Jingyi yang pegal karena mendongak sejak tadi, serta permukaan air yang memantulkan cahaya oranye pekat, menandakan waktu sore sudah hampir berganti malam. Wajah Jin Ling sudah berubah masam semenjak beberapa menit yang lalu. Bagaimana tidak, jika dihitung dari waktu mereka tiba di dermaga, ini sudah lebih dari 3 jam mereka menunggu di tempat itu dan belum ada tanda-tanda kemunculan kedua orang yang ditunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]
FanfictionBerawal dari salah sangka, sikap Jin Ling pada [Name] berangsur berubah, akankah ini menjadi permulaan kisah mereka berdua?