Ch 3

205 43 0
                                    

.

.

.

Jin Ling belum mengalihkan pandangan terkejutnya dari [Name] sementara yang dipandang tidak berani menatap balik atasannya itu karena dia sendiri juga bingung harus merespon bagaimana. Akhirnya salah satu laki-laki yang berpakaian putih mengangkat suara.

"Jin Ling, hentikan itu, kau membuat Nona [Name] tidak nyaman dengan tatapanmu kan," ucap laki-laki yang [Name] ingat bernama Lan Shizui.

Mendengar ucapan Lan Shizui, Jin Ling tersentak dan langsung mengalihkan pandangannya. Setelah itu suasana menjadi sunyi. [Name] rasanya ingin sekali pergi dari kondisi canggung ini, tapi tidak mungkin baginya untuk pergi begitu saja sebelum diizinkan pergi oleh Jin Ling. Kondisi benar-benar sunyi dan tidak ada seorang pun yang berani memulai pembicaraan kembali selain Wei Wuxian. Bahkan tidak hanya bicara, laki-laki itu justru tertawa keras, entah apa yang membuatnya sampai tertawa demikian. Yang lainnya pun hanya bisa memandang bingung ke arahnya.

"Jin Ling, Jin Ling, aku tidak menyangka kau sama kikuknya dengan pamanmu kalau soal perempuan. Coba sekali-kali tiru aku dong," ucap Wei Wuxian setelah puas tertawa.

"...Maksudnya meniru menjadi penggoda wanita?"

[Name] bisa mendengar sindiran halus berbisik dari laki-laki bernama Lan Jingyi yang langsung terdiam saat diberi tatapan Hanguang Jun, Lan Wangji yang duduk di sebelah Wei Wuxian. Dari situ [Name] menyadari kalau Lan Wangji dan Wei Wuxian adalah senior dari Lan Shizui dan Lan Jingyi.

"Hm hm hm, jangan meremehkanku, Jingyi, kau pasti hanya iri aku lebih banyak dekat dengan para gadis daripada dirimu kan?"

"Hah? Siapa juga yang iri?"

Setelah itu Lan Jingyi dan Wei Wuxian masih berdebat beberapa hal sampai Lan Shizui harus menghentikan mereka untuk kembali ke topik pembahasan awal.

"Jadi, kau mau bagaimana, Jin Ling?" tanya Wei Wuxian.

"...Biarkan aku memikirkan ini dulu," ucap Jin Ling sebelum meninggalkan aula jamuan.

Lan Jingyi, "Eh dia meninggalkan tamunya begitu saja? Dasar tuan muda itu."

Lan Shizui, "Jingyi, Jin Ling sudah menjadi ketua klan kan."

"Iya itu benar tapi sikapnya masih seperti tuan muda manja."

"Sudahlah sudah, dia bersikap begitu sudah bukan hal asing lagi. Daripada itu, bagaimana kalau kau ikut dengan kami sekarang, Nona [Name]?" ajak Wei Wuxian.

Tiba-tiba diajak keluar oleh orang yang baru saja [Name] temui, tentu saja membuatnya enggan. Tapi dia juga tidak bisa begitu saja menolak permintaannya mengingat Wei Wuxian adalah tamu Jin Ling, dan sepertinya merupakan orang yang punya ikatan dekat dengan Jin Ling. Apalagi dari yang terlihat, tamu-tamu itu pasti berasal dari keluarga terpandang, hanya itu saja membuat [Name] memikirkan ulang untuk menolak karena dia takut itu akan mempengaruhi hubungan mereka dengan Jin Ling.

Di tengah-tengah kebimbangan yang dirasakan [Name], Xin Qian muncul dari belakangnya dan berbisik padanya.

"Kau pergi saja, [Name], sisanya serahkan saja padaku, aku akan memberitahu Paman Sheng tentang ini. Selain itu orang yang bernama Wei Wuxian itu tidak bisa ditebak, jadi lebih baik kau ikuti saja."

"Begitu ya? Baiklah, terima kasih, Xin Qian."

Xin Qian tersenyum tipis untuk menjawab [Name]. Akhirnya [Name] pun mengikuti saran Xin Qian dan memenuhi permintaan Wei Wuxian. Wei Wuxian dan lainnya ditambah [Name] keluar dari kediaman klan Lanling Jin dan pergi menuju kota. [Name] yang tidak tahu maksud dia dibawa kesitu pun hanya diam, dia juga tidak berani untuk bertanya.

Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang