.
.
.
Wei Wuxian bersama ketiga lainnya kembali ke tempat latihan berharap Jin Ling dan [Name] sudah bertemu dan sedang menunggu kedatangan mereka. Namun secercah harapan itu pupus saat melihat tempat latihan mereka yang kosong. Menghela napas, mereka pun beralih menyusuri hutan lebih dalam lagi.
Meski bersikap biasa saja, Wei Wuxian masih bisa merasakan situasi sekitar. Suara burung, suara rumput yang saling bersisihan satu sama lain saat diterpa angin dan menimbulkan suara gesekan, suara desiran angin, semua itu tidak lepas dari pendengarannya. Matanya melepaskan sejenak dari fokusnya pada Lan Wangji untuk mengamati area yang mereka lewati. Daun-daun pohon yang bergoyang, burung yang beterbangan, bahkan semut yang merambati batang pohon bisa dilihatnya dengan jelas.
Mata dan telinganya tidak menemukan ada yang aneh dengan hutan yang mereka lewati, tapi hidungnya menangkap sesuatu. Sesuatu yang sangat sangat samar dan hanya tercium olehnya saat terbawa angin yang tidak melaju kencang. Aroma darah. Sudut bibirnya pun terangkat. Ia berbalik dengan senyum lebar di wajahnya.
"Sizhui, Jingyi," panggilnya. "Kurasa kalian kurang latihan untuk hari ini. Saat ini juga aku akan membuat kalian berlatih."
Gila.
Satu kata yang muncul di pikiran Lan Sizhui dan Lan Jingyi secara bersamaan. Mereka berdua hanya bisa mencoba untuk tidak membuat wajah bodoh dengan melongo saat mendengarkan ucapan Wei Wuxian yang asal-asalan itu. Bagaimana bisa dalam keadaan sedang mencari teman mereka yang menghilang, ditambah kekhawatiran karena rumor tentang Hantu Seribu Wajah, laki-laki itu malah berniat membuat mereka berlatih. Sungguh tidak habis pikir.
Lan Sizhui mengerjapkan matanya beberapa kali dan mencoba bertanya untuk memastikan dia tidak salah dengar. Namun belum sempat ia mengutarakan suaranya, Wei Wuxian sudah melanjutkan bicaranya.
"Aku mau kalian menebas semua rumput yang ada di area ini dengan pedang, dan tentu saja sambil mengalirkan qi ke pedang kalian."
Kali ini kedua junior itu tidak bisa menahan wajah bodoh mereka dan sukses membuat mulut mereka membulat, menyiapkan gerbang terbuka lebar untuk lalat. Apa kita diminta menyiapkan makanan untuk keledainya?? pikir keduanya.
Meski terheran dengan perintah seniornya yang cukup tidak jelas, mereka tetap melaksanakannya.
Mencabut pedang dari sarungnya kemudian mengalirkan qi, Lan Sizhui dan Lan Jingyi menyebar untuk mempercepat tugas mereka. Satu tebasan dari mereka bisa menggapai rumput dalam jangkauan dua meter ke depan. 4 meter, 6 meter, 8 meter, sisi kanan, kiri, depan, dan belakang area yang mereka tempati sekarang sudah hampir rata dengan tanah berkat rumput yang menghilang.
Setelah menebas rumput di area 10 meter dari tempat Wei Wuxian dan Lan Wangji berdiri, tiba-tiba ada desiran singkat angin yang berhembus melingkar seperti pusaran dan area sekitar mereka terlihat terdistorsi sebelum kembali seperti keadaan semula. Teheran, kedua junior itu berbalik menghadap senior mereka dan melihat Wei Wuxian yang menyeringai. Hanya dengan melihat wajah itu saja, keduanya menyadari kalau Wei Wuxian meminta mereka menebas rumput bukan tanpa alasan, dan kini apa yang diduga laki-laki itu menjadi kenyataan.
Di tempat lain, Jin Ling yang masih belum menemukan jalan keluar dari area yang dia dan [Name] lalui pun mulai merasa kesal. Alisnya sudah menukik tajam ke bawah, bibirnya pun ikut melengkung ke bawah. Dia sudah tidak ada cara untuk bisa keluar dari area itu. Emosi yang mulai menumpuk di dirinya membuat indranya semakin tumpul tanpa sadar. Kakinya hanya ia gunakan berjalan tanpa arah, menyusuri semua jalan yang terlihat di depannya dengan harapan kecil bisa menemukan jalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]
FanficBerawal dari salah sangka, sikap Jin Ling pada [Name] berangsur berubah, akankah ini menjadi permulaan kisah mereka berdua?