Ch 11

140 20 5
                                    

.

.

.

Jin Ling berjalan masuk ke dalam gunung melalui jalur ke arah tempat latihan mereka. Dengan pedang yang sudah berada di genggaman tangan kanannya, mata laki-laki itu melirik ke kanan dan kiri, mengamati semua area yang dilewatinya. Indra pendengarannya ia tajamkan untuk menangkap suara apapun yang mungkin terdengar mencurigakan.

Sudah cukup jauh kakinya melangkah bahkan sampai melewati area berlatih mereka, upayanya tidak berbuah hasil. Ia pun memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedang saat bertepatan pedangnya menimbulkan suara gesekan dengan sarungnya terdengar satu suara samar yang terdengar mirip. Meski suara itu tipis, Jin Ling yakin suara itu berasal dari hal selain pedangnya. Mengeratkan tangannya di gagang pedang, Jin Ling memfokuskan semua inderanya menunggu suara samar tadi muncul kembali.

Suasana malam yang sunyi membuat laki-laki itu lebih mudah menangkap suara-suara yang muncul di hutan. Tak perlu waktu lama sampai telinganya menangkap suara yang didengarnya tadi. Suara sebuah benda dari besi yang diseret di atas permukaan tanah. Semakin Jin Ling dengarkan, suara itu kian jelas di telinganya. Suara yang berasal dari belakangnya.

Merasa sesuatu yang menyeret benda besi itu sudah berada di dalam jangkauannya, Jin Ling langsung mencabut kembali pedangnya, kemudian berbalik dan menyerang sesuatu di belakangnya itu. Namun sesuatu itu dengan sigap mengangkat benda besi yang dibawanya itu untuk menangkis pedang Jin Ling. Kedua benda yang bertemu itu menimbulkan sedikit percikan yang membuat Jin Ling melihat sekilas benda yang bersinggungan dengan pedangnya. Sebuah rantai.

Belum sempat Jin Ling mengamati dengan baik, sesuatu itu berbicara padanya.

"Tuan Muda Jin, ini aku."

Mendengarnya, Jin Ling yang mengenali suara itu pun mundur dan menarik pedangnya.

"Jenderal Hantu, apa yang kau lakukan disini?" tanya laki-laki itu. Kerutan di antara kedua matanya tidak menghilang semenjak dia memfokuskan inderanya untuk mencari petunjuk.

Wen Ning mundur satu langkah sebelum menjawab pertanyaan Jin Ling. "Aku dengar Nona Muda [Name] menghilang di gunung ini, jadi Tuan Muda Wei memintaku untuk mencari petunjuk dan melacak hal aneh yang ada di daerah sini."

Jin Ling teringat dengan perkataan Wei Wuxian yang menyampaikan kalau dia sudah memerintahkan orang lain untuk melakukan investigasi malam ini, rupanya yang dimaksud adalah Wen Ning. Ia pun memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedang kemudian meninggalkan Wen Ning tanpa berucap sepatah kata.

Wen Ning mengikuti Jin Ling dari belakang. Biasanya laki-laki itu akan meledak ketika ada orang lain yang mengganggu kegiatannya, tapi sepertinya fokusnya yang sekarang membuatnya tidak memperdulikan hal itu untuk sementara.

Melihat itu, Lan Sizhui dan Lan Jingyi yang sudah mengamati pergerakan Jin Ling dari jarak yang cukup aman agar dia tidak menyadari keberadaan mereka pun memilih untuk keluar dari tempat persembunyian mereka dan menemui Jin Ling.

"Jin Ling," panggil Lan Sizhui yang membuat Jin Ling berbalik badan untuk melihat orang yang memanggilnya.

Tidak menduga dengan kehadiran kedua temannya, laki-laki itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada kemudian memandang bingung ke arah Lan Sizhui dan Lan Jingyi. Dia yakin keduanya sudah tertidur saat dirinya keluar dari ruangan mereka bertiga. Apalagi dengan aturan jam ketat Klan Gusu Lan, seharusnya keduanya tidak keluar dari ruangan sebelum jam tidur mereka selesai atau ada bahaya yang mengharuskan mereka bangun. Ditambah lagi dengan melihat keduanya yang datang sendirian, dia merasa mereka tidak meminta izin atau berpamitan dengan Lan Wangji maupun Wei Wuxian.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini? Bukannya kalian seharusnya sudah tidur?"

"Bagaimana kami bisa tidur kalau kau tidak bisa diam di tempat tidurmu dan membuat suara derikan kayu tempat tidur yang berisik," sahut Lan Jingyi. "Lagipula kau sendiri apa yang kau lakukan disini malam-malam begini? Bukannya Senior Wei sudah memerintahkan kita untuk beristirahat dulu malam ini dan akan melakukan investigasi besok."

Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang