Ch 14

113 17 1
                                    

.

.

.

Waktu sudah berganti malam saat mereka tiba di kota mati itu. Jin Ling dan kedua junior klan Lan mengikuti Wei Wuxian dan Lan Wangji yang berjalan di depan mereka. Berjalan menyusuri jalanan yang sepi, para junior tidak ada yang berani melepas fokus mereka terhadap sekitarnya.

Menyadari ketegangan para junior, rasa jahil Wei Wuxian muncul. Dia menggenggam lengan Lan Wangji kemudian bergerak cepat ke depan seolah sedang diseret sesuatu.

"Lan Zhan!!"

Mendengar teriakan panik Wei Wuxian, dan baru menyadari kalau kedua seniornya menghilang, Jin Ling dan lainnya bersiaga.

"Kemana Senior Wei dan Hanguang Jun? Apa ada mayat hidup kuat disini?" tanya Lan Jingyi yang sudah menyiapkan pedangnya.

"Aku tidak merasakan apapun, bisa jadi itu adalah makhluk yang sangat kuat hingga bisa menarik Senior Wei dan Hanguang Jun."

Meskipun Jin Ling tidak ikut berkomentar, pedangnya sudah siap di genggamannya. Ketiga junior mengawasi sekelilingnya di tengah kabut tebal saat tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundak Lan Jingyi dan Jin Ling. Terkejut, keduanya langsung berbalik badan sambil mengayunkan pedangnya.

"Ada apa?" tanya Lan Sizhui.

"Tadi seperti ada yang menepuk bahuku," jawab Lan Jingyi.

"Iya, aku juga merasakannya," ucap Jin Ling menambahkan.

Mengacu pada arah tepukan yang dirasakan Jin Ling dan Lan Jingyi, ketiga junior mengira hal itu berasal dari satu rumah yang kini ada di hadapan mereka. Dengan perlahan, mereka pun mendekati rumah itu dan langsung menendang pintu rumah kosong itu. Mereka masih berdiri di ambang pintu saat seketika ada sesuatu yang jatuh dari atas tepat di depan ketiganya dan sukses membuat Lan Jingyi dan Jin Ling berteriak.

"WAAA!!"

Di tengah teriakan itu mereka mendengar ada suara tertawa yang cukup keras. Berpaling ke sumber suara, nampak Wei Wuxian yang sedang tertawa sambil memegangi perutnya.

"Ahahahaha ya ampun kalian ini, sebegitu takutnya ya? Ahahaha."

"Senior Wei, kau mengerjai kami ya?" protes Lan Jingyi.

"Lagipula kalian sendiri kenapa setegang itu? Kalian tidak mungkin takut kan? Ah atau kalian berpikir akan muncul arwah Xue Yang yang akan datang mengganggu kalian?"

"Si-Siapa yang takut, muncul saja kalau berani. Akan aku tebas dia berkali lipat untuk membalaskan dendam Nona A-Qing."

Wei Wuxian menggelengkan kepalanya begitu mendengar nada sok-sokan Lan Jingyi. "Oke cukup main-mainnya ayo kita kembali ke tujuan utama."

Wei Wuxian dan Lan Wangji keluar dari rumah kosong itu. Mata ketiga junior yang masih di dalam rumah mengikuti pergerakan mereka dan memikirkan satu hal yang sama.

Sebenarnya yang mulai main-main dari awal itu siapa...

Tapi tentu saja mereka tidak mengutarakannya karena masih sayang dengan diri mereka sendiri.

Melanjutkan perjalanan di jalan tengah kota Yi, mereka akhirnya berhenti di sebuah pohon mati dengan batang yang besar. Tanpa ada yang menduga, Wei Wuxian tiba-tiba mengeluarkan qi dan dia arahkan pada pohon itu. Hanya merasakan dari jumlah qi yang dikeluarkan, Jin Ling dan kedua lainnya tau kalau itu cukup kuat untuk menerbangkan batang pohon yang masih menancap di tanah itu hingga jauh, bahkan bisa saja batang pohon itu akan remuk. Namun begitu aliran qi itu mengenai batang pohon, tidak sedikitpun pohon itu bergeming.

Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang