3.

23.1K 721 3
                                    

Author POV.

Di dalam mobil hanya ada ke heningan yg sangat mengganggu kedua orang ini.Irdina yg sedari tadi gelisah di tempat duduknya entah kenapa,hanya memilih bungkam.Dan reno yg hanya diam dan fokus pada jalanan tidak memperdulikan irdina,sampai akhirnya

"Irdina"

"Reno"

Sahut mereka berbarengan.
"Kamu duluan"sahut mereka lagi.

"Kmu duluan aja din"seru reno datar.

"Ehm..besok kan hari sabtu,dan gue pengen ngomong sama om,eh-kakak di cafe depan SMA gunawangsa.Gimana bisa nggak?"tanya irdina.

"SMA Gunawangsa itu sekolah kmu kan?"tanya reno balik.

"Eh..iya om eh kak".jawab irdina."Saya mau  kmu enggak panggil saya om lagi".jawab reno dingin.

"Iya.."jawab irdina kesal."Jadi gimana kak?"tanya irdina lagi.

"Iya saya mau.Oiya saya mau minta nomor kamu?"tanya reno.

"Buat apa kak?"tanya irdina tidak mengerti.

"Ya buat hubungin kamu lah.."jawab reno kesal dengan pertanyaan bodoh irdina,sambil menyodorkan iphone miliknya kepada irdina.Dan di sambut oleh tangan irdina.

"Nih..."seru irdina setelah selesai menyimpan nomornya di hp reno.

"Turun kamu..".seru reno dingin pada irdina.

"Hah??"tanya irdina tidak mengerti.

"Turun..udh sampek"jawab reno masih tetap dingin dan menatap kedepan.Yang di jawab dengan dengusan kesal irdina.

"iya..iya".

####
Irdina POV.

Setelah di suruh turun sama om-om tua itu dengan cara yang kurang menyenang kan.Akhirnya gue berjalan gontai menuju kelas.Tetapi saat sampai di depan pintu kelas gua di kejutkan dengan keberadaan teman-teman gua yaitu fero,dion,sasa dan fera.

"Irdi....."(sasa)

"Di lo serius sama yg tadi malem?"(fera)

"Di lo gak bercanda kan??"(sasa)

"Di jangan tinggalin gue dong.."(dion)

"Irdina sayangku kalau kamu nikah terus cinta aku gimana???"(fero)

"Mau dibawa kemana...hubungan kita???"(Ih dion itu nyanyi ya..)

"Kalau lo nikah kita gak bisa nyalon bareng lagi dong di"(fera)

"Suami lo pasti kakek-kakek ya di??"(sasa)

"Nikah sama gua aja ya di???"(in your dream fero)
Itu adalah pertanyaan yg di lontarkan teman-teman gue.

"STOP!!!!!!!!!"teriak gue menggelegar.

"Heh..kalian itu temen gue apa wartawan sih??nanya kok kayak kereta!"bentak gue.Yang di bentak malah cengar cengir gak karuan.

"ya maap di..abis kita syok denger lu nikah."jawab sasa alakadarnya.Untung aja kelas sepi jadi gak ada yang tau kalau gue nikah.kecuali curut-curut di depan gue ini.batin irdina dalam hati.

"Iya emang bener gue mau nikah dan gue nikah itu ada alesannya."Jawab irdina.

"Terus kalau gitu apa alesannya??"tanya teman-temannya berbarengan.

"Alesan nya adala-".

KRING..KRING...kata-kata gue terpotong karena bel masuk sekolah sudah berbunyi.Lalu di sambut oleh helahan nafas teman-temanku.

"Yaudah gue lanjutin nanti di kantin ya.."seru gue yg di balas oleh anggukan teman-teman gue.

####

Reno POV.

Flashback.

Gue duduk di kursi kerja gue, dengan bertelfonan dengan ibuku.

"Halo ma.."

"Halo ren..apa kabar kamu nak??"

"Baik ma..mama bagai mana di surabaya?"

"Mama baik-baik aja nak,oiya kamu sudah bertemu pak Deon??"

"Pak deon siapa sih ma??
"Lho pak deon teman papa kamu itu lho...masak kamu lupa to".

"Ooo yang mau pinjam uang kita itu ya ma"

"Iya sayang.."

"Iya reno ingat".

"Sayang kamu kapan menikah??"

"Reno belum tahu ma..reno belum ada yang cocok".

"Kamu ini bagai mana kan sudah jelas kalau kamu harus menikah.Ingat wasiat papa nak"

"Iya ma.... reno tau tapi sampai sekarang reno belum punya yang cocok ma.."

"Mama gak mau tau bulan depan kamu harus sudah menikah reno.Kalau tidak mama tidak akan menganggap kamu anak mami lagi".

"Ta-tapi ma.."

Tut..tut..tut...tanda telfon di putus.

Tok..tok..tok..terdengar suara pintu di ketok dari luar.

"Masuk.."seru reno kembali dingin.

"Selamat siang pak reno"sapa seorang lelaki berumur 45 tahun.

"Selamat siang pak....Deon!"
Seru reno sambil menghampiri pria itu dan memeluknya.

"Wah reno..kamu sudah besar ya sekarang"

"Hehehe iya om.."jawab reno.

"Duduk-duduk om"pinta reno lagi.yang dituruti pak deon.

"Kamu pasti sudah taukan arti kedatangan om kesini".tebak deon.

"Iya om saya tau memangnya om mau pinjam uang berapa??"tanyan reno.

"250.000.000 dolar amerika".
Di tempatnya reno sangat kaget dengan pernyataan orang yg ada di depannya.bukan karna reno tidak sanggup atas uang itu tapi dia heran ada apa dengan uang yg begitu banyaknya itu??

setahu reno om deon ini tidak mungkin korupsi atau pun berhutang pada orang,karena dirinya saja sudah kaya raya.

"Uang itu di bawa kabur oleh salah satu pekerja om.Dan kalau kamu mau membantu om, om akan melakukan apapun permintaan kamu nak".jelas deon.

Reno pun berpikir sebentar sampai "Aku sih nggak keberatan om kalau urusan uang tapi aku mau om menikahkan aku dengan putri om"pinta reno.

Deon hanya melongo dan "Apa anak om tidak terlalu muda untuk kamu?dia saja masih SMA dan masih berumur 17 tahun.Apa kamu tidak keberatan dengan hal itu??"tanya deon.

"Tidak apa-apa om karena aku juga harus melaksanakan wasiat papa om.Lagi pula reno mampu menjaga dan menafkahi  putri om itu".jelas reno.Yang di jawab dengan anggukan
dan"Baiklah kalau itu maumu".dari deon.

####

Irdina POV.

KRING..KRING...
Bel istirahat pun berbunyi.Saatnya irdina menjelaskan kepada teman-temanya apa yang terjadi sebenarnya.
Setibanya di kantin irdina pun mrnjelaskan panjang-lebar tegas dan padat(asik bahasa gue).

"Jadi gue beneran bakal nikah bulan depan, dan gue nikah karena perusahaan bokap gue bakalan bangkrut alias gulung tikar.karena salah satu karyawan bokap gue ada yang membawa kabur uang sebesar 250.000.000 dolar amerika".

"Whatttt??????"teriak teman-temanya berbarengan.Dan itu membuat seluruh kantin menoleh pada mereka.

"Ihh..gue belum selesai ngomong curut"seru irdina keasal.

"Dan cuman calon suami gue yang mau bantuin bokap gue. Nama calon gue itu Reno Prananta.Dia kalau gak salah berumur 26 tahun dan dia punya perusahaan game yang terkenal".jelas irdina lagi.

My Husband[VERY SLOW UPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang