####
Reno POV."Mau rumah apa apartemen?"
tanyaku pada dina yg sedang asik dengan steak-nya.Aku dan Irdina sedang makan di luar.Kita sudah kembali lagi ke jakarta.Kita juga sudah mulai kembali ke aktivitas kita.Aku kerja dan dina sekolah.
Karna aku blm punya rumah di sini.(punya sih, apartemen..tapi kecil dan belum tentu dina mau).Jadi..kita tinggal di rumah dina.Yang tentunya bersama mami, papi dan juga irene.
Sebenarnya aku sedikit terganggu dengan keadaan ini, aku terbiasa sendiri, mandiri, tidak banyak orang.
Tapi mau bagaimana lagi.."Hm?"jawab dina bergumam, tanpa beralih dari steaknya dan menatapku.
"Kalau ngomong sama orang, di liat orangnya"jawabku kesal.
Irdina menghela nafas.
"Iyaa iya, lo bilang apa tadi?"Sekarang giliranku yg menghela nafas.Sumpahh ni anak pengen gue mutilasi.Udah tadi ngomong gk liat gue, sekarang dengan watadosnya dia bilang 'lo bilang apa tadi?'
Ya allah berilah hambamu ini sabar ya allah.."Mau rumah apa apartemen?" tanyaku mengulangi.
Ia terkekeh sebelum menjawab.
"Emang lo mau beliin gue?" tanya nya."Gue beliin bukan buat lo tapi buat kita" jawabku, sambil menekan kata KITA.
"Ohh kirain, emang buat apa?" tanyanya
"Buat minum, YA BUAT DI TINGGALIN LAH.."sumpah ni anak emang pengen gue cincang abisss
"Ya santaii dong.."keluhnya.
Aku hanya menghela nafas.
Emang susah ngadepin remaja labil kayak dia."Kayaknya apartemen aja deh, kalau rumah, kayak kita udah beranak banyak aja" ucapnya.
"Oh, yaudah besok aku beliin biar lusa kita bisa pindah"
"HAH?"teriaknya, yg mengakibatkan beberapa pengunjung restorant menoleh.
"Gausah teriak-teriak, bikin malu aja"bisikku tajam.
"Ya abis, masak lusa kita pindah nya.Lagian gue udah berapa kali bilang sih? GUE.GAK.MAU.PINDAH.RUMAH!!".
Aku menghela nafas, sebelum menjawab.
"Harus berapa kali juga aku bilang kalau KITA.HARUS.PINDAH!!""Lagian kalau kita pindah, kita lebih leluasa kan? Dari pada harus pura-pura terus di depan mami papi." tambahku lagi.
Irdina diam.Sepertinya ia tampak berpikir untuk pindah atau engga.
Sambil menunggunya diam tak usai-usai, ku lanjutkan makanku yg tertunda akibat debat kita tadi."Fine, kita pindah." ucapnya
"Ok"jawabku.
####
Esoknya aku dan dina mulai membereskan beberapa barang yg akan di bawa pindah ke sana.
Sebenarnya tidak terlalu banyak.Jadi aku pastikan bahwa mobilku akan muat.Awalnya mami dan papi sempat kaget dengan kepindahan kami ini.Mereka juga sempat tidak setuju, karna berat melepas dina.
Tapi setelah aku jelaskan bahwa sudah kewajibanku sebagai suami.Yaitu menafkahi dan juga membahagiakan dina, jadi merekapun setuju."Udah?" tanyaku saat mengepak kardus terakhir.
"Mmm..kayaknya udah deh.."jawabnya
"Ok"
"Mm ren? Aku mandi duluan ya?"tanyanya
Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Disaat dina sudah hilang di balik pintu kamar mandi.
Irene masuk ke kamar dina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband[VERY SLOW UPDATE]
Romance"Elo,bisa bayangin gak?Gimana rasanya nikah sama om-om yg umurnya 26 tahun,sementara lo baru aja ngerayain sweet seventeen,dan masih duduk di bangku SMA!!!!!!! Oohh....GO TO THE HELL NOW!!!!!!!!". ~Irdina putri #####