Absichten adalah bahasa Jerman yang berarti "Niat". Kamu gak perlu bertanya-tanya kenapa aku menggunakan bahasa asing, hehe. Pasti kamu sudah familiar dengan hadis ini, "innamal a'malu binniat, wa inna maa likullimri immaa nawa." Artinya, "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim).
Nah, nangkep, kan maksud dari hadis tersebut? Niat kamu mau menghafal Al-Qur'an untuk apa, sih? Apakah niatnya sudah benar untuk mencari rida Allah? Atau agar terlihat keren saja?
"Wuih, dia udah hafal 30 juz, aku juz 30 aja gak lancar," ucap temannya lalu timbul sombong setelah dicap hafiz/hafizah. Astagfirullah.
Jika kamu menghafal untuk mendapat rida Allah, maka insyaallah apapun kesulitan yang kamu lalui untuk menghafal Al-Qur'an pasti akan bernilai pahala.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "... Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Tuh, baru niat saja sudah dikasih pahala sama Allah.
Sedangkan saat kamu mencari ketenaran duniawi, contohnya agar terlihat keren, otomatis zonk karena hal tersebut sudah termasuk riya'. Wah, bahaya kalau sudah riya', kamu harus cepat-cepat beristigfar dan perbaiki niat sesegera mungkin.
"Loh, kenapa bahaya?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Riya! Dan Allah akan berkata pada hari kiamat, terhadap mereka-mereka yang riya, pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu di dunia kalian riya, apakah kalian mendapatkan ganjaran dari mereka?" (H.R. Ahmad).
Naudzubillahi min dzaalik.
Lagian, apa sih, yang bisa dibawa saat nyawa sudah tak lagi berfungsi jika meniatkan selain pada Allah? So, yuk dievaluasi lagi niatmu untuk menghafal Al-Qur'an itu untuk apa?
Zinnia Wafa - 07 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Hafidz Qur'an di Tengah Huru-hara Dunia
Non-FictionTertarik untuk menjadi penghafal Al-Qur'an? "Banget! Tapi aku lagi sibuk kuliah, banyak tugas kuliah dan organisasi." "Wah pengen, tapi kerjaan padet banget, euy." "Mau, tapi gak ada waktu, kadang gak mood juga buat baca Al-Qur'an, hiks." Jadi, apak...