Ofan yang dikatai tidak terima, ia merasa gadis itu asal menilai dirinya, padahal dia belum tau sama sekali lebih dalam tentang lelaki itu.
Yuna yang baru saja mau beranjak pergi dari tempat itu menuju ke kelasnya menghentikan langkah nya ketika sebuah tangan menarik pergelangan gadis itu yang membuat tubuhnya berbalik secara otomatis menghadap lelaki berwajah datar itu.
"Ohh berani juga ya lu jadi cewe" Ucap Ofan menatap Yuna dengan wajah yg menyeramkan namun terlihat datar.
"Kalo iya kenapa haa!!" Balas Yuna menghempaskan tangannya yang di pegang oleh Ofan dengan kasar.
Ketiga temannya hanya bisa melihat Yuna dari belakang karna mereka tidak berani menghadapai lelaki yang terlihat menyeramkan itu sedangkan kelima teman Ofan hanya menonton ketua mereka yang sedang beradu mulut namun mereka tetap sigap jika saja Ofan menggunakan fisik untuk mengahadapi gadis yang sudah berani menantangnya.
"Ikut gua" Ucap Ofan dengan nada dingin dan kembali menarik tangan Yuna.
"Apaansi lo, gua mau balik ke kelas" Balas Yuna yang berusaha melepas genggaman Ofan namun nihil usahanya sia sia karna tanganya digenggam dengan kuat sampai Yuna merasa sedikit sakit di pergelangan tangannya.
"Kalo lu gamau tangan lu putus, ikut gua" Ofan menatap Yuna tajam dan menarik paksa tangan gadis itu.
"WOI LU BERTIGA DULUAN AJA KE KELAS GUA GAPAPA, NANTI KALO DI HUKUM KABARIN" Teriak Yuna yang sudah menjauh kepada ketiga temannya dan hanya di balas anggukan.
"FAN JANGAN LU APA APAIN TUH ANAK ORANG, NANTI NANGIS BOCAHNYA" Teriak Akmal yang takut ketuanya itu berbuat macam macam.
Yarra yang sangat risih karna terus di tatap Jay akhirnya membuka suara.
"APA LO LIAT LIAT, gapernah liat bidarari kah?" Tanya Rara sinis namun sedikit bercanda agar dirinya tidak terlihat sedang ketakutan.
"Ya gua udah ngeliat bidadari itu, she was right in front of me" Balas Jay dengan tatapan yang mampu membuat para ciwi ciwi jatuh cinta namun beda hal nya dengan Rara yang merasa merinding dan berfikir sepertinya ia sudah salah target untuk sebuah candaannya itu.
"Cieee ciee waketu ternyata bisa gombal juga, ga nyangka gua" Ucap akmal mengejek Jay.
Rai dan El pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku salah satu anggota Wolfpack itu.
"Ihhh merinding gua dengernya" Bisik Rara kepada Rai yang berada di sampingnya.
"Mending lu ngaca dulu dah sebelum lu bilang ke gua kaya gitu, muka lu udah merah noh kayaan kepiting yg baru di rebus" Bisik Rai balik yang membuat Rara langsung memalingkan wajah nya karna takut terlihat salah tingkah.
"Lu berdua bisik bisik apaansi gua juga mau denger dong" Kesal El kepada Kedua temannya yang asik sendiri tanpa mengajak dirinya.
"Bukan apa apa" Balas Rara yang sudah sangat malu menampilkan wajah nya.
Tepat pada saat itu ada seorang murid yang mengadu ke guru yang memang bertugas untuk menangani murid murid yang membuat masalah di sekolah itu.
"HADUHHH ada apa ini ramai ramai, semuanya balik ke kelas masing masing kalau masih ada yang disini ibu bakal seret ke ruang BK, pasti ini semua ulah kalian yang kerjaan nya tiap hari selalu nyari masalahkan" Kata Bu vivi yang sudah tidak heran dengan tingkah laku anggota Wolfpack, memang mereka sering sekali membuat ulah bahkan mereka sudah pernah masuk ruang BK namun bukannya kapok mereka malah makin menjadi jadi, Bu vivi saja sampai bosan melihat wajah mereka.
Semua murid yang berada disana pun langsung berhamburan masuk ke kelas nya masing masing termasuk ketiga teman Yuna sedangkan anggota Wolpack yang masih berada disitu terkena hukuman oleh Bu Vivi untuk membersihkan seluruh kamar mandi yang ada di SMA Kejora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Of Freedom
Teen FictionViolencia Younara Putri seorang gadis misterius yang mempunyai masalah terhadap keluarganya dan membuat dirinya harus mengurus dirinya sendiri sampai ketika seorang lelaki yang mengingatnya dari masa lalu muncul sebagai ketua geng disekolah itu, lel...