Pilihan

14 4 0
                                    

"KRING KRINGG WOII BANGUN, TIDUR MULU, SEKOLAHH"
Yuna yang sedang nyaman tertidur pun sontak terbangun setelah mendengar suara itu, ternyata suara itu berasal dari alarm handphone nya.

"Ni pasti kerjaannya si Rara nih, awas aja kalo ketemu di sekolah nanti" Ucap Yuna mematikan alarm tersebut, gadis itu langsung pergi mandi dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Yuna beranjak turun dari kamarnya, setibanya dia di dapur gadis itu langsung membuat sarapannya sendiri dengan roti dan segelas susu, dirinya juga menyiapkan bekal untuk di bawa ke sekolah.

Gadis itu memang sengaja bangun pagi pagi agar dia tidak bertemu dengan keluarga nya itu, sekedar melihat wajah keluarganya saja Yuna tidak mau.

"Kunci motor gua" Yuna memang sedikit pelupa jangankan kunci motor, sisir yang baru saja di pakai, dirinya sudah lupa dimana dia menaruh sisir itu, gadis itu bahkan pernah memakai sendal kesekolah, dirinya baru tersadar saat sudah hampir sampai di sekolah alhasil dia terlambat karna harus balik kerumahnya lagi.



"Widihh tumben lu Boss dateng pagi" Ucap Iky yang sedang bermain dengan seekor kucing dekat parkiran sekolah.

"Males lama lama di rumah" Balas Ofan singkat lelaki itu langsung mendudukan dirinya di samping Jay.

"Lu gimana kemarin?" Tanya Jay pada Ofan.

"Kemarin gua balik mesen grab untung masih ada yang nerima kalo ga gua jalan kaki sampai rumah" Ofan bersender pada bangku yang dia duduki, dirinya memejamkan mata untuk menenangkan pikirannya saat ini.

"Terus tuh cewe gimana?"

"Gatau bocahnya langsung balik, ninggalin gua yang lagi tidur sendirian" Jelas Ofan yang masih memejamkan matanya.

"HA, serius lu nungguin dia sampe malem?" Sahut Akmal yang sedari tadi tertidur di bangku samping Eja dan tidak sengaja mendengar percakapan mereka.

"Itu juga salah kita, kalo kita ga ninggalin Enzi kemarin di sekolah itu dekel juga gabakal masuk RS" Jawab Ofan.

"Iyasi, oke mulai hari ini gua bakal selalu ada di samping Enzi dan gabakal ada yang berani macem macem sama dia" Ucap Akmal dengan kepedeannya.

"Emang Enzi mau deket deket sama lu" Balas Eja yang sedang mabar berdua dengan Restu.

"Pasti lah"

"Kata siapa?" Enzi yang baru saja datang langsung melemparkan tatapan sinisnya itu pada Akmal.

"Eh calon pacar, gimana kepalanya masih pusing gaa?" Akmal tidak peduli dengan tatapan sinis dari Enzi, lelaki itu memilih berdiri dan mengusap kepala Enzi.

"Apaansi lu, rambut gua berantakan" Enzi menyingkirkan tangan Akmal dan merapihkan rambutnya.

"Mau kayak gimanapun Enzi tetep cantik kok"

"Najis" Balas Enzi membuat anggota Wolpack lainnya tertawa.

Yuna baru saja sampai di sekolah, dia langsung menuju parkiran untuk menaruh motornya itu, dari kejauhan dia sadar jika diparkiran itu para anggota inti Wolfpack sedang berkumpul, namun dirinya tidak peduli dan lebih memilih lewat begitu saja tanpa menghiraukan para anggota Wolpack yang sedang memperhatikan dirinya.

"Busett, baru tau gua itu dekel bisa sekeren itu" Ucap Iky yang memperhatikan Yuna dari ujung rambut sampai kaki.

"Gilaa sii, outfit nya kaya pembalap njirr" Sahut Eja.

Yuna memakai jaket kulit berwarna hitam dan menggunakan helm dengan bawahan rok sekolah berwarna abu² yang membuat dirinya terlihat seperti cewe tomboy.

Light Of FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang