Asteria

15 4 0
                                    

"Gimana udah pada siap belum?" Tanya Yuna yang baru saja sampai di garasi belakang tokonya.

"Udah" Balas Yarra.

"Rambut lu sini gua kuncirin ribet nanti kalo tanding" Yuna mengambil ikat rambut di tangannya yang sering ia bawa kemanapun dan menguncirkan rambut Rara berbentuk kepang satu.

"Oke thanks"

"WOI WOI liat nihh" Rai dan Ella baru saja keluar dari pintu belakang toko dan memegang sebuah banner berlambang mahkota yang dikelilingi dua bintang diatasnya dan dibawahnya terdapat tulisan ASTERIA ( nama geng motor Viola dan Olive ).

"Cakep ga" Tanya Ella pada temannya.

"Anjirrr serius lu buat ini berdua?" Tanya Yuna yang kagum dengan banner itu.

"Iyalah kurang effort apa coba gua sama rai"

"Iya iya, tapi lu berdua serius mau pake baju kayak gitu?" Tanya Rara melihat kedua temannya menggunakan hoodie dan jaket berwarna hitam dengan celana jeans.

"Gua malah suka, jadi keren ga gua? kayak anak tomboy ga sihh"

"Cocok buat lu berdua" Puji Yuna.

"Yaudah ayo jangan kelamaan" Yuna menaiki motor yang biasanya ia pakai untuk balapan dan menyalakannya.

"Rai bareng gua, Ella bareng Yarra" Ucap Yuna yang sudah memakai penutup wajah yang hanya menyisakan kedua mata nya di lanjut dengan memakai helm begitupun dengan Rara sedangkan Ella dan Rai hanya memakai helm saja.

"Okeyy" Balas Ella yang naik keatas motor Rara.

"Udah rai?" Tanya Yuna kepada Rai yang menaiki motornya.

"Udah ayo" Balas gadis itu.




                                                                                         ☆☆☆☆


Yofan dan keempat temannya sudah sampai di markas DN97 sesuai janji yang dikatakan Lorenzo lewat pesan yang dikirimkannya pada Yofan saat lelaki itu ingin bertemu dengan ketua geng dari DN97.

BRAKK..

Suara dobrakkan pintu membuat atensi seluruh anggota DN97 mengarah ke pintu yang terdapat sesosok siluet lelaki dengan jaket hitam khasnya dan topi yang bertengger di kepala lelaki itu.

"MANA LORENZO?" Suara lelaki itu seketika menggelegar di seluruh markas DN97.

"Wow Yofan dateng juga, lu pasti nyari temen lu kan?" Lorenzo baru saja keluar dari salah satu ruangan di markas itu, dengan senyuman jengkelnya lelaki itu berjalan menghampiri Yofan.

"Dimana temen gua?" Tanya Ofan yang tidak ingin berlama lama.

"Tenang aja dia ada kok tuh di dalem, kasian ya demi ngelindungin cewenya dia rela babak belur di tangan kita, salut sih gua" Balas Lorenzo seakan akan menantang Ofan.

"MANA AKMAL BANGSAT" Bentak Reza yang langsung menarik kerah baju Lorenzo sehingga membuat lelaki itu mendongak.

"Calm down bro buru buru amat" Sahut Erick melepaskan tangan Reza yang menggenggam kuat kerah Lorenzo.

"Lu tau kan kalau lu minta sesuatu harus ada imbalannya?" Lorenzo mendekatkan dirinya pada Ofan dengan seringai kecilnya.

"Apa?" Balas Ofan yang sudah muak melihat wajah lelaki itu.

"Simple aja pertama Wolfpack harus bubar dan lu harus berlutut di depan semua anggota DN97"

"Lu pikir dengan anceman cupu gitu kita bakal mau? Haha lawak" Sahut Jay yang diakhiri tawa kecilnya.

Light Of FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang