Teringat Hal Buruk

11 4 0
                                    

"Bi beli air minum yang botol 6 ya" Ucap Yuna yang sudah sampai di salah satu warung kantinnya itu.

"Ouh iya neng sebentar ya duduk dulu aja" Jawab seorang bibi penjaga warung.

Yuna mendudukan dirinya diatas bangku warung itu,  sambil menunggu dia membuka hp nya yang berdering menandakan bahwa ada seseorang yang menelepon.

"Nomer siapa si" Kesal yuna mematikan telepon itu.

Handphone nya tak kunjung berhenti bergetar namun Yuna tetap mengabaikannya.

"Neng ini air nya total nya jadi 18 ribu" Bibi penjaga warung itu memberikan sekantong plastik yang berisi 6 botol air minum pada Yuna.

"Oh iya bi ini uangnya, kembaliannya ambil aja" Yuna memberikan selembar uang bernominal 20 ribu pada bibi penjaga warung tersebut.

"Eh makasih ya neng" Jawab bibi itu.

"Iya sama sama"


                                                                                    ☆☆☆☆


Yuna berjalan menuju rooftop atas sekolahnya, karena masih kesal sepanjang jalan gadis itu terus menyumpahi Ofan.

"Ello anjing gua sumpahin kepalanya kelempar batu biar ga gila jadi cowo" Kesal Yuna yang memasang wajah jutek sepanjang jalan.

"Ih anjir ngeliatnya gitu banget" Ucap salah satu siswi yang sedang berjalan disamping Yuna.

"Mukanya biasa aja kali mba" Sahut siswi lain yang tidak suka melihat wajah Yuna.

"Apaansi siapa juga yang nyinisin lu pada, pede" Balas Yuna yang semakin kesal, padahal dirinya hanya melihat kesekeliling tapi entah kenapa semua orang yang melihat wajahnya malah menatap balik dirinya tidak suka.

"Stres, pede banget jadi orang, lagian muka gua biasa aja juga"  batin Yuna.

Saat Yuna ingin melanjutkan jalannya tiba tiba saja ada seorang lelaki yang memanggil namanya.

"YUNAA" teriak lelaki itu yang ternyata Noval  berlari mendekati Yuna.

"Seloww bang gausah lari lari, ambil nafas dulu" Ucap Yuna kepada teman lelaki nya itu.

"Lagian lu gua panggil dari tadi ga denger udah kayak orang budek" Balas Noval yang sudah sedikit tenang.

"Sorry lagi kesel gua, emang ada perlu apa sama gua sampe lari lari gitu"

"Lu jadi ikut osis kan nanti balik sekolah?" Tanya Noval sambil mengelap keringat yang ada pada keningnya sehabis berlari tadi.

"Iyalah nama gua aja udah di tulis" Balas Yuna malas mengingat kejadian dimana namanya yang tertulis.

"Ouh oke, btw nanti mau bareng ga kesananya?" Noval sedikit gugup dia takut jika saja Yuna menolak ajakannya itu karena tujuan dia sebenarnya ingin mengajak Yuna untuk pergi bareng bersamanya nanti.

"Emm bole--" Jawab Yuna yang terpotong.

"Ga dia bareng gua nanti" Sahut seorang lelaki dengan wajah datarnya dan sudah berada di belakang Yuna.

"Emang lu ikut, bukannya yang ikut serta cuma anak kelas 10? secara kan ini penerimaan anggota baru" Jawab Noval yang menatap lelaki itu tidak suka.

"Gua ga ikut tapi gua punya tanggung jawab buat dia" Ketus lelaki itu dengan wajah datarnya siapa lagi jika bukan Ofan.

Yuna yang baru saja ingin membalas ucapan Ofan langsung ditatap tajam oleh lelaki itu sehingga Yuna megurungkan niat nya dan tidak berani menatap wajah Ofan.

Light Of FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang