10 TAHUN YANG LALU
Berhari-hari sudah berlalu sejak Ken mengatakan kepemilikannya
Hubungan mereka semakin dekat, setiap hari Sean akan menjemput untuk berjalan kaki bersama menuju kerumah Ken
Ken hanya mengiyakan, toh rumah nya tak jauh dari sekolah
Setiap pulang sekolah mereka akan bermain dirumah Ken yang memang sepi, pembantu hanya datang pada pagi dan sore hari untuk membersihkan dan mengurus makan Ken
Kadang Sean akan menginap dirumahnya dan tidur bersama
Mengenai kedua orang Ken, mereka sudah mengetahuinya dan malah senang. Karena mereka pikir Ken akan mempunyai teman dirumah
Namun semakin dekat mereka semakin intim kontak fisik mereka, dan jujur itu membuat Ken sedikit tak nyaman. Namun ia bisa apa? Dia percaya Sean
"Nggh kak"
Ken mencoba menjauhkan tangan Sean yang bergerilya mengelus perut dan dadanya di dalam bajunya. Ia juga bisa merasakan jilatan dan gigitan ditengkuk dan lehernya, walaupun tak membekas tapi itu tentu saja risih
Apalagi dada dan perutnya terus tergesek tangan Sean membuatnya menahan geli dan sensasi aneh yang mengalir diseluruh tubuhnya
"Hah sialan aroma kenapa...."
"Akhh"
Sean menggigit bahu Ken hingga meninggalkan bekas, pupilnya berubah menjadi ke emasan
"Kak hikss"
Sean menghentikan kegiatannya dan memutar tubuh Ken yang ada dipangkuannya untuk menghadap dirinya. Tangannya terjulur menghapus air mata Ken dengan kedua ibu jarinya
"Ada apa?"
"Bahu Ken sakit"
"Benarkah?" Tanya Sean mencoba menyingkap baju Ken dan memang benar, lukanya sedikit membiru seperti akan mengeluarkan darah
"Maaf" gumamnya pelan dengan pelan dirinya mengecup luka itu dan kembali menghirup aroma Ken diceruk lehernya. Tangannya memeluk tubuh Ken dengan posesif
"Maaf ya" gumamnya pelan
"Emm"
Hening
Sean mengarahkan kedua tangan Ken untuk juga memeluk lehernya dan mengelus kepalanya
Ken hanya diam dan mengikuti instruksi dari Sean dan mencoba mengelusnya pelan
"Kak... Kak Sean pake sabun?" setelah dirasa sakitnya mereda, ia malah menghirup aroma yang sangat harum dari tubuh Sean
"Ngga, kenapa?"
"Kak Sean harum"
Sean membuka matanya, ia menatap Ken dengan ekspresi tak terbaca "Benarkah? Seperti apa?"
"Aroma papper mint dan campuran kayu? Dingin tapi menyejukkan dan ada aroma mawar juga"
Sean membulatkan matanya seperti kaget dan itu membuat Ken panik, karena ekspresi Sean seperti tak biasa seperti senang?
Tiba-tiba seringai Sean terbit dan itu sangatlah tak normal, namun disatu sisi itu sangat tampan diwajah Sean
"K-kenapa kak?" Sean yang mendengar ya menggeleng pelan, ia kembali menghirup aroma diceruk leher Ken dan menghirupnya dalam-dalam
"Aromamu juga enak"
"Aroma? Ngga ada tuh" Sean yang mendengarnya tersenyum kecil
Dia semakin mengeratkan pelukannya dan semakin membenamkan wajahnya di ceruk leher Ken, sesekali ia akan menghirup aromanya dalam-dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
E N I G M A
RomanceMerubah alpha menjadi omega emang bisa? Di dunia dimana kasta alpha lah yang paling berkuasa Mereka tak menyadari bahwa dunia lebih luas dari dugaan mereka sampai dimana mereka tak menyadari kasta tertinggi yang sebenarnya . . . "Sean.... a-aku s...