4. Daybreak Rain

93 5 2
                                    

Author POV

Bel pulang sudah berbunyi, Rachel berjalan sendirian di lorong sekolahnya yang mulai sepi, berjalan dengan tatapan kosong. Ia terus memikirkan kejadian tadi yang masih berputar di otaknya, bagaikan kaset rusak.

"Kenapa kamu selalu mencari masalah di sekolah? Kamu pikir ini pasar! Kekasaran mu itu sangat memuakkanku!"

Perkataan itu selalu berputar di otak Rachel. Tanpa disadari, air mata mengalir di pipi nya. Air mata yang sudah ditahannya sejak tadi.

"Rachel! Lo ngapain masih disini?!" Seru suara yang sangat di kenalinya itu, suara Farrel.

Rachel pun segera menghapus jejak air mata di pipinya. Ia tidak mau terlihat lemah di depan semua orang.

"Ada apaan?" Jawabnya dengan nada jutek.

"Lo gak lagi nangis kan?" Tanya Farrel yang membuat Rachel gugup. Gugup karena takut di bilang 'lemah'.

"Cih, sok tau banget lo"

Cibiran Rachel membuat Farrel kesal. Mungkin, perkiraan Rachel, Farrel itu tidak tau apa-apa tentangnya. Padahal, Farrel sudah lama menyimpan perasaan cinta selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin Farrel tidak tahu?

"Itu mata lo sembab dan merah"

"Ah... Sialan!" Gumam Rachel pelan yang membuat Farrel tertawa kecil.

"Lo gak di jemput lagi?" Tanya Farrel saat dia baru menyadari tidak ada mobilnya Rian. "Mau bareng gak lo? Mumpung gratisan nih"

"Iya apa?" Kata Rachel terkejut. "Awas aja tuh orang nanti! Dasar abang gak tau diri!"

"Idih malah ngedumel sendiri" Kata Farrel di sela tawa nya. Ini memang sudah menjadi pemandangan yang tidak biasa baginya.

"Katanya lo mau anter gue pulang. Jadi gak?" Kata Rachel, yang membuat Farrel mencubit pipinya dengan gemas, dan segera lari dari sana.

"Farrel kam*ret!" Seru Rachel sambil berlari mengejar Farrel.

Ini adalah salah satu cara untuk membuat gadisnya itu tersenyum sekaligus kesal. Cara agar ia bisa lebih dekat dengan Rachel.

"Gila lo lari cepet banget sih!" Gerutu Rachel kehabisan nafas.

"Baru gitu aja udah ngos-ngosan. Lebay banget sih lo" Cibir Farrel dihiasi dengan smirk khas diwajahnya.

Rachel pun mendelik kesal ke arahnya "Lo tuh yang lebay"

"Udah, sekarang lo naik. ayo" Kata Farrel akhirnya sambil menyodorkan sebuah helm ke Rachel.

Akhirnya, Rachel pun naik ke motor milik Farrel dengan sepenuh hati. Dan Farrel pun melajukan motornya bak pembalap, Valentina Rossi.

"Hel, tadi lo di ceramahain apa aja sama pak Ferry?" Tanya Farrel pura-pura tidak tahu akan kejadian yang menimpa gadisnya itu. Ia ingin mendengar dari mulut Rachel langsung. Tetapi Rachel hanya diam, tidak merespon pertanyaan Farrel tadi.

Tahu, Rachel tidak akan menjawab pertanyaannya. Farrel pun memberhentikan motornya.

"Kenapa semua orang nyalahin gue?" Tanya Rachel dengan suara parau dan disertai air mata mengalir bebas di pipinya. Rasanya, ia sudah tidak bisa menanggung beban hidupnya lagi.

Pernyataan Rachel tadi, membuat dia mengerutkan keningnya.

"Maksud lo?"

"Gue tau gue udah salah sama Leny. Gak seharusnya gue bersikap kasar sama dia" Gumam Rachel yang masih bisa didengar oleh Farrel. Dia tidak tau bagaimana jalan pikiran gadisnya ini.

My DestinyWhere stories live. Discover now