TEN

630 45 3
                                    

V
O
T
E

A
N
D

F
O
L
L
O
W

__________
_____

🐻🐻🐻

.
.
.

SMA ALEXANDER
2023

Jam istirahat,hal yang paling ditunggu-tunggu setiap murid kalo habis pelajaran apalagi pelajaran matematika,itu adalah surganya bagi para murid setelah otak mereka harus dicecoki dengan berbagai rumus dan angka-angka yang bikin kepala mereka pusing.

Seperti sekarang di kelas 11-1. Mereka baru saja menyelesaikan pelajaran dari pak Jono alias guru matematika.

" Ayo." Jurvan yang tengah membereskan buku-bukunya yang berantakan dimeja, terkejut saat Nevan tiba-tiba menarik tangannya.

" E-eh,Van tunggu dul-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya,Nevan sudah lebih dulu menariknya keluar. Diikuti kedua temannya Nevan,yaitu Rafa dan Devan.

Bertetapan mereka keluar,mereka bertemu dengan Arga,Arsa,dan Randy yang juga baru keluar dari kelas mereka. Kelas mereka bersebelahan 11-1 dan 11-2.

" Kantin kuy?" Ajak Devan.

" Kuy lah." Sahut Arga dan Randy antusias. Mata mereka berbinar cerah setelah otak mereka di suruh memahami kenapa buah bisa jatuh dari atas pohon. Gila kan! Orang kalau buah jatuh ya diambil,ngapain di hitung segala. Ngerepotin diri aja!

Jurvan dia diam aja gak tau harus mau ngapain.

Gila cuyy dikelilingi orang ganteng!!!

Jadilah sekarang Jurvan dikelilingi oleh Geng inti Tiger, Nevan dan Jurvan yang memimpin,Rafa dan Arsa yang tidak memperdulikan sekitar,sedangkan trio abal-abal yang sibuk menggoda para gadis yg berada di koridor.

Nevan menarik tangannya untuk mengikuti langkah pria itu.

" Pelan-pelan Van." Ucap Jurvan hati-hati. Mewanti-wanti apakah lelaki yang tengah menyeretnya itu kan marah atau tidak.

Jurvan lelah mengikuti langkah kaki Nevan yang panjang itu.

Untung saja,Nevan tiba-tiba memelankan langkahnya hingga posisinya sejajar dengan Jurvan. Tetapi hal itu justru membuat Jurvan semakin gugup.

Karena setiap siswi yang kebetulan berpapasan dengan mereka di koridor menatap Jurvan dengan tatapan permusuhan. Ia bisa mengerti makna tatapan tajam yang dilayangkan oleh para gadis itu.

Mereka para pengagum Nevan yang tak terima jika pangeran mereka itu dekat dengan orang lain.

Dih kayak Nevan mau aja sama Lo pada!!!

Nevan sukanya sama yg berbatang🤣

Jurvan gelisah,merasa kesal sekaligus tak nyaman dengan tatapan-tatapan tajam yang dilayangkan ke arahnya. Tanpa sadar Jurvan menggenggam tangan Nevan cukup kuat.

Nevan yang sedari tadi diam kini mulai memperhatikan sekitar begitu Jurvan menggenggam balik tangannya dan terlihat gelisah. Nevan tentu tahu penyebabnya adalah para siswi yang menatap Jurvan tak suka. Nevan sudah menyadarinya sejak awal namun Nevan abai karena ia pikir Jurvan tidak perduli dengan mereka.

Namun melihat Jurvan yang tak nyaman karena para gadis itu mulai membuat Nevan merasa kesal.

Nevan balas menatap tajam orang-orang yang membuat Jurvan tak nyaman.

Gadis-gadis yang semula menatap Jurvan tak suka mulai mengalihkan pandangan mereka. Bahkan beberapa menjauh karena ketakutan.

Dan tentu sedikit tekanan yang Nevan keluarkan membuat para gadis itu gemetar ketakutan.

Nevan tersenyum tipis begitu melihat Jurvan sedikit rileks.

" Kenapa orang-orang pada minggir pas kita lewat?" Tanya Jurvan bingung.

Dia tak tahu,karena sedari tadi ia berjalan sambil menunduk.

" Ga usah peduliin mereka." Jawab Nevan.

Suasana kantin yang tadinya ramai,kini menjadi hening. Tidak ada satupun lontaran suara di ruangan ini. Mereka semua diam karena melihat anak pemilik sekolah ini dan teman-temannya berada di ambang pintu sana ingin masuk ke kantin.

Siap lagi kalau bukan Nevan dan teman-temannya.

Setelah hening beberapa saat,kantin kembali ramai seperti pasar. Teriakan dan suara-suara yang berasal dari para kaum hawa bergemuruh memenuhi kantin ini. Mereka semua berteriak histeris seperti orang gila.

.
.
.
.
.

" Makan. Jangan diliatin doang."

Nevan menyodorkan sepiring nasi dan segelas es teh yang dipesannya kepada sang kekasih,namun Jurvan justru menggeleng dan tersenyum kecil. Nampak keraguan dari raut wajahnya.

" Kenapa?" Tanya Nevan heran. Jurvan tidak menjawab matanya melirik sekitar dengan gugup. Nevan yang menyadari itu melihat-lihat sekitar,dan mendecak kesal mendapati para siswi memperhatikan mereka.

" Apa liat-liat?" Tanya Nevan dengan suara datar. Pandangan matanya menatap tajam para murid. Lantas Nevan menarik Jurvan lebih dekat, kemudian merangkul pinggang sang kekasih dengan tanpa berdosa nya. Membuat Jurvan tersentak kaget dan malu.

" Jurvan. Kok mau sih pacaran sama monyed kulkas 100 pintu kek neva- ANJINGG SAKIT BANGKE ASET GUE."  Randy mengaduh kesakitan sambil melindungi sesuatu pada selangkangannya. Matanya menatap tajam dan kesal pada Nevan karena pemuda itu menendang-nendang miliknya dari bawah meja. Nevan hanya menatap datar dan tidak peduli.

" HAHAHAAA.....Sukurin,nyari mati di orang yang tepat." Tawa Arga dan Devan.

" udahlah Ran. Mending kita makan,udah laper banget gue." Ucap Rafa.

Randy menatap sinis mereka.

" Gak usah peduliin mereka. Sekarang Lo makan." Ucap Nevan.

Jurvan hanya menurut saja dan memakan makanan yang dipesan oleh Nevan.

Tatapan demi tatapan tajam dari orang yang duduk disana maupun yang berlalu lalang tak kunjung usai. Jurvan jelas merasakan hal itu. Namun Nevan selalu tidak perduli Sama sekali.

" ARGA ANJING GAK USAH NYOMOT BAKSO GUE BABIK."

Huhh!! Mulai lagi.

" yaelah... Minta satu doang napa."

" Iya kalau satu,lah itu semua ya babik." Ucap Randy kesal.

" iye iye maaf deh. Hehe." Cengir Arga.

" Makan makanan Lo Arga. Dan jangan banyak gaya,atau Lo mau gue gantiin makanan Lo dengan sayuran." Ucap Arsa dingin menatap datar saudara nya. Yang ditatap hanya memutar malas matanya.

" Ck. Iya iya." Pasrah Arga.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

SEE YOUU BABON🤡
Selamat membaca ~

Typo harap di maklumi okeyy

NewjurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang