"Wah inimah suatu kemajuan yang pesat Ndra" Sindir Sam.
"Nah iya, gua speechless banget Akbar bisa ngomong sedatar itu sama si Arga. Hahaha" Kini Hendra ikut andil menyindir Akbar.
"Dibilang gua dah gaada rasa, gapercayaan amat jadi temen" Aldi merengut, ia dan dua temannya sekarang sedang mengerjakan tugas yang mereka tunda tadinya.
"Eh, Ndra. Ntar lu ada ekskul basket ga sih? " Tanya Aldi.
"Ada, ntar ada latihan. Emangnya kenapa?.. Oh... " Hendra tersenyum miring.
"Apaan coba senyum kek gitu" Aldi kesal lantaran Hendra sepertinya berfikiran yang tidak - tidak.
"Pasti mau ketemu sama Rama tuh" Sam sudah hafal dengan tingkah temannya.
"Lu ga kesian apa sama Rama, hari hari ngebadutin lu anjirt" Hendra menggelengkan kepalanya.
"Endaa, dih kalian kira aku sejahat apasih" Pungkas Aldi " Yaudah deh ntar aku pas balik mau mampir dulu ke lapangan basket, hehe" Imbuh Aldi dengan senyuman tidak bersalah nya.
~~~~~~
Ting nang ning gleng
Bel pulang berbunyi.
Banyak siswa-siswi yang langsung pulang kerumah, namun banyak juga yang masih stay di sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya.
Dag Dig Dug
Jantung Aldi berdebar kencang, bagaimana tidak? Ia akan segera bertemu dengan karakter favoritnya.
"Kesana ga ya, kesana ga ya" Aldi mondar mandir di lorong sekolah. Sampai akhirnya-
Brugh
Ia menabrak seseorang, namun orang tersebut masih berdiri kokoh. Tidak seperti Aldi yang sudah tersungkur.
"Aduh.. " Aldi memegang punggungnya yang sedikit sakit.
"Aish siapa sih, badan dah kek tembok aja " Aldi heran, nabrak orang bisa sampai tersungkur begitu.
"Kamu gapapa? " Suara ini terdengar candu, namun juga sudah sangat terdengar familiar ditelinga Akbar.
Ya, Arga.
Arga hendak membantu Aldi berdiri, namun Aldi tidak menghiraukannya dan berdiri sendiri.
Setelah berhasil berdiri, Aldi tidak mengucapkan apapun dan langsung meninggalkan Arga.
Grap
Arga mencengkram salah satu tangan milik Aldi.
"Mau kemana?" Suara cuek, dingin bak es kutub Selatan memenuhi telinga Aldi.
"Kenapa belum pulang? " Imbuh Arga.
Aldi memutar bola matanya
"Gua mau kemana bukan urusan lu" Ketus Aldi " Lepasin tangan lu" Aldi berusaha melepaskan cengkraman tangan Arga, namun nihil.
"Aku. kamu. " Arga menekankan kata kata itu. Pasalnya selama ini Akbar tidak pernah menggunakan kalimat Lu Gua saat bersama nya.
"Serah gua dong, lu siapa gua emangnya? "
Arga tidak menjawab.
"Le-pas..Shin"
Crawk
Tanpa aba aba, Aldi menggigit tangan milik Arga.
"Ah" Arga reflek melepaskan cengkramannya
Tap Tap Tap
Setelah berhasil lepas, Aldi berlari secepat kilat dari Arga.
"How cute" Arga tersenyum miring melihat kelakuan Akbar.
Tap Tap Tap
Aldi masih berlari, ia berhenti di sebuah ruang ganti.
"Hah.. Hah.. " Nafasnya tersengal sengal.
"Gila, gajelas tuh manusia anjrit, apaan coba." Aldi tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan Arga. Kemarin saja dia ngebentak si Akbar, lah sekarang malah ngedeketin.
Byur
Aldi membasahi mukanya dengan air di wastafel.
Klek
Tanpa ia sadari ada seseorang yang keluar dari bilik toilet dan hanya menggunakan celana trainingnya saja.
"Demi Neptunus" Aldi tidak bisa mengalihkan pandangannya dari cermin besar yang terpampang didepan wastafel toilet.
Tubuh tinggi terbentuk, dengan keringat yang membasahi tubuhnya membuat semakin enak dipandang.
"Akbar? " Tanya seseorang dari belakang
"Ah.. I-iya" Aldi gugup, pasalnya ia tahu siapa yang sedang ada didepannya ini.
"Ngapain kamu jauh jauh ke toilet anak basket hm? " Nada bicara nya lembut, membuat Aldi semakin hanyut.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari Akbar, ia berusaha mendekati Akbar dan..
"SETOP PLIS" Aldi tidak mau pingsan disini.
"Pakai baju kamu dulu ih Ram" Aldi menutup matanya karena Rama sudah sangat dekat dengannya.
"Kenapa? Aku yang telanjang , kamu kok yang malu " Bukan Rama kalau tidak jahil.
"Tiga.. Dua.." Aldi menghitung mundur
"Iya iyaa, aku pake nih bajunya" Rama memakai bajunya setelah mendengar hitungan mundur dari Akbar.
"Jadi kenapa kamu bisa sampai disini? " Rama menatap Aldi.
"Abis lari dari setan" Gumam Aldi.
"Hah? " Rama tidak bisa mendengar suara Aldi dengan jelas.
"Itu.. Lagi pengen liat kamu latihan aja, kangen soalnya hehe" Jawab Aldi blak blakan.
"Hey" Rama memegang dagu Aldi.
"Kamu tau apa yang kamu bicarain kan? Jangan ngasih aku harapan kalau kamu gamau aku kejar akhirnya" Rama mendekatkan wajahnya
Aldi tersenyum miring
Cup
Aldi mencium pipi Rama dan menyingkirkan tangan Rama dari dagunya.
"Kejar aja, siapa tahu kali ini bukan sekedar harapan" Aldi tersenyum lalu meninggalkan Rama sendirian ditoilet.
"Fuck, you'll be mine this time" Rama melihat pantulan dirinya dicermin.
***
Vote guys, biar semangat nih up nya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatu
RomanceBxB Warning! [ Tatu : Luka ] Orang bodoh mana yang masih mencintai seseorang yang jelas - jelas telah menolaknya selama bertahun-tahun? Ya, itu aku, ah bukan.