- 9. ignorance

1.6K 118 1
                                    

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍫ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍫ꕥ


Akhirnya ia sampai di tujuan, Ashley sudah berada di depan pintu apartemennya. Dengan masih memeluk boneka putih berbentuk beruang yang dia dapatkan di loker sekolah miliknya.

"Ngapain?"

Plak!

Bisikan seorang pemuda yang menggelitik telinganya membuat Ashley terkejut, dan Secara reflek menampar orang itu.

"Aw!/Alan?" Ucap keduanya bersamaan.

Alan memegangi pipinya yang memerah dengan jiplakan tangan Ashley yang membekas, melihat itu Ashley hanya bisa meringis dan merasa bersalah.

"Maaf, lagian lu ngagetin kek setan." Ashley berkata dengan sedikit kesal.

"Shh- gua emang niatnya bikin lu kaget, tapi ga nyangka lu kaget sampe nampar gua." Balas Alan masih memegangi pipinya.

Melihat itu Ashley mendekat, "sini biar gua liat." Ashley meraih tangan Alan yang masih menutupi pipinya, dan melihat bekas tamparannya.

Kedekatan mereka seketika membuat Alan terdiam saat dia bisa merasakan suhu tubuh Ashley, dan sentuhan lembut tangan Ashley yang menyentuh kulitnya.

Melihat Alan yang hanya diam Ashley balas menatapnya, "sekali lagi sorry, kalau gitu ayo masuk biar gua kompres. Tapi habis tu lu langsung pulang, ga ada Alasan." Ucap Ashley segera membuka pintu Apartemennya.

Keduanya pun masuk, sementara Ashley menyiapkan Alat kompres. Alan duduk di kursi deket dapur sembari memperhatikan boneka beruang yang ada di atas meja.

"Lu suka boneka?" Alan bertanya, sembari memperhatikan Ashley.

"Menurut lu?"

Mendengar itu diam-diam Alan tersenyum senang, dia meraih boneka beruang itu dan memperhatikannya.

Sementara Ashley akhirnya sudah selesai menyiapkan Kompres, dia menghampiri Alan dan menaruh Kain berisi es batu itu tepat di depan Alan.

"Nih, pake sendiri." Ashley berucap dan berniat pergi, Namun tangannya segera di tahan oleh Alan.

"Kompres in, lu kan yang nampar. Masa korban yang ngobatin luka sendiri."

"Mikir dong, pelaku mana yang ngobatin korbannya sendiri." Jawab Ashley Acuh, saat ingin kembali pergi tetapi tangannya kembali di tahan.

"Ayola-"

Belum sempat melanjutkan, Alan di kejutkan dengan Ashley yang langsung menempelkan kompres itu dengan kasar di pipinya.

"Aduh--- pelan-pelan lah." Alan meringis, sementara Ashley yang sudah kesal hanya diam sembari duduk di samping Alan.

tanpa sadar terjadi keheningan di antara mereka, saat Ashley yang fokus pada layar ponsel sementara Alan tanpa jeda memperhatikan wajah gadis di depannya ini.

ASHLEY'S LIFE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang