Bab 10 | kembali bebas

1.1K 61 12
                                    

1 Minggu berlalu.

Selama masa hukuman,waktu terasa begitu lama. Menunggu hari berganti hari lain sangat membosankan. Akhirnya setelah lama bersabar,Zayyan terbebas dari hukuman papanya.

Dirinya sudah diperbolehkan untuk keluar dari kamar. Sangat melegakan. Sudah tidak sabar menghirup udara segar dari luar, tepatnya luar kamarnya sendiri. Karena untuk keluar dari mansion hanya diperbolehkan untuk waktu tertentu.

Yah,tidak mengapa. Daripada terus mendekam dalam ruangannya sendiri. Bisa-bisanya ia bertelur kalau terlalu lama angkrem di tempat.

Bangun dari tidurnya,Zayyan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dengan cepat mengenakan pakaiannya dan keluar untuk turun kebawah diikuti Sam,pelayan setianya. Saat ini waktunya sarapan pagi.

Berjalan perlahan,tidak ingin hal yang sama terulang. Matanya memandang ke arah meja makan, keluarganya satu persatu datang mulai berkumpul. Valent menyadari keberadaan Zayyan,menyapa.

"Pagi Zay-ku" Sapa Valent.

"Pagi kak,pagi semuanya" Zayyan balik menyapa,mendekat ke kursi.

"Pagi juga Zay"

"Pagi sayang"

"Wah,siapa ini yang sudah kembali" goda Damar,ia sudah dalam setelan jas rapinya.

"Em, sebelumnya maafkan Zayyan. Mulai sekarang Zayyan akan selalu berhati-hati dan mendengarkan papa" Jelas Zayyan.

Dalam diam semua perhatian teralihkan ke pada Zayyan. Kemajuan yang bagus Zayyan mulai sadar dan menurut. Senyum kecil terlihat tersungging di sudut bibir.

"Anak pintar" Damar tersenyum.

"Jika kamu ingin menjadi anak baik, turuti dan dengarkan perintah papa"
Tegas Damar, menasehati.

"Em" Jawab Zayyan menganggukkan kepala.

Matanya menangkap pergerakan para pelayan membawa hidangan untuk sarapan. Dapat dilihat asap putih mengepul menandakan masakannya baru saja matang dan masih panas.
Tidak sabar.

Sarapan berlangsung tenang, seperti biasa tidak ada percakapan. Hanya suara alat makan yang saling berdentingan yang terdengar.

"Baiklah,mari berangkat" Damar bangkit, merapikan kerahnya.

"Hati-hati, kalian tidak usah terburu-buru. Pentingkan keselamatan" Yulianan memberi pesan,ikut bangkit membantu sang suami merapikan kerah dan dasi.

"Ya,kami berangkat ma" Valent memeluk mamanya singkat, kemudian berganti saudaranya yang lain memberi salam perpisahan.

"Hati-hati pa" Zayyan mencium pipi papanya, tersenyum.

"Ya,kami berangkat. Jadilah anak baik di rumah" Damar mengelus rambut putranya.

"Hanya papa saja?kami?" goda Vandy,sambil menusuk-nusuk pipinya pelan menggunakan jari telunjuk. Jelas mereka iri,papanya mendapat kecupan. Sedangkan mereka?jelas juga ingin.

"Haa, iya-iya" Zayyan memutar bola mata malas dan mendekat. Bergantian memberi para kakaknya ini salam manis.

"Sampai jumpa, hati-hati" Zayyan melambaikan tangan semangat.

Mobil pribadi dengan harga fantastis itu,melaju meninggalkan Mansion. Mengklakson singkat saat akan keluar dari gerbang.

Yuliana merangkul lengan Zayyan, mengajak nya ke ruang keluarga.

"Ma" panggil Zayyan.

"Ya sayang?"

"Kapan papa dan kakak pulang?" Zayyan bertanya.

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang