ego (2)

749 57 0
                                    

Setelah sejam lamanya Gracia duduk di ruang tamu dia pun berinisiatif untuk menuju ke kamar Shani dan setelah sampai di Sanah dia melihat tangan Shani yang memar dia tak heran akan hal itu karna Shani sering melakukan ya dia sering memukul tembok untuk melampiaskan amarah nya

Shani yang sedang berbaring di kamar nya dan dia menyadari ada Gracia tapi dia tak menoleh atau membuka mata sama sekali

"Boleh aku obatin"tanya Gracia yang kinih sudah duduk di tepi kasur dan dia menyadari bahwa Shani tak tidur hanya menutup matanya

Melihat tak ada jawaban Gracia pun berdiri dan berjalan untuk mengambil kompres

"Saya antar kamu pulang"ucap Shani yang kemudian membuka matanya tapi tak sama sekali menoleh ke arah Gracia dan pandangannya masih lurus ke depan

"Aku pulang sendiri aja"jawab Gracia

"Saya antar kamu untuk yang Ter akhir dan jangan khawatir orang lain akan cemburu saya hanya akan mengantarkan mu"jawab Shani

"Tangan kamu gimana"tanya Gracia yang kemudian ingin mengelus tangan tersebut tapi sudah di tepis duluan sama Shani

"Saya tunggu di bawah"ucap Shani lalu keluar dari kamar

Gracia hanya memandangi Shani yang keluar dari kamarnya dengan membanting kasar pintu itu namun setelah itu di pun menyusul Shani untuk ke bawah

"Adik kamu ada di rumah"tanya Shani kepada Gracia saat mereka sudah di dalam mobil dan kini sedang di perjalanan

"Ada, freya juga sudah pulang dari rumah om"Gracia pun menjawab,dia memang memiliki dua adik tapi Shani lebih sayang dengan Freya adik tengah nya yang lebih dewasa

Setelah itu Shani tak membuka obrolan sama sekali dan dia pun fokus mengendarai mobil nya dan singgah sebentar ke toko donat

Tok tok tok

Pintu rumah Gracia pun di buka oleh Michi saat melihat Shani adik bungsu Gracia pun melompat dan meminta untuk di gendong

Itu alasan mengapa Shani sering bertanya Freya karna Michi cukup manja dan susah di bilangin

Gracia yang melihat Shani reflek mengendong Michi mu mengkhawatirkan tangannya

"Michi turun ya kasihan ka Shani nya"ucap Gracia

Tapi Michi menggeleng

Setelah itu Shani pun berjalan dan masuk kedalam rumah Gracia

Saat dia masuk dia melihat Freya yang sedang menggambar ternyata Freya dan Michi lagi asik menggambar, kemudian setelah sampe di ruang keluarga dia pun menurunkan Michi

"Sebentar ya saya mau ambil sesuatu dulu di mobil"ucap Shani

Michi pun mengangguk dan mereka juga ikut mengangguk

Setelah itu tak lama Shani datang dengan membawa dua buat kantong plastik yang 1 nya makana dan 1 nya minuman kesukaan Freya dan Michi

"Ini buat adik ci Shani biar makin rajin belajar"ucap Shani menyerahkan dua plastik tersebut

Mereka pun kegirangan dan memeluk shani sebagai ucapan terimakasih

Fyi:di sini Shani di bikin seumuran dgn Gracia

Gracia yang melihat Shani begitu pun tak heran karna jika dia keluar entah itu bersamanya atau bersama orang lain dia akan mampir hanya untuk memberikan dua bocah ini makanan,dan ketika mereka keluar Shani akan selalu menanyakan mereka lebih² Freya

Setelah itu mereka pun makan lebih tepatnya Freya dan Michi saat asik makan pas Michi ingin duduk di pangkuan Shani dia pun melihat tangan Shani yang memar dan dia pun menyentuhnya kemudia mengelus nya

"Kenapa"tanya Michi

"Apanya"tanya Shani yang pura-pura tidak paham

"Ini"tunjuk Michi kemudian Gracia dan Freya pun mengikuti arah pandang tersebut

"Owhh,ga papa kok Cece"ucap Shani kemudian mencium Michi karna dia melihat Michi akan menangis

"Ci gre ga jagain ci Shani ya"ucap Michi

"Ga kok ci gre jagain ci Shani,Cece jangan khawatir oke"ucap Shani menjelaskan

Sedangkan Freya mulai berdiri dan mengambil kompres padahal sudah di kompres tadi sama Gracia tapi ya memar nya tidak akan hilang semudah itu

"Ci gre ini kompresin"ucap Freya lalu menyerahkan kepada Gracia

Shani pun menarik Freya dan memangku dua bocah tersebut walaupun Freya lebih besar dari Michi tetap Shani kuat kalo hanya memangku mereka berdua

Gracia pun yang melihat ini sedikit bergerak dan ingin mengkompres tangan Shani tapi di tahan oleh Shani

"Di kamar nanti aja"ucap Shani melihat dua bocah ini ingin menanyakan sesuatu lalu Gracia pun mengangguk

**"**

Kini Shani sudah berada di kamar Gracia, kenapa bisa?karna dua bocah tersebut memaksa nya

"Aku minta maaf sama kelakuan mereka"ucap Gracia yang kini mereka berdua duduk di sofa yang ada di dalam kamar tersebut

"Boneka dari siapa"tanya Shani ketika menyadari ada boneka baru di kamar Gracia

"Kamu udah tau jawabannya kan?aku ga perlu jawab"ucap Gracia menunduk

"Saya bisa minta tolong sama kamu"tanya Shani

"Aku akan membantu kamu selagi masih bisa aku bantu"ucap Gracia

"Kamu terima fito dengan hati kamu dan jauhi dewa,Bisma, dan ya teman saya Desy dan Adel saya tau Adel sudah mulai menyukai kamu tolong kali ini dengarkan saya ya satu lagi saya tidak akan menggangu mu"ucap Shani menatap urus kedepan

"Kenapa"tanya Gracia hanya itu yang mempu ia keluarkan cukup sakit hatinya mendengar ucapan Shani barusan

"Kita kenal 1 tahun lalu pas kita kls 11 SMA dan sy knl km lewat Desy smpai pada akhirnya saya dan Desy asing tapi saya nyadarin satu hal bahwa mama kamu menyayangi fito, terlebih fito kenal kmu 4 tahun lalu jadi dia lebih tau kamu gimana,sy terlalu kasar juga bajingan buat kamu maaf untuk hal itu"ucap Shani sama sekali tak menoleh ke arah Gracia

Hati Shani sakit dia menyadari sesuatu hal mau dia bermain dengan cewe mana saja atau dgn siapa saja dia akan balik ke Gracia tapi di lain sisi dia nyadar bahwa sia dengan Gracia tidak akan mungkin

"Aku boleh minta peluk"tanya Gracia

Shani pun tak menjawab kemudian memeluk gracia dan terdengar suara tangisan di timbulkan oleh Gracia









Next

greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang