Setelah Shani mem Pat Pat kepala Gracia dan ia ingin pergi dari situ entah dari mana preman yang kemarin pun melihat nya
Dengan buru-buru Shani masuk ke mobil Gracia dan menyuruh Gracia untuk masuk
Gracia yang bingung dan masih terdiam pun ingin sekali menayangkan kenapa dia di kejar-kejar tapi melihat Shani yang fokus menyetir pun niatnya di urungkan
Setelah cukup jauh dari preman pun Shani menoleh ke arah Gracia dan memberhentikan mobil Gracia
"Maaf sudah menyisakan mu dua kali"ucap Shani setelah keluar dari mobil Gracia
"Lo bisa jelasin dulu ga kenapa tu preman ngejar Lo mulu"tanya Gracia yang sedari tadi memendamnya
Shani pun melihat sekeliling dan k betulan sekali ada tempat duduk
Shani pun berjalan duluan dan di ikuti Gracia
"Jadi gini,preman yang ngejar saya itu anak buah dari bos yang saya hajar sampe masuk rumah sakit"terang Shani
"Maksudnya"tanya Gracia yang masih tak faham
"Gini,bos mereka lagi maling tas ibu-ibu nah kebetulan di situ ada saya dan saya menghajar bos nya sampai babak belur anak buahnya ga terima dan mencari saya kebetulan saya tinggal di perkampungan yang isinya preman semua dan bos nya itu sangat terkenal di perkampungan saya"terang Shani
Gracia pun mengganguk
Setelah mendengar penjelasan Shani Gracia pun teringat bahwa ayahnya ingin mencarikan dia seorang bodyguard cuman dia tak mau yang laki-laki karna takut dia akan membatasinya
"Lo mau ga jadi bodyguard gw"tanya Gracia
"Maksudnya saya di pekerjakan gitu"tanya Shani
"Iyah dan gini deh Lo temuin tu preman bayar uang boss mereka buat ganti Karna Lo udah bikin boss nya masuk rumah sakit,siapa tau ga bakalan di kejar-kejar lagi"ucap Gracia
Shani pun berfikir dan mengangguk Karna sejujurnya dia juga cape di kejar-kejar bukannya Shani tak mau menghajar mereka tapi nanti akan berdampak fatal
"Ya udah sekarang gw antar Lo pulang"ucap Gracia
"Ga usah nona"balas shani
"Nona,ga usah panggil nona panggil Gracia atau gre aja"ucap Gracia
"Gre,gre,gre,ge"Shani mencoba memanggil gre tapi tak berhasil yang berakhir dia memanggil gw
"Lo tinggal sama sp"tanya Gracia
"Sendiri,saya anak yatim-piatu"balas shani
"Ya udah sekarang tinggal di rumah gw aja sekalian gw mau kenalin ke ayah"ucap Gracia
Shani pun mengganguk
***
Semenjak kejadian itu Shani kini bekerja dengan Gracia dan ayah Gracia pun menyukai Shani karna Shani yang sopan dan bisa di ajak mengobrol apa saja bahkan tentang memancing sesekali Shani pun pergi memancing dengan ayahnya Gracia yang membuat dia dekat dengan keluarga Gracia
Sedangkan mama nya Gracia sangat suka kepada shani karna Shani yang sabar
Berbanding terbalik dengan Gracia,melihat Shani yang irit bicara kepadanya kadang membuat dia marah
"Lo anterin gw ke club ya"ucap Gracia
"Tidak,saya di larang ayah membawa kamu ke club"balas shani karna Shani memanggil orang tua Gracia dengan ayah dan mama
"Ck makanya gw ajak Lo Karna gw tau gw bakalan di marahin"ucap Gracia
"Tidak"balas shani
Mendengar balasan Shani pun Gracia pasrah dia bisa membujuk Shani tapi kalo Shani sudah memasang wajah datar dengan kata yang tajam berarti dia tak bisa di negosiasikan
Kini Gracia mendumel dan pergi ke taman yang ada di belakang rumahnya menikmati malam yang tenang
Tak berselang lama Shani pun menghampiri Gracia dan duduk di sebelahnya
"Bukan saya tak mau membantu tapi saya tak ingin kamu kena marah ayah karna saya tau ayah bakalan curiga karna kita pergi tiba-tiba begini di tengah malam"ucap Shani menatap Gracia
Gracia pun sekarang mengerti dan menatap Shani
Hatinya kini kembali ber ulah detak jantungnya kini sangat berisik dia tau ketika dia menatap Shani atau saat Shani berada di dekatnya dan berbicara lembut kepadanya pasti jantungnya bakalan ber reaksi berlebihan dan Gracia juga tau ini apa
"Iyah,maaf gw terkesan maksa"ucap Gracia
Shani pun merangkul Gracia dengan tangan ada di pinggang nya dan menaruh kepada Gracia di pundaknya
"Maaf saya lancang tapi saya mau seperti ini"ucap Shani
Gracia pun tak masalah
Entah apa yang ada di kepala Shani tapi mengingat suasana yang mendukung dan kehangatan keluarga Gracia jujur dia sangat merindukan mama dan papa nya cuman takdir tak slalu berpihak padanya
Tapi semenjak ada Gracia dia selalu tenang dia tak ingin bilang apapun takut melebihi batasnya tapi jika dia bisa berharap dia ingin sekali berharap tapi setelah itu dia pun sadar diri
Udah ya jangan marah-marah mulu ini udah di panjangin
