BAB 4

849 143 16
                                    

"Hati- hati di perjalanan, Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati- hati di perjalanan, Jimin."

Senyumannya masih terukir ketika kereta terakhir datang mengantarkan penumpang dan akan kembali ke perbatasan kota. Ia melambaikan tangan pada Jimin yang nyata nya hanya sekedar singgah karena rindu katanya membuat Jungkook sedikit menghangat karena dirinya tidak dilupakan.

Jimin adalah teman yang baik, pria itu yang membantunya selama melewati bangku sekolah. Ketika setiap orang mengatakan untuk nya masuk ke sekolah berkebutuhan khusus, pria itu memilih untuk membantunya mengenai gambar yang sulit dimengerti. Pria itu adalah pria baik hingga ucapan pertama nya mengenai Kim Taehyung berbekas bahkan mengalun menyakitkan di telinga nya.

Suara itu tidak terdengar tengah berbohong atau memaksanya untuk melupakan Kim Taehyung seolah itu adalah informasi yang tukang pos kirim tanpa mengetahui pengirim dan si penerima. Tubuhnya terduduk lemas di bangku coklat yang terasa begitu dingin. Harusnya ia segera pulang, tetapi tenaga nya tidak ada.

"Aku sangat mencintaimu, Jungkook." Ia masih mengingat Taehyung mengatakan hal seperti itu setiap kali dirinya akan tertidur, mengusap helaian rambutnya hingga dunianya terasa begitu hangat. Jungkook masih mengingatnya hingga air mata nya kini kembali menetes, membasahi pipinya yang begitu dingin karena angin malam.

Pemuda itu kembali terisak mencoba untuk menutup wajahnya dengan lengan dan menghapus air matanya berkali- kali. Namun, air mata nya tidak menurut dan terus membasahi wajahnya. "Kenapa kau meninggalkan aku seperti ini?" Jungkook bertanya entah pada siapa sambil menangis, memukul dadanya yang terasa sakit dengan erangan kecil yang kini terdengar. Jungkook tak mampu lagi menahannya.

"Kau mengatakan kau akan terus mencintaiku," ucap Jungkook sambil menggenggam erat tongkatnya hingga suara tangis nya kini memenuhi stasiun yang telah sepi. Jungkook tak mengerti mengapa Taehyung pergi begitu saja dan tak pernah kembali. Jimin pun tidak mengatakan apapun setelah mengatakan pria itu tidak akan datang hingga Jungkook bertanya- tanya. "Kau mengatakan akan terus mencintaiku walaupun aku merasa kurang,"

Jungkook putus asa, untuk kehidupan nya dan untuk perasaannya pada Taehyung. Jungkook benar- benar tidak tahu apa yang harus dilakukan, menunggu pria itu atau merelakannya. Jika saja Jungkook mendengar kabar pria itu, mungkin Jungkook akan lebih mudah merelakannya. Katakan jika Taehyung memang mencintai orang lain dan mencintai seseorang yang tidak memiliki kekurangan seperti dirinya.

"Katakan pada ku," ucap Jungkook dengan tubuh yang kini merunduk, menutup kedua mata nya dengan jemari yang begitu dingin. Jemari yang biasanya hangat karena Kim Taehyung menggenggamnya hingga Jungkook merasa kecewa, bukan pada Taehyung, tetapi pada dirinya sendiri. Dirinya yang tidak mampu melakukan apapun dan hanya mampu menunggu di stasiun sepi ini.

"Katakan jika memang kau tidak lagi mencintaiku." Jungkook benar- benar merasa putus asa malam ini, ia tidak ingin melewati hari esok, tak ingin lagi menunggu dan tak ingin lagi melakukan apapun. Persetan dengan semua tulisannya, itu tidak lagi membuatnya bahagia seperti sebelum bertemu dengan Taehyung. Apa salahnya, bahkan Jungkook tidak tahu. Jungkook mencoba mengingat setiap ingatan yang tersisa dan dirinya tak melakukan kesalahan apapun.

Train To Soul - Taekook VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang