"Aku pikir kita harus pergi berlibur...."
Jongin yang sedang memakai serum di wajahnya mengerut bingung, bukan dia hanya sedikit terkejut dengan perkataan Sehun barusan. Dipandanginya Sehun yang sedang duduk bersandar di tempat tidur. "Berlibur?"
Sehun mengangguk, sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari tablet di tangannya, entah sedang melakukan apa. "Iya berlibur. Aku, hyung, dan Lucas."
"Hanya bertiga?" Jongin kembali bertanya, sekarang dia terlihat seperti burung beo. Terus bertanya dan mengulang pertanyaan. Jongin berbalik dan menghadap pada Sehun masih belum merubah posisi juga pandangannya pada tablet. "Kenapa tiba-tiba berpikir untuk berlibur?"
Beberapa detik hanya diam hingga Sehun menyelesaikan kegiatannya dengan tablet putih –yang sekarang terlihat jelek dimata Jongin. Benda menyebalkan- Sehun meletakkan benda itu an menatap pada mata coklat kesukaannya itu. "Aku pikir sudah lama sekali sejak terakhir kita memiliki waktu bersama karena aku sangat sibuk belakangan ini. Yah..... aku merasa bersalah tentang itu jujur saja..... "
Dan senyum seketika muncul di wajah manis Jongin, hatinya menghangat. Sebenarnya Jongin tidak masalah dengan kesibukan suaminya, itu memang konsekuensi dan tanggung jawabnya kan.
Sehun itu.... Seseorang yang sudah sangat dewasa dalam banyak hal sebenarnya. Sekalipun dia adalah bungsu dalam keluarganya, dia yang juga lebih muda dari Jongin, selalu minta diurusi oleh Jongin dan lain sebagainya yang terlihat sangat kekanakan dimata orang terdekatnya. Tapi dia juga lah yang sudah bertumbuh paling banyak daripada semua orang di dekatnya. Sehun yang sekarang adalah Oh Sehun yang sangat berwibawa dan professional di bidangnya. Tidak melulu tentang pekerjaan dan kantor, Sehun juga selalu mengutamakan Lucas sebagai jagoan mereka dan Jongin sebagai istrinya, Sehun juga sama baiknya sebagai pemimpin dalam keluarga kecil mereka. Sehun adalah laki-laki yang hebat, tidak ada bantahan.
"Sepertinya kau dan Lucas memiliki ikatan batin yang kuat." Perkataan Jongin mengundang kerutan dari Sehun. "Lucas sepertinya sudah merasa bosan di rumah saja. Kalaupun pergi hanya ke rumah kakek-neneknya, atau ke taman bermain dekat sini. Dia ingin berlibur dank au mengiyakan bahkan sebelum dia memintanya."
Sehun tertawa renyah, dia senang sekali mendengar cerita tentang jaoannya dari istrunya langsung. Sudah lema berpikir ingin mengajak dua kesayangannya pergi berlibur. Tapi urusan di kantor membuatnya menjadi sibuk terus menerus.
"Jadi kemana tujuan kita?" Jongin beranjak dari meja rias dan ikut bergabung dengan Sehun di ranjang. Ia juga mengintip pada tablet yang sekarang sudah kembali lagi ke tangan suaminya.
"Kemanapun kau mau, kau yang pilih Hyung." Jawab yang lebih muda, dia kembali teralih fokusnya pada benda kotak putih itu sedetik kemudian dia membuka situs browser untuk mencari tempat tujuan yang sekiranya bisa menjadi referensi untuk Jongin hyung nya. "Okinawa?"
Jongin menggeleng dengan masih memperhatikan layar tablet suaminya yang menampilkan gambar-gambar cantik tentang Okinawa. "Kita sudah kesana untuk bulan madu, dan untuk membawa Lucas.... Sepertinya itu tidak cocok, terlalu jauh. Aku belum ingin membawanya sampai keluar negeri..."
Bukan ingin menolak pemandangan pantai Okinawa yang jelas sangat cantic dan belum bisa Jongin lupakan. Jongin hanya masih memikirkan Lucas yang baru dua setengah tahun, yang walaupun sudah pernah mereka bawa ke Hongkong saat usianya satu tahun lebih beberapa bulan untuk urusan keluarga besar Sehun. Tapi kali ini Jongin membawa anaknya jauh dari Korea hanya demi liburan. Terkadang Lucas akan demam jika harus berpergian dalam jarak jauh.
"Hmmm.... Jadi tidak mau keluar negri ya, jadi mau kemana?" Tanya Sehun yang sekarang mengacuhkan benda kotak ditangannya dan beralih sepenuhnya pada Jongin. Sedikit menundukkan kepalanya lalu mencium rabut istrinya.