Jongin sangat bersyukur karena Lucas tidak rewel selama di perjalanan. Malah sebaliknya, anak itu terlihat senang dengan terus berceloteh tidak jelas sepanjang perjalanan. Hanya saat di pesawat saja anak itu tertdur bahkan masih tidak bangun juga setelah mereka sampai di Jeju.
"Tumben dia baik sekali selama di perjalanan. Biasanya dia tidak akan tidur dan terus saja berbicara tanpa lelah seperti mainan tidak habis batrai..." Sehun berkomentar saat menistirahatkan diri setibanya mereka di kamar hotel, Jonging sedang menidurkan Lucas dengan hati-hati. Anak itu masih betah sekali tidur. Tidak terganggu sama sekali dan malah menggeliat bergelung nyaman di selimutnya.
Tadinya Jongin akan langsung pergi ke kamar mandi, tapi mendengar komentar Sehun tentang putranya, dia memutar haluan. Mendekat pada suaminya lalu menjepit bibir suaminya dengan dua jari.
"Hyung!"
"Seharusnya kau bersyulur Lucas kita menjadi anak baik hari ini! Bukan malah mengatainya seperti mainan apa tadi katamu?!"
Setelahnya Sehun justru terkekeh. Lihatlah ibu yang marah putranya diejek ini..... haha Jongin sangat menyayangi Lucas memang. "Aku minta maaf kalau begitu..... lagipula aku hanya merasa tidak biasa Hyung..... astaga, kau sangat menyukai Lucas ya sampai aku tidak boleh mengejeknya, heum?"
Jongin mendelik, "Tidak boleh! Kau ini ayahnya, berbuat baik lah pada putramu." Dan seperti tau apa yang akan dikatakan Sehun selanjutnya, Jongin buru-buru melanjutkan. "Dan jangan mengejeknya!" Sehun tertawa dan mau tidak mau itu menular juga pada Jongin, Sehun memeluk Jongin dan menciumi puncak kepala istrinya.
Dalam pelukan Sehun, Jongin teringat saat mereka pergi ke Loveland di tahun pertama pernikahan, kata Sehun, itu bulan madu mereka ke sekian. Masih di Jeju dan suasananya sama persis seperti saat ini. Saat belum ada Lucas, mereka berdua bebas tertawa dengan keras dan sekarang mereka tanpa sadar jadi harus banyak berbisik.... Ya, agar tidak mengganggu Baginda Pangeran.
"Hyung, terima kasih...."
Kalimat Sehun membuat Jongin tersentak dari acara mengenang bulan madu mereka. mata bulat Jongin membola tidak mengerti dengan maksud Jongin. "Untuk...?"
Sehun tidak langsung menjawab. Dia justru tersenyum, senyum yang juga diwariskan pada Lucas. Jongin sangat suka senyum itu. Sehun menangkup pipi Jongin dengan dua tangan besarnya yang hangat, menatap kedalam mata coklat yang cantic itu kemudian memberikan satu ciuman singkat.
"Untuk semuanya...." Dan Sehun menciumi seluruh wajah Jongin, membuat yang dicium merasa kegelian dan tertawa kecil. "Kau yang terbaik, Sayang....."
Oh, astaga.... Kenapa Sehun jadi tidak jelas seperti ini? Jongin mengangguk kecil kemudian memeluk suaminya erat, mengusap punggung lebar kesukaannya. "Aku juga..." sahutnya lembut lalu mencium rahang tegas suaminya, yang kemudian mengundang tawa Sehun. "Kenapa tidak cium bibirku saja? Aku kan belum bercukur...."
"Baiklah, nanti kubantu..."
"Terima kasih lagi Sayang....."
~"~
Sehun mendesah keras, dia melirik jam di atas nakas. Benda itu menunjukkan pukul 11:45
"Ini sudah tengah malam.... Kau tidak mengantuk Oh Yukhei?" tatapannya terkunci pada si kecil yang masih terlihat full batrai –sangat segar, terlihat aktif dan tidak ada tanda-tanda mengantuk sedikitpun. "Hhhnnggggg?" jawaban yang Sehun dapatkan dari putranya hanyalah sebuah dengungan halus. Anak itu bahkan hanya menoleh sedikit pada ayahnya sebelum kembali asik dengan benda di tangannya.
Sang ayah lalu mengusap kepala bayi itu dengan sayang. "Baiklah, Daddy akan begadang untuk menemanimu hingga lelah bermain Pangeran..." Sehun tertawa kecil melihat Lucas yang tersenyum sangat lucu sebagai respon. Demi Tuhan kenapa putranya ini sangat menggemaskan?! Meraih satu keeping biscuit keju kemudian memberikannya pada Lucas dengan senang hati. Anka itu jelas senang, dia memakan makanan kesukaannya itu hingga pipinya belepotan.