Cerita Mereka

129 25 0
                                    

Tiga bulan berlalu dan bulatan di perut Jongin mulai terlihat. Terlihat lucu dan membulat perlahan-lahan. Banyak yang berubah, hampir semuanya berubah bahkan. Tapi semua orang menuruti perkataan Chanyeol, mereka lebih siap kali ini. Pemeriksaan pertama waktu itu Jongin pergi dengan anggota keluarga lengkap, Lucas bahkan mendengarkan penjelasan Dokter Miranda dengan antusias.

Dokter cantik itu meminta semua orang untuk menjaga Jongin, sekali lagi Jongin mengandung di usia yang tidak lagi muda, kehamilan rentan ditambah dengan riwayat kehamilan sebelumnya. Dokter Miranda memperkirakan adanya pendarahan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, karena itu Jongin diminta untuk bedrest. Dengan berat hati semua orang harus mengiayakan, tapi siapa sangka jika Jongin lah yang paling antusias dengan usulan itu, dia akan menghabiskan banyak waktu untuk tidur. Mari menjadikan usulan Dokter cantik ini sebagai ajang hibernasi seperti teman-temen Jongin yang lain; beruang.

Pesan Dokter Miranda yang lain adalah untuk memperbanyak konsumsi kalsium dan mengurangi berjalan kaki, berakhirlah dengan Jongin yang menggunakkursi roda saat berada di luar rumah. Lucas sedang memeriksa tekanan darah ibunya saat menunggu Sehun bersiap. Baik Sehun maupun Lucas sudah mulai mahir menggunakan beberapa alat yang digunakan sehari-hari untuk memeriksa keadaan Jongin –sekalipun mereka sudah mempekerjakan seorang perawat yang akan datang beberapa kali seminggu, mungkin nanti akan lebih sering lagi seiring dengan bertambahnya usia kandungan Jongin- Sehun sendiri akan pergi ke Jepang untuk beberapa hari kedepan dan Jongin serta Lucas akan mngantarkan Sehun ke bandara. Lebih tepatnya hanya untuk menuruti ngidam Jongin, karena biasanya Sehun hanya akan berangkat bersama supir mereka jika ada urusan pekerjaan seperti ini.

"Apa Papa merasa pusing?"

"Ehmm..." Jongin mengangguk mengiayakan pertanyaan putranya yang sedang memberekan tensimeter.

"Setelah ini minum air putih lagi, tekanan darah Papa turun disbanding kemarin dan jus buah bit belum selesai...." Itu adalah pesan Dokter Miranda cantik minggu lalu dan Jongin masih harus taat minum jus bau tanah itu mungkin sampai dia melahirkan nanti, yah sepertinya dia akan terbiasa sendiri juga nanti.

"Baik tuan perawat yang tampan....." jika orang lain saat hamil akan menjadi sensitive, Jongin juga merasakan hal yang sama. Hanya saja ditambah dengan malas bicara, Jongin lebih diam dan justru lebih banyak mengguanakan Bahasa tubuh, yang paling sering terjadi adalah dia memelototi semua orang saat kesal atau marah.

Lucas hanya tertawa kecil menanggapi ibunya, demi Tuhan sejak hamil ibunya ini jadi berubah lucu dan menggemaskan. "Baiklah kita tunggu Daddy sebentar, dia yang akan menyuntik kali ini..." Lucas mengusap rambut Jongin pelan lalu mencium keningnya setelahnya.

Jongin sudah mulai terbiasa dengan jarum suntikyang sebelumnya sangat dia takuti, belakangan ini dia harus mendapat injeksi penguat kandungan dengan jadwal yang cukup sering. Dan tidak lama setelahnya Sehun muncul dari arah kamar, "Dad yang suntik Papa hari ini..." kata Lucas sambal berlalu kearah dapur, sepertinya anak itu mengambilkan air.

Sehun mengambil benda kecil tajam itu yang sebelumnya sudah Lucas siapkan diatas meja. biasanya Sehun dan Lucas yang akan bergiliran memberikan menginjeksikan obat pada Jongin, namun karena Sehun akan pergi beberapa lama jadi Sehun yang melakukannya kaliini, hitung-hitung menabung celengan rindu saat nanti mereka terpisah beberapa hari, cih dasar budak cinta dua-duanya. "Tahan sebentar Sayang..." Jongin hanya mengangguk kecil sebelum menutup matanya saat merasakan sengatan kecil menembus kulitnya, ingatkan semua orang bahwa Jongin hanya mulai sedikit terbiasa, tapi sisanya tetap saja sensasi perih itu masih dia rasakan juga. "Oke, selesai... terima kasih Sayang..." Sehun menarik Jongin untuk dipeluk dan dicium lalu setelahnya mengusap-mengusap punggung Jongin. Sungguh perjuangan Jongin benar-benar besar untuk hamil kali ini, suaminya harus melewati banyak sakit yang hanya dia sendiri yang merasakan. Tidak bisa dipungkiri Sehun sering merasa buruk karna tidak bisa membagi sakit Jongin.

Gerbera Daisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang